Aksinews.id/Kupang – Tim sepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Flores Timur, Perseftim, hampir bisa dipastikan tidak akan mengikuti turnamen sepakbola kasta tertinggi di Nusa Tenggara Timur, Liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC ) XXXII di Rote Ndao, tahun 2023 ini. Pasalnya, sanksi Komisi Disiplin Asprov PSSI NTT terhadap Perseftim lantaran kisruh suporter saat laga ETMC di Lembata, masih belum diselesaikan hingga batas waktu, 29 Januari 2023.
Asprov PSSI NTT mematok denda uang sebesar Rp 50 juta sebagai sanksi kepada Perseftim Flores Timur lantaran pelanggaran suporter di stadion Gelora 99 Lewoleba, Lembata, 23 September 2022 silam. Saat itu, laga sengit babak delapan besar Liga 3 ETMC XXXI yang mempertemukan Perseftim dengan Perse Ende.
Ketika itu, Perseftim yang ketinggalan 0-1, sedang gencar melancarkan serangan ke jantung pertahanan Perse Ende. Sejumlah peluang tercipta tapi tidak bisa dikonversi menjadi gol untuk menyamakan kedudukan. Tribun Gelora 99 yang dipadati suporter Perseftim mulai tidak puas dengan keputusan pelatih Perseftim. Aksi lempar botol platik bekas minuman pun dilempar ke arah banch Perseftim. Aparat keamanan yang melihat bergerak ke arah datangnya botol.
Entah siapa yang memprovokasi, tiba-tiba massa menyerbu masuk lapangan. Pagar pembatas lapangan pun dirobohkan, dan massa merangsek masuk. Aparat keamanan yang kalah jumlah, tak kuasa menghalau. Pertandingan pun dihentikan.
Dan, hari itu juga, panitia ETMC bergerak gesit dibantu paguyuban Flotim di Lembata memperbaiki pagar dan fasilitas stadion yang dirusak massa. Kendati tidak seperti sediakala, tapi pertandingan petang harinya bisa dilanjutkan.
Atas peristiwa itu, Komisi Dispilin Asprov PSSI NTT setelah melakukan sidang yang dihadiri oleh Ketua Komdis Lukman Hakim dan anggota Bernadus Satel dan Julian Leko, pada tanggal 7 dan 29 Oktober 2022 dikeluarkan Surat Sanksi untuk Perseftim Flores Timur.
“Fakta dan pertimbangan hukum, bahwa pada pertandingan Perseftim vs Perse tanggal 23 September 2022 di Stadion Gelora 99 Lembata, pukul 07.00 Wita, babak 8 besar, telah terjadi kerusuhan yang diciptakan oleh supporter Persefim. Bukti kejadian ini tertuang dalam laporan wasit, laporan pengawas pertandingan, dan laporan panitia disiplin diperkuat dengan bukti video dan foto-foto kejadian,” demikian Salinan Keputusan Komisi Displin Asprov PSSI NTT tahun 2022 yang ditandatangani Lukman Hakim.
Dijelaskan, berdasarkan Pasal 70 (ayat 1 dan 4) Kode Displin PSSI Tahun 2018, tentang tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton (ayat 1 dan 4) dan penjelasan hukumnya pada lampiran I Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, maka tim Perseftim Flores Timur harus membayar denda sebesar Rp. 50.000.000.
“Apabila Tim Perseftim Flores Timur tidak membayar denda dalam waktu 3 bulan sejak surat ini dikeluarkan maka tim Perseftim Flores Timur tidak diperkenankan mengikuti Liga 3 ETMC tahun 2023 di Rote Ndao. Denda dapat dibayarkan melalui rekening ASPROV PSSI NTT dan atau dibayarkan secara tunai pada bendahara ASPROV PSSI NTT,” demikian sanksi yang dikeluarkan Asprov PSSI NTT pada 29 Oktober 2022.
Bahkan, dalam surat tersebut dinyatakan, banding terhadap keputusan ini tidak dapat diajukan sesuai dengan Pasal 119 Kode Disiplin PSSI.
Ketua Komdis PSSI NTT, Lukman Hakim yang dikonfirmasi, Minggu (29/1/2023), mengatakan, hingga batas akhir keputusan sanksi, Perseftim Flores Timur belum membayar denda tersebut. “Sampai hari ini batas waktu yang diberikan Asprov PSSI NTT, mereka belum bayar denda sehingga konsekwensinya adalah Perseftim tidak ikut dalam ETMC XXXII tahun ini di Rote Ndao,” sebut Lukman Hakim.
Wakil Sekretaris Asprov PSSI NTT, Piter Fomeni juga menyampaikan hal yang sama bahwa Askab Flores Timur belum ada responsa pa-apa terhadap surat sanksi yang dikirim Asprov PSSI NTT terkait denda tersebut. “Sejak Komdis PSSI NTT melayangkan surat sanksi tersebut tidak ada balasan dan hingga sekarang batas waktu pembayaran denda juga tidak ada komunikasi sehingga ganjarannya adalag Perseftim tidak ikut di Liga 3 ETMC XXXII tahun 2023 di Rote Ndao,” ujar Piter, sebagaimana dilansir selatanindonesia.com.
Ketua Askab Flores Timur, Yos Tua Dolu yang dikonfirmasi belum merespons. Demikian juga manager Perseftim Flores Timur Mini Temaluru. “Saya konfirmasi dengan ketua (Askab) dulu e,” balas Mini Temaluru lewat pesan WatsApp, Minggu (29/1/2023). (*/AN-01)