Aksinews.id/Kolipadan – Nasib naas menimpa Roy Sabaleku, warga Lewotolok, Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata. Penyelam tradisional itu tewas tenggelam terbawa arus laut yang deras di wilayah perairan Tanjung Tuak, Desa Kolipadan, Kecamatan Ile Ape, Rabu (22/2/2023) pagi.
Roy bersama dua rekannya, Belang Ladopurap dan Ricky Langoday sudah menyelam untuk menembak ikan di perairan sekitar kawasan Mercusuar, Desa Kolipadan. Daratan sekitar perairan itu memang tak berpenghuni. Hanya hamparan padang ilalalang, dan rerumputan liar. Ada juga deretan pohon reo yang menjadi pembatasan kepemilikan lahan. Juga, beberapa pohon bidara yang tumbuh liar, atau juga pohon pahlawan.
“Mereka selam (tembak ikan) tadi pagi jam 7 (wita) di ujung Mercusuar, Desa Kolipadan,” kata Kader Paokuma, mantan penjabat Kades Kolipadan, ketika dikonformasi, Rabu (22/2/2023) pagi.
Ketiganya sempat terseret arus. Tapi, Belang Ladopurap dan Ricky Langoday berhasil menyelamatkan diri ke bibir pantai. Roy sempat berteriak minta tolong. Namun karena perairan itu berarus kuat membuat Belang dan Riki tidak bisa membantu.
“Arus seret dia, sempat teriak minta tolong tapi mereka lihat dia tenggelam ke dasar laut,” ujar Kader meniru informasi yang dia terima.
Dua pelaut yang selamat, Belang dan Ricky juga dikabarkan nyaris tenggelam terseret arus. “Arus seret juga beruntung mereka dua hanyut dan usaha naik ke darat,” ujar Kader.
Kader menuturkan bahwa arus laut di wilayah perairan Tanjung Tuak dan sekitarnya sangat kuat. Perahu dan kapal motor kadang kewalahan melintas di perairan itu. “Jadi hati-hati saja, di sana arus sangat kuat,” jelasnya.
Roy berhasil ditemukan oleh nelayan Kolipadan sekitar pukul 10.14 Wita di perairan sekitar Mercusuar. Saat itu korban dalam keadaan terapung.
Pihak keluarga membawa jenazah Roy ke RSUD Lewoleba, sebelum dimakamkan di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape.(*/AN-01)