Aksinews.id/Jakarta – Inter Religious Council (IRC) Indonesia dan Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) memperingati Pekan Kerukunan Antar Umat Beragama dan Hari Persaudaraan Kemanusiaan Dunia di gedung Nusantara IV, Kompleks DPR/MPR RI pada 5 Februari 2023.
Acara ini menghadirkan Grand Syekh Al Azhar Mesir Prof Syekh Ahmed el-Tayeb dan Sri Paus Fransiskus secara virtual. Keduanya menyampaikan pesan-pesan secara virtual dalam acara peringatan tersebut.
Paus Fransiskus berterima kasih kepada semua pihak yang berkomitmen dengan Dokumen Persaudaraan Manusia. Menurutnya, persaudaraan adalah tonggak baru kemanusiaan.
“Terima kasih kepada semuanya atas keyakinan akan persaudaraan ini, karena saat ini persaudaraan menjadi tonggak baru kemanusiaan,” kata Paus Fransiskus saat memberikan pesan secara virtual, Minggu (5/2/2023) sebagaimana dilansir republika.co.id.
Paus Fransiskus berpesan, sesama saudara jangan saling menghancurkan. Sekarang bukan waktunya untuk tidak peduli, mengabaikan dan menjauhi kepekaan.
Hal ini karena persaudaraan berarti memberikan bantuan, persaudaraan berarti sikap hormat, dan persaudaraan berarti berhati terbuka.
“Persaudaraan berarti mempertahankan keyakinan kita sendiri, karena tidak ada persaudaraan sejati jika keyakinan kita harus dinegosiasikan,” ujar Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menegaskan, setiap manusia harus membangun persaudaraan ini tidak dengan negosiasi. Maka saatnya untuk mendengarkan, dan saat untuk bisa menerima dengan tulus. Sebab dunia tanpa saudara adalah permusuhan.
“Saya ingin menggarisbawahi, kita tidak bisa mengatakan saudara dan bukan saudara tapi kita harus mengatakan saudara atau musuh,” jelas Paus Fransiskus.
Syekh Ahmed el-Tayeb, menyampaikan, Paus Fransiskus dari Gereja Katolik adalah seorang teman dalam persaudaraan dan perdamaian.
Berterimakasih atas pesannya bahwa semua manusia bersaudara. Pesan ini yang menjadi batu loncatan dalam perjalanan persaudaraan kemanusiaan.
“Saya berharap setiap tanggal 4 Februari akan menjadi pengingat bagi dunia dan para pemimpinnya, dan mendesak mereka untuk mengingat perinsip-prinsip persaudaraan beragama, saya yakin dokumen ini (Dokumen Persaudaraan Kemanusiaan) bisa diaplikasikan dalam kehidupan,” kata Syekh Ahmad Ath-Thayyeb saat memberikan pesan secara virtual, Minggu (5/2/2023).
Dia mengatakan, membutuhkan determinasi dan keyakinan yang kuat bahwa semua orang adalah saudara. Semuanya punya hak untuk hidup dalam damai, dan apapun perbedaan yang ada, semua adalah kehendak Tuhan dalam penciptaan-Nya.
Grand Syekh Al Azhar Mesir juga menyampaikan komitmennya di sisa usianya akan bekerjasama agar prinsip-prinsip persaudaraan umat beragama tetap hidup di seluruh dunia.
“Insya Allah, saya berkomitmen di sepanjang sisa umur saya, akan terus bekerjasama dengan Paus Fransiskus, dengan semua saudara, cendekiawan dari semua agama, dengan semua pendukung kebaikan dan perdamaian, agar prinsip-prinsip persaudaraan umat beragama tetap hidup di seluruh dunia,” ujar Syekh Ahmed el-Tayeb.
Grand Syekh Al-Azhar dan Paus Fransiskus juga menyampaikan terimakasih kepada Syekh Mohammed bin Zayed (MBZ).
Paus Fransiskus mengatakan bahwa Syekh Mohammed bin Zayed telah bekerja keras untuk melangkah di jalan ini. Beliau percaya Dokumen Persaudaraan Manusia.(*/AN-01)