Aksinews.id/Larantuka – Ini sungguh memprihatinkan. Tak kurang dari 253 migran asal Kabupaten Flores Timur (Flotim), baik yang bekerja di luar maupun dalam negeri, kehilangan kontak dengan keluarganya di kampung. Jumlah ini terekam sepanjang tahun 2020/2021.
Ya,”253 orang Flotim hilang kontak dengan keluarga. Itu kami terima laporan selama 2020/2021. Terakhir dengan kepala Desa,” kata Benedicta B.C Da Silva, aktivis Buruh Migran Indonesia (BMI) Cabang Flores Timur, Selasa 27 Desember 2022 pagi.
Namun, dia mengakui bahwa ada yang sudah pulang dari jumlah itu. Sayangnya, tidak pernah ada info selanjutnya dari pihak Kepala Desa.
“Itu yang membuat kami harus tegas dengan semua Kepala Desa di wilayah Flores Timur. Pertanyaannya, apakah ada data orang yang keluar dari desa dan kembali dari perantauan ke desa?” tanya Noben, sapaan akrab Benedicta B.C Da Silva.
Dikatakan, selama ini pemerhati Buruh Migran Flores Timur terus kebanjiran warga yang sakit dan harus dideportasi dan pulang mandiri.
“Fakta membuktikan bahwa semua jenasah yang dipulangkan lebih banyak karena terindikasi TB Pari dan TB Tulang untuk yang bekerja di perkebunan. Banyak juga terindikasi HIV,” pungkasnya.(AN-02)