Aksinews.id/Larantuka – Entah kenapa, sampai kakek Yohanes Sina Wulogeni, (82), warga Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur tega mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Dusun 1, di dapur rumah Florentinus Bela Wulogeni.
Kejadian itu awalnya diketahui saat saksi Germana Nura Maran (46) hendak ke dapur. Dia mendapati korban dalam posisi berlutut di dalam dapur.
“Bonsu (sapaan untuk anak bungsu) cepat keluar, saya mau ambil piring,” panggil Germana Maran.
Dia memanggil tiga kali. Tapi korban Yohanes Sina tidak merespon sepatah kata pun. Germana pun coba mengamati dengan teliti. Dia kaget saat melihat tali dari atas tiang melilit di leher korban.
Kontan saja, Germana memanggil Florentinus Bela Wulogeni (46) untuk melihat peristiwa yang dialami korban. Juga, Germana memanggil Kades Lamatutu, Vinsensius Umbu Soge (49) untuk melaporkan kejadian tersebut ke Kaspospol Tanjung Bunga.
Pukul 14:20 Wita, korban dibawa ke Puskesmas Waiklibang, Kecamatan Tanjung Bunga untuk dilakukan visum (pemeriksaan luar).
Saat visum ditemukan air liur pada mulut korban. Juga, ditemukan veses dari lubang anus. Tapi, tidak terlihat adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
Di pintu masuk dapur, terpajang tulisan, “No Timus Pekian Goen Tas Oneh Karo Oneh pe Goe Kere Wahak” (No Tinus, pakaian di dalam tas itu saya kasih habis). Kemungkinan tulisan itu merupakan pesan terakhir korban sebelum menggantung dirinya.
Korban meninggal akibat tali yang mencekik leher korban sehingga korban kehabisan napas dan meninggal dunia.
Keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak autopsi mayat. (AN-02)