Aksinews.id/Denpasar – Berhati-hatilah orang tua yang punya anak gadis belasan tahun. Jangan sampai alami nasib seperti ini. Seorang siswi SMP di Denpasar, Bali, memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, lantaran sering dimarahi ibunya.
Gadis berusia 14 tahun berinisial SAER meninggal dengan menyisakan kisah pilu, telah menuliskan pesan dalam selembar kertas untuk sang ibunda.
“Kami telah memintai keterangan ibunya dan juga beberapa saksi lain. Memang memalukan, orang tua anak tak menyangkan bahwa SAER, 14 tahun, mengakhiri hidupnya seperti ini,” papar sumber petugas sembari menunjukan selembar kertas yang ditemukan di dalam kamar, saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pesan rahasia berupa surat wasiat ini baru ditemukan setelah kematiannya, yang tersurat bahwa bocah ini (almarhumah) tidak mau ibunya marah-marah. Ada yang menduga, gadis belia itu stres lantaran sering dimarahi orang tuanya, terutama sang mama.
Berikut guratan pesan dalam bentuk tulisan di selembar kertas itu: “Kalau mama nemuin surat ini, kakak minta maaf kalau selalu buat marah. Kaka nggak mau bikin mama marah. Kakak mau kalau kakak mati, tolong jangan di bakar. Dikubur saja biar teman-teman kakak bisa datang jenguk”.
“Saya olah orang lain, sedih banget membaca pesan anak ini (korban), sangat sedih dan memilukan,” tutur petugas kepolisian.
Surat itu diduga ditulis SAER sebelum gantung diri. Boleh jadi, ia tak kuat menahan getir selalu diomeli ibundanya sendiri.
Terkait dengan hal tersebut, terlihat kabar bahwa keluarga menerima secara iklas sehingga tidak melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Seksi Hubunhan Masyarakay (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukad enggan berkomentar banyak. “Ya, coba saya cari tahu dulu terkait perkembangan masalah ini. Apakah keluarga iklas, saya cek dulu ya,” pungkasnya, seperti dilansir radarbali.id.
SAER ditemukan meninggal dengan cara gantung diri di rumahnya, kawasan Jalan Dauh Puri, Denpasar Barat, Selasa (1/2/2023) lalu. Peristiwa ini diketahui pertama kali oleh sang ibunda, sekitar pukul 19.45 Wita. Betapa terkejutnya ketika masuk ke kamar sang anak. Ternyata anaknya diketahui dalam kondisi tergantung masih memakai seragam sekolah.
Sang ibu berteriak histeris saat melihat anaknya. Lalu bergegas memutuskan tali dan menurunkan sang anak dan dibandingkan ke tempat tidur. Bersama tetangga, langsung dilarikan ke RSAD di Jalan Sudirman, agar mendapat pertolongan. Dokter jaga IGD di RS tersebut menyatakan SAER sudah meninggal dunia.(*/AN-01)