Aksinews.id/Adonara – Niatnya sudah bulat. Ikut dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Flores Timur tahun 2024 mendatang. Nama lengkapnya, DR. Keron A. Petrus, SE, MA.
Jebolan studi S3 Antropologi dengan spesifikasi Antropologi Ekologi di Universitas Indonesia, Jakarta, ini punya seabrek pengalaman di bidang pendampingan masyarakat yang jadi modalnya untuk ikut berebut kursi ‘Flotim 1’.
Pensiunan ASN kelahiran Lamawolo, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, 16 Juli 1962, ini memang punya seabrek pengalaman kemasyarakatan. Semasa pendidikan di Universitas Indonesia (UI) Jakarta, ia sudah aktif sebagai peneliti pada P3AE-UI – Jakarta, 1998-2001.
Rus Keron, begitu ia akrab disapa masyarakat Lamawolo dan keluarganya, pernah menjadi ketua tim penelitian tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat pada Areal Hutan Kemasyarakatan Tahuta Wan Abdul Rachman – Lampung: Studi Kasus Masyarakat Sumber Agung dan Talang Mulya Gunung Betung, Lampung. Ini program kerja sama Universitas Indonesia dan Universitas Kyoto – Jepang, tahun 2007.
Dua tahun selanjutnya, Rus Keron juga dipercayakan sebagai ketua tim penelitian tentang Desa-desa di Sekitar Tahura Wan Abdul Rahman – Lampung : Pemahaman, Pilihan Strategi dan Dinamika Akses Masyarakat, Maret 2008 – Februari 2009.
Tak cuma jadi peneliti. Rus Keron bersama tim P3AE-UI – Jakarta menjadi Fasilitator Pelatihan Pendampingan bagi Aparat Kehutanan (Pusat dan Daerah) dan LSM yang bekerja di lapangan bagi masyarakat di dalam dan sekitar hutan, Angkatan I-VIII di Lampung. Juga, memfasilitasi pengembangan infrastruktur sosial pengelolaan hutan bagi masyarakat desa/hutan di Taharu Wan Abdurachman, Gunung Betung-Lampung, 1998-2001.
Itu pengalaman di luar NTT. Sebagai ASN Pemprop NTT, Rus Keron juga pernah memimpin tim dalam fasilitasi penyelesaian konflik/sengketa tanah di Adonara, Kabupaten Flores Timur. Antara lain, kasus Tobi-Lewokeda-Lewokeleng, kasus Lewo Nara vs Lewo Bunga, dan kasus Adobala versus Redontena.
Sejak 2013 sampai sekarang, Rus Keron menjadi ketua tim kerja Action Research Pemenuhan Hak-Hak Anak Dalam Pembangunan (Pendidikan Karakter, Sekolah Ramah Anak, Penyusunan Perda Perlindungan Anak, Reformasi Tata Kelola Birokrasi Pemerintahan Desa/Kelurahaan Menuju Desa Layak Anak) bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) Region NTT.
Dan, selaku kepala bidang Litbang BP4D NTT, ia sudah pasti menjadi narasumber pembekalan dan pendalaman tugas pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak 2019 hingga 2022.
Kariernya sebagai ASN Pemprov NTT pun boleh dibilang cukup mentereng. Ia sempat menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Prov NTT, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinisi NTT, Sekretaris Bappeda Provinsi NTT, Kepala Bidang PP I Bappeda Provinsi NTT, dan Kepala Bidang Litbang BP4D Provinsi NTT.
Berbagai pelatihan ataupun kursus pernah dia ikuti. Seperti, Community Based Natural Resource Management (CBNRM) (Februari 2001), Metodologi Penelitian Kualitatif (Mei 2009), Overvasi Lapangan (OL) bagi Pejabat Eselon III Lingkup Pemerintah Provinsi NTT ( Juni 2009), Dasar-dasar Widyaiswara (2011) dan TOT Pembekalan Anggota DPRD Kab/Kota Se-NTT (Specifikasi: Integritas, 2019).
Bermodalkan prestasi dan pengalaman pemerintahan dan kemasyarakatan itulah, Rus Keron mulai berkeliling Kabupaten Flores Timur untuk sosialisasi diri. Selain untuk dikenal masyarakat, juga sebagai upaya melihat dari dekat realitas sosial ekonomi dan budaya masyarakat Flores Timur.
Boleh jadi, gencarnya aktivitas di lapangan itulah yang bikin para lawan politiknya mulai menebar rumor tak sedap terhadap sepak terjangnya di kancah politik. Seolah-olah tak akan mendapatkan pintu masuk partai politik. Padahal, kata dia, semuanya masih berproses. Apa yang dilakukannya, merupakan jalan untuk memenangkan survey partai politik.
Rus Keron memang sosok seorang mantan birokrat yang punya visi kemasyarakatan. Langkahnya untuk masuk ke dunia politik bukan tanpa modal sama sekali. Setidaknya, modal sosial dan pengalaman kemasyarakatan bisa menjadi topangan yang kuat baginya untuk berkiprah di kancah politik, terutama menghadapi kontestasi Pilkada Flores Timur 2024 mendatang. (AN-01)