Rabu, 09 Nopember 2022
Yeh,47.1-2.8-9.12 : Yoh.2:13-22
Pesta Pemberkatan Basilika Lateran
“Cinta akan rumahMu menghanguskan hatiku”
(Luk2:17)
Hari ini Gereja merayakan pesta pemberkatan Basilika Lateran, katedralnya keuskupan Roma. Sabda Tuhan mengingatkan kita, bahwa Bait suci merupakan tempat Allah berdiam. Rumah doa, tempat perjumpaan umat dengan Yang Kudus. Maka hendaknya menaruh hormat dan menguduskannya. Di sana, umat melaksanakan kegiatan rohani, bukan insani. Niat ke sana, adalah datang berdoa, bukan berjual-beli.
Cinta dan hormat kepada Bait Suci, memberanikan Yesus mendamprat para pedagang dan mengusir mereka yang berjualan di pelataran Bait Allah. Mengapa? Karena mereka tidak menaruh sikap yang patut terhadap Bait Allah. Mengubah rumah doa, jadi serupa pasar. Menodai kekudusan bait Suci, dengan transaksi jual-beli yang rawan manipulasi dan pemerasan. Bait Allah, itu rumah kudus. Tak boleh jadi sarang penyamun.
Basilika Lateran, juga banyak gereja saat ini dibangun begitu megah dan indah. Tentu bukan untuk mendapat decak kagum. Sekedar mencari pujian. Rumah doa yang indah dan megah, pertama-tama, mengungkapkan rasa cinta kita kepada Allah. Kedua, mengungkapan keanggunan iman kita. Maka percuma, jika membangun gereja yang megah, namun hanya melihat dari jauh. Tak punya waktu cukup untuk datang berdoa, merayakan ekaristi, dan berjuma Allah di sana.
Secara simbolis, diri kita juga adalah Bait Allah. Ruang terdalam di hati kita ibarat tabernakel, tempat diam Roh Kudus. Maka jagalah kesucian dan kekudusan hati kita. Tak patut mengotori dan menjadikan bait hati kita, jadi serupa pasar atau sarang penyamun. Penuh perhitungan untung-rugi, syarat manipulasi, menguntungkan diri dengan memeras sesama.
Seperti Yesus mengusir para pedagang dari pelatan bait suci, mari kita bersihkan dari bait hati kita, segala yang kotor dan tak berkenan. Agar rumah hati kita, menjadi tempat diam yang pantas bagi Roh Kudus.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin