Kamis, 02 Maret 2023
Ester 4:10a.10.c-12.17-19 ; Mat.17.7-12
Prapaska I
“Ya Tuhan, tolonglah aku yang seorang diri ini”
(Est.10:11)
Ratu Ester anggun dan megah di tahta kuasa. Namun tetap merendah di hadapan tahta Allah. Ia memerintah dengan adil, tidak dengan ego kuasa dan sewenang-wenang. Ia setia mematuhi kehendak dan jalan Allah. Padanya ada prajurit yang melindungi dan menjamin rasa nyaman, namun ia tetap bersandar pada Allah, pelindung dan pembelanya yang sejati.
Sungguh terpuji, melihat sikap Ratu Ester yang tak berpaling dari Allah. Hingga ketika bahaya maut mengancam jiwanya, ia bersujud memohon, “Ya Tuhan, tolonglah aku yang seorang diri ini”. Ia hanya mengandalkan Allah, kekuatan satu-satunya yang ia percaya. Sebab katanya, “Aku tidak mempunyai seorang pun selain Engkau”, ya Tuhan.
Kita juga sering mengalami situasi batas seperti Ratu Ester. Merasa ditinggal sendiri, tanpa siapa-siapa. Saat yang membuat kita hanya bisa berpasrah pada kemurahan Tuhan. Karena kita yakin, Tuhan akan selalu setia mendengar dan menolong kita, terlebih ketika kita tak berdaya lagi.
Ingat, tahta, kuasa dan jabatan, tak membuat Ratu Ester jadi angkuh dan lupa diri. Sikap yang sering berbanding terbalik dengan situasi kita. Kadang justru uang, kuasa dan jabatan, jadi ganjalan relasi dengan Allah, membuat hati angkuh dan semakin menjauh dari Allah. Pada Ratu Ester, kita belajar rendah hati dan senantiasa bersandar kepada Tuhan.
Doa dalam pasrah akan selalu membuka jalan pengharapan yang membesarkan hati. Ibarat kita meminta, kita yakin akan diberi. Ibarat mencari, kita yakin akan menemukan. Atau ibarat kita mengetuk pintu, keluhan hati kita akan didegar dan pintu akan dibuka bagi kita. Tak boleh ragu atau putus asa, meski Tuhan sering mengajari kita bersabar dalam berbagai ujian hidup.
Selamat berpuasa. Tuhan memberkati kita. SALVE.***
RD. Wens Herin
‘Senantiasa bersandar pada Tuhan’ Trimakasih Tuhan. Amin..