Rabu, 26 Oktober 2022
Ef.6:1-9 ; Luk. 13:22-30
Pekan Biasa XXX
“Berusaha masuk melalui pintu yang sempit itu”
(Luk.13:24)
Hidup tak selalu mudah. Setiap tujuan, entah kecil atau luar biasa, entah saat ini, atau akhirat nanti, mesti diperjuangkan. Bagai melewati “pintu yang sempit”. Tanpa perjuangan yang ulet dan tekun, semuanya akan sia-sia.
Untuk tujuan akhir dari ziaran iman kita, Yesus isyaratkan, siapapun harus melewati “pintu yang sempit”. Sebuah gambaran, bahwa siappun tidak dengan mudah menyebrang ke rumah keselamatan abadi. Tak semua otomatis masuk kesana karena beragama Yahudi. Atau ber-KTP katolik.
Tiap orang mesti berjuang menjaga hidupnya. Tetap setia dalam iman, apapun resikonya. Mengekang diri dari kelekatan dan keterikatan duniawi, meski yang duniawi menarik dan menjami hidup saat ini. Tetap setia melangkah di jalan yang benar, seturut kehendak Allah.
Pintu memang sempit. Sulit, tetapi bukan tanpa kesempatan. Tuhan selalu buka pintu kasihNya, beri kita kesemptan untuk ke sana. Bahkan jadi mudah, jika prihidup kita baik dan benar di hadapan Allah. Selalu peka mendengar bisikian nurani, melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
Sebaliknya, jika kita berlaku jahat dan berdosa, penuh niat busuk, sering berlaku tak adil, diam-diam merampas hak sesama, kita akan dienyahkan di hadapan kasih Allah. Dalam situasi berdosa tanpa niat tulus untuk bertobat, pintu tidak hanya sempit, tetapi lebih dari itu bakal tertutup bagi kita.
Di pintu yang sempit, tiap orang berebutan jadi yang terdahulu. Tetapi ingat pesat Tuhan, “orang yang terakhir akan jadi terdahulu, dan orang terdahulu akan jadi terakhir”. Yang taat beriman, yang rajin berdoa, belum tentu jadi yang terdahulu, jika taka da amal kasih yang nyata. Mulutnya terus menyebut dan memanggil nama Tuhan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Para pendosa, yang diabaikan, bisa jadi yang terdahulu, jika ia bertobat dan berbalik ke jalan Allah.Teruslah berbenah, untuk pintu akhir yang sempit itu.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Hidup tak selalu mudah. Setiap tujuan, entah kecil atau luar biasa, entah saat ini, atau akhirat nanti, mesti diperjuangkan.
Amin…
Yang sempit itu pasti sakit jika dipaksakan untuk màsuk ke dalam…memamg butuh juang dan korban. Namun yang sempit itu jadi legah nikmat hanya dengan setia berbuat amal nyata dari perilaku beriman. Yang sempit itu akan terasa luas lapang tanpa derita..surga mulia hidup…!!