Aksinews.id/Lewoleba – Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, kembali menghembuskan abu vulkanik. Senin, 16 Januari 2023 sekitar pukul 20.54 Wita, hembusan abu vulkanik mencapai 1.823 meter di atas permukaan laut (DPL).
Demikian informasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata dalam laporan yang diterima media, Senin (16/1/2023) malam.
PVMBG melalui PPGA di Lembata menjelaskan bahwa tinggi kolom abu letusan yang teramati adalah ± 400 meter diatas puncak atau ± 1.823 meter di atas permukaan laut.
Letusan itu menyebabkan lontaran lava pijar. Asap kawah teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah tenggara.
Erupsi atau letusan ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.9 mm dan durasi ± 42 detik. Letusan ini diikuti gemuruh lemah dan teramati sinar api di puncak.
Meski demikian, Kepala PPGA Ile Lewotolok, Stanis Ara Kian mengatakan bahwa erupsi atau letusan itu masih tergolong lemah. Namun, menurut Ara Kian, masyarakat di wilayah kecamatan Ile Ape dan kecamatan Ile Ape Timur tetap diimbau selalu waspada. Dua kecamatan ini memang berada persis di kaki gunung Ile Lewotolok. Namun sebagian penduduknya sudah dipindahkan ke pemukiman baru yang disediakan pemerintah.
“Saat ini gunung berada pada level II (waspada), masyarakat juga harus tetap waspada,” kata Ara Kian.
Pihaknya juga merekomendasikan beberapa hal, yakni:
(1) Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas vulkanik.
(2) Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah gunung Ile Lewotolok.
(3) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
(4) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.(*/AN-01)