Aksinews.id/Yogyakarta – Cak Nun atau Emha Ainun Nadjib, atau lengkapnya Muhammad Ainun Nadjib akhirnya menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya menyamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Firaun. Juga, Kiai Mbleing menyebut Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman, dan konglomerat Anthony Salim sebagai Qarun.
Budayawan kondang itu mengaku kesambet karena mengucapkan hal yang seharusnya tidak dia ucapkan. Ya, “Saya itu barusan disidang sama keluarga. Dihajar, disalah-salahke, digoblok-goblokke (disalah-salahkan, dibodoh-bodohkan-Red),” ujar Cak Nun dalam video pendek yang diunggah akun Caknun.com di YouTube.
Tokoh kelahiran Jombang, Jawa Timur, yang kini bermukim di Yogyakarta itu mengatakan dirinya kerap mengajarkan kepada keluarganya maupun jemaah Maiyah binaannya untuk tidak asal bicara.
Menurut Cak Nun, setiap ucapan harus diperhitungkan efeknya. “Saya dianggap tidak bijaksana. Saya sendiri mengajarkan jangan ngomong siapa, tetapi apa. Itu saya sendiri melanggar,” tuturnya.
Oleh karena itu, Cak Nun meminta maaf. Pertama, tokoh yang juga dikenal sebagai kolumnis itu memohon ampun kepada Allah. “Saya juga meminta maaf kepada semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita, menjadi apa pun, oleh ucapan saya,” ujarnya.
Cak Nun mengaku kesambet karena mengucapkan hal yang tidak semestinya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kesambet sebagai istilah dari bahasa Jawa yang bermakna sakit dan mendadak pingsan karena gangguan roh jahat.
“Kesambet itu tolong anda pahami sebagai bagian dari hidup manusia,” ujarnya.
Oleh karena itu Cak Nun mewanti-wanti kepada jemaahnya benar-benar bijaksana dalam menghitung setiap ucapan. “Kalian semua jangan mengucapkan apa yang tidak harus diucapkan,” katanya.
Sebelumnya sebuah klip yang beredar di media sosial memperlihatkan Cak Nun menyebut Presiden Jokowi sebagai Firaun, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman, sedangkan konglomerat Anthony Salim sebagai Qarun.
“Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qarun yang namanya Anthony Salim dan Sepuluh Naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” ujarnya.(*/AN-01)