Aksinews.id/Wotan Ulumado – Aloysius Doni, Wakil Ketua PGRI Cabang Wotan Ulumado, pada Konferensi Cabang Luar Biasa, Sabtu (28/1/23) terpilih menjadi Ketua PGRI Cabang Wotan Ulumado, Pergantian Antar Waktu (PAW), menggantikan Almahrum Bapak Mikael Doan Lolan yang telah meninggal dunia.
Pelaksanaan Konferensi Cabang Luar Biasa sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat dilaksanakan jika seorang ketua berhalangan tetap, mengundurkan diri atau ada permintaan dari sebagian besar anggota untuk digantikan. PGRI Cabang Wotan Ulumado melaksanakan Konferensi Cabang Luar Biasa karena Ketua Cabang berhalangan tetap (meninggal dunia).
Konferensi PGRI Cabang Luar Biasa ini dilaksanakan di Aula SMP Negeri 2 Adonara Barat dihadiri Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, Pengurus PGRI Cabang, Ranting dan Anggota PGRI se-Kecamatan Wotan Ulumado. Acara diawali dengan penjemputan rombongan Pengurus Kabupaten, sapaan adat, pengalungan, ucapan selamat datang dan perarakan menuju ke tempat kegiatan.
Sejumlah agenda yang dilewati pada forum Konferensi Cabang Luar Biasa ini adalah mendengar laporan pengurus cabang dalam hal ini Wakil Ketua dilanjutkan dengan sanggahan, penyusunan program, penyusunan rencana keuangan hingga pemilihan dan pelantikan pengurus PAW.
Forum hari itu melahirkan sejumlah program strategis dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru di Kecamatan Wotan Ulumado.
Selain itu, sebagai ajang pembelajaran yang baik dalam kehidupan organisasi khususnya mekanisme pemilihan Ketua PGRI Cabang PAW. Ada dua calon yang diusulkan oleh Tim Formatur yakni Aloysius Doni dan Alfonsius Sina Hurint. Dalam tahapan lobi, Aloysius Doni terpilih sebagai Ketua dan Alfonsius Sina Hurit terpilih menjadi Wakil Ketua.
Aloysius Doni dalam sambutan setelah pelantikan mengatakan, selama ini bersama almahrum ketua membangun kolaborasi dalam mengembangkan Organisasi PGRI Cabang Wotan Ulumado. “Sosok almarhum adalah seorang yang sederhana dan bertangungjawab. Spirit itu akan saya lanjutkan,” ujarnya.
“Bagi saya, menjadi ketua sebuah organisasi nonprofit, yang paling utama adalah pengorbanan. Saya menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang memberikan dukungan. Saya tidak bisa jalan sendiri. Teman-teman telah memilih saya, dan harus siap mendukung. Semangat kita hari ini, harus terus dipupuk. Energi positif harus kita satukan untuk meningkatkan mutu layanan pemenuhan kebutuhan guru di tingkat cabang Wotan Ulumado,” kata Don.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian mengatakan, menjadi Ketua di PGRI adalah jabatan pelayanan. Berkorban adalah syarat pertama dan utama.
“Menerima kepercayaan ini adalah bagian dari ketulusan untuk siap melayani, mengabdi dan memberi diri untuk kepentingan banyak orang. Bangunlah konsultasi, koordinasi dan komunikasi yang intens dengan semua pihak yang siap membantu dan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan para guru di Cabang Wotan Ulumado. Rancang program jangan yang muluk-muluk. Sederhana tetapi dapat memenuhi kebutuhan para guru,” kata Maksi.(*/AN-01)