Aksinews.id/Jakarta – Budayawan Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun bikin pernyataan yang menghebohkan jagat maya Indonesia. Betapa tidak? Cak Nun menyamakan Presdien Joko Widodo alias Jokowi dengan Firaun. Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan disebutnya sebagai Haman.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim mencium gelagat bakal ada pihak yang melaporkan Cak Nun kepada polisi setelah heboh pernyataan budayawan itu di media sosial.
Sebelumnya, potongan video pernyataan Cak Nun heboh di media sosial karena menyamakan Presiden Jokowi dengan Firaun. Luqman pun berharap pihak yang berencana melaporkan budayawan Cak Nun bisa membatalkan agenda tersebut.
“Saran saya, kepada pihak-pihak yang berencana melaporkan Cak Nun kepada polisi, diurungkan saja,” ujar Luqman melalui layanan pesan, Selasa (17/1/2023).
Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor itu mengatakan, kehadiran Cak Nun dengan segala kritik tidak perlu disikapi berlebihan.
Toh, menurut Luqman, kritik dari Cak Nun sebenarnya menjadi proses bagi Indonesia untuk makin maju berdemokrasi.
“Kehadiran Cak Nun dengan kritik-kritiknya yang tajam adalah kekayaan bagi proses bangsa ini membangun kematangan,” ujar dia.
Luqman melanjutkan semua pihak sebaiknya memahami esensi kebudayaan yang dibangun Cak Nun, yaitu membawa perbaikan bagi kehidupan.
“Menurut saya, mempolisikan Cak Nun berarti tidak memahami esensi kebudayaan sebagai jalan memperbaiki peradaban,” imbuh Lukman.
Potongan video berdurasi 59 detik yang merekam ceramah Cak Nun di hadapan jemaah heboh di media sosial.
Kehebohan itu menyeruak setelah Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.
Awalnya, Cak Nun dalam video menyinggung soal hasil pemilu yang sebenarnya menjadi cerminan tingkat kedewasaan rakyat.
“Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak, bahkan juga algoritma Pemilu 2024. Kon, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki,” ucap Cak Nun dalam potongan video tersebut.
Kemudian Cak Nun menyebut Indonesia sebenarnya dikuasai Firaun dan Qorun sehingga orang yang bukan ditunjuk dua sosok itu sulit menang pemilu.
“Sebab, Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan sepuluh naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” tambahnya, sebagaimana dikuti jpnn.com dari Antara.
Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman, dan Qorun.
Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apa pun,” sebut Cak Nun dalam potongan video tersebut. (AN-01)