Aksinews.id/Labuan Bajo – Sejumlah Calon Guru Penggerak Angkatan 5 (lima) Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur menampilkan sejumlah karya aksi nyata pada lokakarya ke-7 Festival Panen Hasil Belajar yang berlangsung di Aula Hotel Green Perundi, Rabu (21/12/2022).
Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Manggarai Barat yang diwakili oleh Staf Ahli Setda Manggarai Barat, Yeremias Ontong, Plt. Kadis PKO Manggarai Barat, Yohanes Hani, Kabid GTK Manggarai Barat, Hendrikus Genggor, perwakilan Balai Guru Penggerak NTT, Koordinator Guru Penggerak Manggarai Barat, Godehardus Hapal, Koordinator Pengajar Praktik Manggarai Barat, Yasintus Tinja, Pengajar Praktik Manggarai Barat, Para Kepala Sekolah, Pengawas, Praktisi Pendidikan, serta 40 orang Calon Guru Penggerak.
Dalam festival panen hasil ini, calon guru penggerak memamerkan hasil karya aksi nyata yang dilakukan selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Hasil karya aksi nyata tersebut dipamerkan bervariasi, baik melalui baliho, x-banner, dan juga kertas manila serta tayangan video. Aksi Nyata yang dipamerkan berupa galeri foto kegiatan, serta produk hasil karya kolaborasi guru dan peserta didik
Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh staf ahli, Yeremias Ontong memberikan apresiasi kepada para guru yang telah melebur dan mengembangkan diri lewat Pendidikan Guru Penggerak.
“Apresiasi untuk guru-guru hebat yang telah memilih jalur pelatihan guru penggerak ini. Semoga dengan semangat menggerakan, kalian dapat menggerakan pendidikan di Manggarai Barat ini, menjadi mitra yang mampu mengajak komunitas-kominitas pendidikan dan juga guru-guru yang lain untuk sama-sama bergerak dan terus bergerak mengembangkan diri menuju Manggarai Barat Bangkit dan Maju,” ungkap Weng.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tentunya terus memberikan dukungan dan perhatian yang besar terhadap pendidikan yang ada di Manggarai Barat. “Sebagai komitmen kami, kami mengalokasikan lebih dari 20% APBD untuk pendidikan di Manggarai Barat. Kebijakan kami ini melampaui instrusksi UUD nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 Amandemen ke-4 mengamanatkan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN serta dari APBD,” lanjut Weng.
Plt. Kadis PKO Manggarai Barat, Yohanes Hani dalam sambutannya, menyebutkan bahwa Calon Guru Penggerak Angkatan ke-5 Manggarai Barat sebanyak 40 orang, telah mengikuti pelatihan secara daring bersama fasilitator dan instruktur secara daring, serta pendampingan individu dan lokakarya bersama 9 orang pengajar praktik
“Ke-44 guru-guru hebat ini telah mengikuti pelatihan selama 6 bulan, baik daring maupun luring. Selama mengikuti pendidikan mereka juga melakukan aksi nyata di sekolahnya masing-masing, yang mana hari ini kita semua diundang untuk melihat dan bisa juga kita mencontohi apa yang telah mereka lakukan. Inilah praktik baik dalam berbagi,” ungkap Hani
Lebih lanjut Hani mengatakan bahwa menjadi Guru Penggerak bukan tentang membuat perubahan, bukan tentang mimpi menjadi kelapa sekolah terwujud, namun tentang perwujudan diri akan refleksi diri kita atas tugas dan tanggung jawab kita untuk terus membuat perubahan-perubahan yang positif di komunitas pendidikan.
Kepada guru penggerak Manggarai Barat, ia berpesan, “Teruslah bergerak dan berbagi praktik baik dengan siapa saja. Jangan pesimis dengan segala situasi yang dialami dilapangan, dan jangan puas dengan apa yang sudah kita buat dan kita punya hari ini”.
Hani juga menambahkan, bahwa di Manggarai Barat ini jumlah Guru Penggerak sekarang 27 orang, 40 CGP angkatan 5 yang hari sudah purna mengikuti pendidikan dan 36 CGP angkatan 7 yang lagi mengikuti pendidikan. “Ini asset yang luar biasa. Harapannya Guru Penggerak yang ada di Manggarai Barat bisa berkolaborasi bersama dinas dalam perumusan kurikulum muatan lokal, yang akan dijalankan bersama, yakni budaya berbahasa Inggris, peduli lingkungan dan budaya adat,” tandasnya.
Koordinator Guru Penggerak Manggarai Barat, Godehardus Hapal didampingi oleh Koordinator Pengajar Praktik, Yasintus Tinja, juga mengapresiasi kegiatan festival panen hasil yang dilakukan oleh CGP Angkatan 5 Manggarai Barat.
“Apresiasi buat rekan-rekan guru hebat CGP angkatan 5, untuk pameran hasil karya aksi nyata pembelajaran ini. Sebagai pengajar praktik kami tentu tahu bagaimana luar biasanya mereka mengikuti pendidikan guru penggerak ini melalui daring, lokakarya dan juga pendampingan individu. Banyak kendala memang yang mereka alami, terkhusus jaringan internet yang tidak bersahabat ketika mengikuti daring. Terbuka hari ini mereka menampilkan karya aksi nyata mereka dengan luar biasa. Kita bisa lihat sendiri dalam aula ini, guru-guru hebat dengan karya yang luar biasa. Harapan kami semoga kita terus berkolaborasi dan solid dalam memajukan pendidikan di Manggrai Barat ini,” ungkap Hapal yang juga Pengajar Praktik Angkatan 5 Manggarai Barat.
Kepala SMP Negeri 2 Komodo, Zakarias Sehibun kepada media ini, menuturkan bahwa sekolahnya merasa bersyukur dengan keterlibatan guru-guru di sekolahnya mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini.
“Ada dua orang guru di SMP Negeri 2 Komodo yang mengikuti pendidikan Guru penggerak angkatan 5 ini. Dan patut saya sampaikan bahwa ada perubahan yang mulai terasa di sekolah. Saya selalu mengikuti kegiatan mereka, baik secara langsung maupun melalui media yang meraka bagikan. Saya berharap mereka bisa membantu teman-teman guru lain di sekolah agar bisa mengikuti kegiatan ini, bisa berbagi praktik baik dengan teman-teman guru yang lain di sekolah,” ungkap Sehibun.
Salah satu Calon Guru Penggerak, Gaudensia Suryani, mengungkapkan rasa syukur karena telah mengikuti kegitan Pendidikan Guru Penggerak ini sampai selesai.
Ya, “Saya bersyukur karena bisa mengikuti kegitan ini sampai selesai, walau banyak tantangan. Bagi saya ini pelatihan dan pendidikan guru terbaik saya ikuti, Alur pembelajaran MERDEKA yang kita pelajar pada modul-modul di LMS benar-benar menginspirasi saya dalam menularkan ke peserta didik dan juga komunitas pendidikan yang saya abdi. Yang paling saya ilhami adalah bagaimana kita memulai dari diri untuk merencanakan dan menjalankan sesuatu kegiatan, dan bagaimana kita memanfaatkan potensi dan asset yang ada dalam komunitas untuk mewujudkan pembelajaran yang berdampak positif pada peserta didik,” ujarnya. (yosy)