Kamis, 22 Desember 2022
1Sam.1:24-28 ; Luk.1:46-56
Pekan Adven IV
“Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah juru selamat ku”
(Luk 2:47)
Jiwa orang beriman, tak akan pernah berhenti bersyukur, atas setiap anugerah dan berkat yang Tuhan berikan. Seperti Hana dan Maria yang dikisahkan dalam bacaan suci hari ini. Dua wanita yang tak henti-hentinya mengucapkan syukur karena telah melihat, merasakan dan mengalami perbuatan-perbuatan besar atas diri mereka.
Hana bersyukur karena doa dan harapnnya dijawab Tuhan. Ia meminta seorang Putra. Dan Allah berkenan menghapus aib mandulnya. Membuka rahimnya bagi seorang anak laki-laki. Begitu juga Maria, yang mengucap syukur karena Allah telah menjadikan dia wanita yang terberkati. Rahimnya dikuduskan jadi tempat yang layak bagi PuraNya.
Hendaknya kita juga senantiasa bersyukur atas apapun yang terjadi dalam hidup ini. Entah yang kita minta dalam doa-doa kita. Atau yang mengalir cuma-cuma dan tak terduga dari kasih Allah. Entah saat sukses atau gagal. Saat tersenyum atau kecewa. Saat diberkati atau sedang diuji dalam masalah.
Dalam setiap ucapan syukur, sesungguhnya kita sedang menyatakan pengakuan iman kita. Bahwa hidup ini semata-mata anugerah Allah. Yang ada pada kita hanyalah titipan dan berkat Allah.
Pengakuan bahwa Allah setia berjalan bersama kita. Jadi saudara dalam suka dan duka. Memberi kita rejeki secukupnya. Menguatkan kita agar tegar menghadapi problema hidup. Jadi tempat sandaran dan harapan, saat kita berpasrah.
Dan di atas segalanya, kita patut bersyukur, karena Allah berkenan memberi PutraNya untuk menebus kita. Mengangkat kita dari lumpur dosa. Itulah sukacita terbesar saat merayakan pesta Natal.
Ingat, kita tidak menemukan kebahagiaan jika terus menuntut kesempurnaan. Syukuri apa yang ada, maka kita akan menemukan kebahagiaan.
Selamat menyiapkan diri merayakan Natal. Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin