<amp-auto-ads type="adsense"         data-ad-client="ca-pub-7783334098685297"> </amp-auto-ads> <amp-auto-ads type="adsense"         data-ad-client="ca-pub-7783334098685297"> </amp-auto-ads> <amp-auto-ads type="adsense"         data-ad-client="ca-pub-7783334098685297"> </amp-auto-ads>
ADVERTISEMENT
Aksinews
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Polkam
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World
    Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa untuk Jujur Kelola Bangsa

    Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa untuk Jujur Kelola Bangsa

    FKUB Lembata Bentuk Pokja Kerukunan Desa Pada, Kakan Kamenag Lembata: Menjadi Pioner Desa Moderasi

    FKUB Lembata Bentuk Pokja Kerukunan Desa Pada, Kakan Kamenag Lembata: Menjadi Pioner Desa Moderasi

    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Ekbis
    • All
    • Gadget
    • Mobile
    Sinergi Layanan Bersama KPPN Kupang dan Kanwil DJPb Provinsi NTT : Wujudkan Perbendaharaan yang Lebih Dekat dan Berkualitas

    Sinergi Layanan Bersama KPPN Kupang dan Kanwil DJPb Provinsi NTT : Wujudkan Perbendaharaan yang Lebih Dekat dan Berkualitas

    Platform Digipay Satu Tumbuh Pesat di Kupang, Pelaku Usaha Lokal Bukukan 1.462 Transaksi

    Platform Digipay Satu Tumbuh Pesat di Kupang, Pelaku Usaha Lokal Bukukan 1.462 Transaksi

    KOPPMI  Lembata Gelar Rapat Anggota Tahunan

    KOPPMI  Lembata Gelar Rapat Anggota Tahunan

    Customer Service Officer (CSO)

    Customer Service Officer (CSO)

    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World
    Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa untuk Jujur Kelola Bangsa

    Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke-80, KAHMI NTT Ingatkan Elit Bangsa untuk Jujur Kelola Bangsa

    FKUB Lembata Bentuk Pokja Kerukunan Desa Pada, Kakan Kamenag Lembata: Menjadi Pioner Desa Moderasi

    FKUB Lembata Bentuk Pokja Kerukunan Desa Pada, Kakan Kamenag Lembata: Menjadi Pioner Desa Moderasi

    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Ekbis
    • All
    • Gadget
    • Mobile
    Sinergi Layanan Bersama KPPN Kupang dan Kanwil DJPb Provinsi NTT : Wujudkan Perbendaharaan yang Lebih Dekat dan Berkualitas

    Sinergi Layanan Bersama KPPN Kupang dan Kanwil DJPb Provinsi NTT : Wujudkan Perbendaharaan yang Lebih Dekat dan Berkualitas

    Platform Digipay Satu Tumbuh Pesat di Kupang, Pelaku Usaha Lokal Bukukan 1.462 Transaksi

    Platform Digipay Satu Tumbuh Pesat di Kupang, Pelaku Usaha Lokal Bukukan 1.462 Transaksi

    KOPPMI  Lembata Gelar Rapat Anggota Tahunan

    KOPPMI  Lembata Gelar Rapat Anggota Tahunan

    Customer Service Officer (CSO)

    Customer Service Officer (CSO)

    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi
No Result
View All Result
Aksinews
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home OPINI

Membicarakan ETMC 2022 : Sepakbola dan Keajaibannya

aksinews by aksinews
30 September 2022
in OPINI, SPORT
0
Membicarakan ETMC 2022 : Sepakbola dan Keajaibannya
0
SHARES
633
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Frater Rinto Djaga

Seminaris Ritepiret, Sikka

Pagelaran ETMC tahun 2022 telah menemukan  juara, pasukan RORE, Perse Ende, dengan roh dari Marilonga telah menumbangkan tuan rumah Persebata Lembata, klub dengan kekuatan teriakan Baleo dari para Lamafa. Drama adu penalti yang mendebarkan, spekulasi atas keputusan wasit yang menciptakan debat, kompetisi antar suporter, serta berbagai keindahan permainan dan kerasnya pertahanan masing-masing tim untuk merebut takhta sebagai pemenang. Tetapi sepakbola tidak pernah berhenti ketika peluit tanda akhir pertandingan dibunyikan. Sepakbola punya sisi ajaib, juga taktik yang menembus dimensi sosial, ekonomi, bahkan budaya sebuah masyarakat.

Sepakbola mengaburkan kelas, mengumpulkan teman, bahkan memperkuat identitas. Tetapi dari mana semua keajaiban dari sepakbola itu datang, padahal itu cuma bola, yang mampu memberikan pengaruh besar ketika di sebuah lapangan tengah terjadi perebutan kemenangan. Sepakbola adalah gambaran kecil dari kehidupan tentang kekalahan, perjuangan, cinta dan amarah. Semuanya seperti menjadi satu sajian untuk direnungkan.

Tulisan sederhana ini tidak akan membahas soal-soal teknik, bagaimana bentuk serta strategi dari para tim untuk bertanding, tetapi ini tentang hal-hal yang ajaib, indah, dan reflektif yang terjadi di luar lapangan.  

ADVERTISEMENT

Nills Heveman, sebagaimana dikutip oleh Elvan De Porres dalam essainya “Sepakbola dan Kenikmatan Tentangnya” mengungkapkan bahwa sepakbola adalah suatu kultur, yang telah tumbuh dalam kebudayaan manusia era sekarang. Lebih lanjut, Heveman mengungkapkan bahwa sepakbola dapat menjadi cerminan sebuah masyarakat. Tetapi saya kurang setuju dengan Havemman jika sepakbola sebagai cerminan masyarakat, hanya menggambarkan keadaan sosial-ekonomi suatu masyarakat saja.

Heveman mengungkapkan, jika kondisi sepakbola suatu masyarakat berantakan, maka hal ini sama dengan realitas kehidupan yang lainnya, semisal sosial dan ekonomi. Bagi saya, sepakbola yang menjadi cerminan suatu masyarakat, juga berhubungan dengan identitas kultural suatu masyarakat. Semua ini ditunjukkan oleh para suporter. Logo yang menggunakan kekhasan kultural masing-masing daerah, jargon-jargon bercirikan lokal, ekspresi kreatif yang menggambarkan kekhasan daerah masing-masing.

Rore, Meju, Baleo, semuanya ingin menunjukkan kekhasan masing-masing. Tanpa disadari, hal ini menyelamatkan sesuatu yang pelan-pelan terlupakan, yaitu identitas Lokal. Logo, bukan sekedar gambar, tetapi ada latar belakang sosio-historis yang ada di balik sebuah gambar.

Logo para Perse mania dengan Ikon Marilonga serta teriakan Rore, begitu juga dengan Persebata yang menggunakan Ikan Paus sebagai ikon serta teriakan baleo yang menjadi jargon suporter. Hal-hal seperti ini menghubungkan orang-orang dengan konteks, sejarah, bahkan ientitas lokal masyarakat itu sendiri.

Ada hal yang menarik di anatara berbagai ekpresi kulutur dalam parhelatan ETMC 2022. Salah satu aksi suporter yang sempat ramai dan menjadi perbincangan hangat, adalah saat seorang suporter Persebata, Laba Making, menyanyikan syair adat.

Syair adat ini dalam kebudayaan masyarakat Lamaholot, disebut sebagai oreng. Oreng memiliki peran sebagai pewarisan cerita atau lantunan syair untuk memberi nasehat (Tena Nao), juga sebagai salah satu bentuk sastra lokal. Muatan yang ada dalam sebuah syair oreng adalah refleksi terhadap makna dari suatu peristiwa. Tetapi hal ini dikaitkan dengan praktek magis terhadap kekuatan supranatural yang akan mempengaruhi jalanya pertandingan.

Laba menyenandungkan oreng untuk pertama kali dalam perhelatan ETMC XXI 2022 saat laga Persebata Lembata menghadapi Persami Maumere. Setelah kemenangan Persebata melalui drama adu penalti, aksi Laba yang sedang melantunkan oreng ramai di media sosial dengan berbagai komentar. Ada yang menyindir, ada yang tertawa dan juga memuji. Semua tanggapan itu tidak perlu dipisahkan dengan klasifikasi benar salah, tetapi mari lihat semua itu sebagai warna untuk menciptakan diskusi atau dialog di ruang virtual. Yang penting, jangan menggunakan emosi buta kemudian saling mencaci, tetapi dengan komentar dan diskusi lepas, kita bisa jadi saling mengerti.

Apa yang ditunjukkan oleh Laba adalah salah satu bentuk warisan kekayaan lokal yang patut dipertahankan. Dalam berbagai kebudayaan kita dapat menemukan berbagai doa, jampi-jampi, atau mantra. Lantaran di dalamnya ada sesuatu yang pengharapan, janji, dan tekad, maka pilihan kata disusun sedemikian rupa agar terasa indah dan enak didengar. Jadilah segala doa, syair, tembang itu membentuk rangkaian kata, kalimat yang terasa indah yang menghadirkan suasana yang mencekam dan menggetarkan. Apa yang Laba lakukan, menyelamatkan sesuatu yang mulai tergerus dan dilupakan. Aksi Laba memberikan membuka ruang bagaimana kebudayaan lokal itu lebih dikenal. Sebelum diperjuangkan, setidaknya kebudayaan harus juga sering dibicarakan.

Selain itu, hal menarik lainnya yang terjadi adalah soal makna dari slogan Horo dari  para supporter Persami Maumere. Banyak orang mengartikan kata Horo sebagai ungkapan yang digunakan dalam peperangan. Horo diartikan sebagai “potong”, padahal Horo! memiliki makna yang dalam dan berbeda.

Horo itu berarti terbang atau melayang, dalam kata ini ada refleksi bagaimana manusia mengatasi kelemahannya dan berusaha melampaui diri sendiri. Itulah keindahan sepakbola. Tidak hanya soal kemenangan tetapi persaudaraan dan rasa cinta.

Seperti yang saya katakan, komentar dan percakapan di ruang media tentang aksi, dan fenomena lain yang terjadi di luar lapangan, tanpa sadar, membuat kita saling berbagi pengetahuan, juga rasa saling mengerti dan menghargai kebudayaan masing-masing.

Itu adalah hal-hal indah yang terjadi bagaimana sepakbola ternyata juga berpengaruh pada kehidupan manusia. Mari kita berdamai dengan aksi dari suporter Perseftim, jangan karena aksi dari sekelompok oknum yang menciptakan keributan, memecah persaudaraan kita sebagai masyarakat NTT. Bukankah selama ini kita bangga sebagai contoh toleransi di Indonesia dengan budaya dan ungkapan yang menunjukkan rasa persaudaran yang tinggi? Jangan memupuk dendam, mari rawat solidaritas.

Tetapi selain keindahan, sepakbola juga menunjukkan keajaiban, sesuatu yang mungkin sulit untuk dijelaskan, dan tidak hanya terjadi di tataran lokal, kompetisi internasional juga memilikinya. Itu yang membuktikan sepakbola adalah keajaiban bahkan juga misterius. Mungkin hal-hal ini terjadi tanpa kita sadari, terkesan seperti kebetulan, tetapi menarik untuk dibahas.

Persebata Lembata, sebagai tim tuan rumah secara beruntun menapaki final, dengan kemenangan adu penalti semenjak babak 16 besar. Ketika melawan PS Malaka, Persami Maumere, serta Perserond Rote Ndao, bahkan hingga final kemenangan juga harus ditentukan oleh drama adu penalti. Tetapi sayang, keberuntungan itu dibatalkan oleh Perse Ende. Jika saja drama adu penalti ini dimenangkan oleh Persebata Lembata, maka hal ini mengingatkan saya pada perjalanan kemenangan Spanyol pada ajang Piala Dunia 2010.

ADVERTISEMENT

Semenjak memasuki babak 16 besar, hingga menjurai piala dunia. Kala itu Spanyol harus menghadapai Portugal, Paraguay, di semi final dengan Jerman, dan final menghadapi Belanda. Semua kemenangan itu diakhiri dengan skor 1-0. Spanyol selalu menang dengan skor yang sama. Hal menarik lainnya, mitos tuan rumah yang akan menjuarai ETMC. Rumor atau mitos ini pasti berangkat dari sejarah, kita lihat dari tahun 2010 sampai 2019, atau enam kali berturut-turut hajatan ETMC digelar, yang selalu keluar sebagai juara adalah tim tuan rumah. PSK Kupang (2010), Perseda (2011), Persamba Manggarai Barat (2013), Persami Maumere(2015), Perse Ende(2017), dan PSK Malaka(2019). Namun mitos itu akhirnya dipatahkan oleh kemenangan Perse Ende atas Persebata Lembata.

Mitos atau mungkin sindrom tuan rumah ini sebetulnya terjadi dimana-mana, bahkan dalam perhelatan sekelas piala dunia. Di piala dunia, ada mitos, tetapi biasa disebut sebagai kutukan juara bertahan. Jika sebuah negara menjadi juara piala dunia, maka pada piala dunia yang selanjutnya, sang juara tidak akan lolos dari fase penyisihan grup. Kutukan ini bermula dari kekalahan Perancis di Korea dan Jepang, gagal lolos dalam fase group meskipun empat tahun sebelumnya, Perancis dengan gemilang menghancurkan Brasil 3-0 pada laga final.

Kutukan ini berlanjut pada Italia, gagal lolos pada fase penyisihan group walapun Juara di 2006. Spanyol juga bernasib sama, setelah keluar sebagai juara Piala Dunia tahun 2010, Spanyol kandas pada penyisihan grup Piala Dunia 2014 di Brasil. Spanyol bahkan dibantai oleh Belanda dengan skor telak 5-1. Jerman adalah korban keempat dari kutukan ini. Membantai tuan rumah Brasil di tahun 2014 dan mengalahkan Argentina pada laga final, tetapi hancur pada fase penyisihan grup Piala Dunia 2018 di Rusia. Bagaimana menjelaskannya, apakah ini hanya sebatas kebetulan?

Itulah sepakbola. Bagian dari cinta dan perjuangan manusia. Selalu memiliki kekuatan untuk mempengaruhi semua yang ada di luar lapangan, kisah kepahlawanan dan perjuangan yang memotivasi, perasaan bangga dan sedih ketika melihat para suporter harus mengalah pada kekalahan tim kesayangannya. Tetapi inilah sepakbola, keindahan dan keajaiban yang menjadikannya sebagai sesuatu yang menembus batas, permainan tanpa kelas, dan bisa dimainkan oleh siapa saja.

Seperti yang ditulis oleh Elvan De Porres, “Pada ihwal lain, sepakbola adalah filosofi yang berujung pada kemaslahatan hidup”. Ini bukan hal yang berlebihan, sang revolusioner Che Guevara menjadikan sepakbola sebagai cara efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dia bahkan pernah melatih sebuah kesebelasan kuli jalanan di Chile untuk sebuah turnamen dan membeli tiket murah untuk menonton pertandingan Real Madrid Versus Milianorios di Bogota, Kolombia.

Tak hanya itu. Sang pahlawan, Didier Drogba, mantan striker Chelsea ini menjadi pahlawan negaranya Pantai Gading, karena berhasil menghentikan perang saudara yang terjadi di sana. Setelah perjuangan yang panjang, Drogba berhasil membawa kesebelasan The Elephants untuk lolos ke Piala Dunia 2006. Pantai Gading lolos ke Piala Dunia untuk yang pertama kalinya, perayaan terjadi di mana-mana, tetapi dalam sesi wawancara, Drogba menyampaikan pesan yang berbeda. Drogba meminta agar perang yang terjadi segera dihentikan, meminta senjata-senjata diletakkan dan bersama-sama merayakan sejarah kemenangan Pantai Gading ini.

Itulah sepakbola, mengharukan dan mendebarkan. Mendekatkan dan menyatukan. Mari menjadi pendukung yang suportif, silahkan menjadi penikmat yang reflektif. ***

Tags: budayaETMC XXXIHorooreng
Previous Post

Simbolik Bolaisme

Next Post

BPS Lembata Gelar Rakor Regsosek Menuju Satu Data Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

aksinews

aksinews

Next Post
BPS Lembata Gelar Rakor Regsosek Menuju Satu Data Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

BPS Lembata Gelar Rakor Regsosek Menuju Satu Data Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 139 Followers
  • 206k Subscribers
  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemerintah Segera Buka Tes CPNS 2023 dan PPPK Besar-Besaran, Ini Tahapan Proses Seleksi

Pemerintah Segera Buka Tes CPNS 2023 dan PPPK Besar-Besaran, Ini Tahapan Proses Seleksi

13 Maret 2023
Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

5 Mei 2021
Pembunuhan Sadis Di Komak, Penggal Kepala Korban Disaksikan Istri dan Anaknya

Pembunuhan Sadis Di Komak, Penggal Kepala Korban Disaksikan Istri dan Anaknya

28 Oktober 2021
Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Korban ‘Penculikan’ di Boru, Kapolsek: Setiap Jam Pulang Sekolah Kita Akan Patroli

Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Korban ‘Penculikan’ di Boru, Kapolsek: Setiap Jam Pulang Sekolah Kita Akan Patroli

1 Februari 2023
Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

18
Sejumput Cinta dari Kota Pancasila untuk Lomblen Mania

Sejumput Cinta dari Kota Pancasila untuk Lomblen Mania

13
Bank Indonesia Luncurkan Beasiswa untuk Mahasiswa, Dibuka Pendaftaran Hingga 10 Maret 2023

Bank Indonesia Luncurkan Beasiswa untuk Mahasiswa, Dibuka Pendaftaran Hingga 10 Maret 2023

13
Surat Cinta Pater Kopong untuk Ustad Abdul Somad Soal Valentine Day

Surat Cinta Pater Kopong untuk Ustad Abdul Somad Soal Valentine Day

10
Ayah Prada Lucky, Chrestian Namo Sesalkan Lambannya Proses Hukum Kasus Kematian Anaknya

Ayah Prada Lucky, Chrestian Namo Sesalkan Lambannya Proses Hukum Kasus Kematian Anaknya

8 Oktober 2025
Rahmadan dan Prapaskah: Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Festival Lamaholot, Identitas dan Kohesi Sosial

8 Oktober 2025
Ombudsman NTT Minta Kapolres Lembata Tindak Tegas Oknum Polisi yang Diduga Peras Pelaku UMKM di Lembata

Ombudsman NTT Minta Kapolres Lembata Tindak Tegas Oknum Polisi yang Diduga Peras Pelaku UMKM di Lembata

4 Oktober 2025
Berkas 22 Tersangka Pembunuhan Prada Lucky Belum Dilimpahkan ke Pengadilan Militer, Akhmad Bumi Ingatkan Waktu Penahanan Segera Habis

Berkas 22 Tersangka Pembunuhan Prada Lucky Belum Dilimpahkan ke Pengadilan Militer, Akhmad Bumi Ingatkan Waktu Penahanan Segera Habis

4 Oktober 2025

Recent News

Ayah Prada Lucky, Chrestian Namo Sesalkan Lambannya Proses Hukum Kasus Kematian Anaknya

Ayah Prada Lucky, Chrestian Namo Sesalkan Lambannya Proses Hukum Kasus Kematian Anaknya

8 Oktober 2025
Rahmadan dan Prapaskah: Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Festival Lamaholot, Identitas dan Kohesi Sosial

8 Oktober 2025
Ombudsman NTT Minta Kapolres Lembata Tindak Tegas Oknum Polisi yang Diduga Peras Pelaku UMKM di Lembata

Ombudsman NTT Minta Kapolres Lembata Tindak Tegas Oknum Polisi yang Diduga Peras Pelaku UMKM di Lembata

4 Oktober 2025
Berkas 22 Tersangka Pembunuhan Prada Lucky Belum Dilimpahkan ke Pengadilan Militer, Akhmad Bumi Ingatkan Waktu Penahanan Segera Habis

Berkas 22 Tersangka Pembunuhan Prada Lucky Belum Dilimpahkan ke Pengadilan Militer, Akhmad Bumi Ingatkan Waktu Penahanan Segera Habis

4 Oktober 2025
ADVERTISEMENT

Follow Us

Browse by Category

  • Business
  • Dunia
  • Ekbis
  • Entertainment
  • Fashion
  • Gadget
  • Headline
  • Health
  • Hukrim
  • Humaniora
  • Lifestyle
  • Mobile
  • Movie
  • Music
  • Nasional
  • OPINI
  • Politics
  • Polkam
  • REDAKSI
  • Sapa Firman Pagi
  • Science
  • SPORT
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Recent News

Ayah Prada Lucky, Chrestian Namo Sesalkan Lambannya Proses Hukum Kasus Kematian Anaknya

Ayah Prada Lucky, Chrestian Namo Sesalkan Lambannya Proses Hukum Kasus Kematian Anaknya

8 Oktober 2025
Rahmadan dan Prapaskah: Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Festival Lamaholot, Identitas dan Kohesi Sosial

8 Oktober 2025
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi

Copyright @ 2020 aksinews.id All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi

Copyright @ 2020 aksinews.id All right reserved