Aksinews.id/Larantuka – Uskup Larantuka Monsigneur Fransiskus Kopong Kung memutuskan untuk membuka kembali pelaksanaan tradisi Semana Santa di Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Namun diingatkan, agar perayaan Semata Santa ini tidak boleh dikomersialkan.
Sebelumnya, kali ketiga Keuskupan Larantuka memutuskan untuk meniadakan ritual yang menjadi salah satu ikon Katolik dunia itu, tepatnya sejak tahun 2020 lalu.
Keputusan membuka kembali perayaan Semana Santa itu tertuang dalam Surat Keputusan Uskup Keuskupan Larantuka Nomor: KL10/V.1/1/2023 dengan perihal: Perayaan Semana Santa 2023.
“Berdasarkan hasil sidang pada Hari Rabu, 7 Desember 2022 di pelataran pastoran Katedral Reinha Rosari Larantuka dan setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak yang bertanggung jawab serta mempertimbangkan hal-hal terkait, maka kami memberitahukan kepada Saudara-Saudari bahwa perayaan Semana Santa 2023 akan dibuka secara publik di seluruh wilayah gereja lokal Keuskapan Larantuka,” kata Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr dalam Surat Keuskupan Larantuka yang diterima, Jumat (13/1/2023).
Monsigneur Frans Kopong Kung mengatakan, paroki-paroki yang memiliki tradisi Semana Santa diizinkan untuk kembali merayakannya seperti sebelum pandemi Covid 19, jika terpenuhi sejumlah harapan.
Uskup Larantuka mengatakan, seluruh umat di wilayah Keuskupan Larantuka khususnya para pemangku kepentingan, misalnya panitia, suku-suku semana, dan lain-lain, sangat diharapkan mempersiapkan diri dengan baik melalui rekoleksi bersama, tobat dan pengakuan dosa pribadi.
“Pertobatan batin merupakan aspek terpenting dalam mempersiapkan perayaan tersebut. Para imam diminta untuk memperhatikan aspck rohani ini agar semua umat benar-benar siap merayakannya”, katanya.
Monsigneur Frans Kopong Kung berharap paroki atau stasi tertentu yang memiliki tradisi khusus, misalnya Paroki Katedral Larantuka, Paroki San Juan Lebao Tengah (Kapela Tuan Meninu), Lingkungan Pantai Besar (Misericordia) Paroki Waibalun, Stasi Wureh, dan Stasi Konga, diharapkan agar tetap menghidupkan semangat awal dari tradisi Semana Santa agar tidak mengaburkan pesan asli dari warisan rohani tersebut.
“Kami mengharapkan kerja sama yang baik dari semua pihak agar perayaan Semana Santa 2023 berjalan dengan lancar dan memberi dampak positif bagi pertumbuhan iman di tengah dunia yang semakin berkembang dan berubah ini” tulis Uskup Larantuka dalam suratnya.
Dalam kerjasama dengan pemerintah dan pihak keamanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Monsigneur Frans Kopong Kung juga berharap adanya koordinasi, komunikasi dan kolaborasi yang sinergis antara panitia gereja dan panitia pemerintah.
Uskup Frans Kopong Kung sangat mengharapkan agar semua pihak menjaga kelancaran dan keamanan sebelum, selama dan sesudah perayaan Semana Santa, secara khusus dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Seluruh umat diwajibkan sudah mendapat pelayanan vaksinasi Covid 19 tahap ketiga (Booster) sebelum Semana Santa 2023. Yang terlibat langsung dalam perayaan Semana Santa di situs-situs rohani adalah orang-orang yang sudah mendapat vaksin ketiga.
Dalam hubungan dengan ini, semua peziarah dari luar harus mendapat pelayanan pemeriksaan melalui aplikasi peduliLindungi.
Uskup Kopong Kung juga mengingatkan agar Semana Santa tidak boleh dikomersialkan, dalam arti memanfaatkan kesempatan untuk meraih keuntungan finansial sebesar-besarnya.
“Karena itu, pihak-pihak terkait bertanggung jawab mengkawal seluruh umat dalam menyambut peziarah. Keramahtamahan umat dalam menyambut seluruh peziarah yang datang harus ditampakkan sebagai karakter utama kita,” katanya. (AN-01)