Aksinews.id/Jakarta – Partai pengusung capres-cawapres 2024 makin kelihatan. Jika semua konsisten, bakal ada empat Capres yang disodok masuk ke Pilpres. PDI Perjuangan melaju tanpa koalisi, sedangkan tiga paket lainnya merupakan koalisi partai politik.
PDI Perjuangan sendiri masih belum mengumumkan siapa yang diajukan nantinya. Sosok dengan elektabilitas tertinggi di PDI Perjuangan sampai saat ini adalah Ganjar Pranowo, Gubernur jawa Tengah. Namun dia harus bersaing dengan Ketua DPR Puan Maharani, putri semata wayang Megawati Soekarno Putri, Ketum PDI Perjuangan.
Capres lainnya, Anies Baswedan yang diusung koalisi perubahan, NasDem, Demokrat dan PKS. Berikutnya, Prabowo Subianto diusung koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Gerindra dan PKB. Dan, terakhir Airlangga Hartato, yang diusung koalisi Indonesia Baru (KIB), Golkar, PPP dan PAN.
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memprediksi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan masuk dalam putaran kedua Pilpres 2024. Hal itu terjadi jika ada tiga atau empat pasangan capres dan cawapres.
Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, Ganjar Pranowo diprediksi akan menang melawan Anies pada putaran kedua tersebut, dengan elektabilitas Ganjar sebanyak 52,4 persen, sedangkan Anies 39,5 persen.
“Pada putaran kedua, Ganjar lebih unggul dari Anies,” ujar Saiful dalam ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode ‘Pilpres Putaran Kedua: Ganjar vs Anies?’.
Saiful mengatakan alasan utama mengapa Ganjar dan Anies yang berpotensi besar masuk putaran kedua karena dalam satu setengah tahun terakhir, Ganjar terus konsisten mendapatkan suara teratas. Sementara untuk Prabowo Subianto cenderung melemah, dan Anies cenderung menguat.
Dari survei Mei 2021 sampai Desember 2022, Prabowo cenderung menurun. Dari 34,1 persen pada survei Mei 2021 menjadi 26,1 persen di Desember 2022.
Sementara Ganjar cenderung naik dari 25,5 persen menjadi 33,7 persen di periode yang sama. Anies juga cenderung naik walaupun tidak sekuat Ganjar, dari 23,5 persen menjadi 28,1 persen.
Dalam survei Desember 2022, Ganjar mendapatkan suara 43,3 persen sementara Anies 40,5 persen. Ada 16,2 persen yang belum menentukan pilihan.
Saiful menjelaskan bahwa angka 16,2 tersebut belum diketahui akan ke siapa. Posisi Ganjar dan Anies di data ini seimbang karena selisihnya di bawah margin of error 3,1 persen.
Namun, Saiful menyebut bahwa saat ini pengetahuan masyarakat terhadap Anies jauh lebih besar dibanding terhadap Ganjar. Jika sudah sosialisasi, pengetahuan publik pada kedua nama tersebut akan relatif sama.
Saiful menyatakan, maksimal pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024 hanya empat. Menurut dia, dalam banyak studi dan survei, PDIP memiliki 2 nama yang sering disebutkan: Puan Maharani dan Ganjar.
Calon lain adalah Anies yang mewakili Nasdem, PKS, dan Demokrat. Prabowo Subianto mewakili Gerindra dan PKB. Selanjutnya Airlangga Hartarto yang merupakan pimpinan partai terbesar di KIB.
“Jika yang maju adalah 4 nama ini, Ganjar mendapatkan dukungan yang paling baik dan memiliki selisih yang signifikan dengan nama-nama lain,” ujar Saiful, seperti dirilis jpnn.com.
Dalam simulasi tiga calon, data dukungan publik cukup konsisten. Ganjar didukung 33,7 persen, Anies 28,1 persen, dan Prabowo 26,1 persen. Yang belum menjawab 12,1 persen.
Dalam simulasi ini, tidak ada nama yang mendapatkan dukungan dominan. Bahkan tidak ada yang sampai 40 persen. Padahal untuk menang itu harus 50 persen lebih.(*/AN-01)