Aksinews.id/Lewoleba – Ribuan supporter Persebata Lembata yang dikenal dengan julukan Lomblen Mania dipastikan akan memadati Stadion Gelora 99, Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Kamis (29/6/2022) mendatang. Mereka siap menyaksikan bagaimana cara Perse Ende memenuhi ambisinya untuk menghapus tradisi tuan rumah menjadi juara El Tari Memorial Cup (ETCM) XXXI Lembata 2022.
Perse Ende memastikan tiket final ETMC setelah menekuk Persim Manggarai dengan skore tipis 1-0 di stadion Gelora 99, Senin (26/9/2022). Kemenangan ini sekaligus membangkitkan moral anak-anak Laskar Kelimutu untuk merebut posisi puncak ETMC. Maklum saja, Persim Manggarai sempat difavoritkan menjadi lawan tangguh Persebata Lembata yang sudah lolos ke final setelah menghentikan perlawanan Perserond Rote Ndao melalui drama adu pinalti.
Persim Manggarai mencapai semifinal setelah menaklukkan tim tangguh yang lebih dijagokan menjadi juara ETMC XXXI Lembata 2022, PSN Ngada. Tim yang paling banyak merengkuh trophy ETMC ini melaju dari fase grup dengan point sempurna, 9 poin, setelah mengalahkan seluruh tim di grupnya. Tapi, sepakbola memang bukan matematika. Persim Manggarai malah menghentikan langkah PSN Ngada yang bermain tanpa seorang pilarnya, yang patah tulang kaki saat menjamu Persena Nagekeo.
Tapi, langkah Persim Manggarai ke babak final, malah tersandung. Kendati mampu bermain apik, namun dewi fortuna lebih berpihak pada Laskar Kelimutu. Gol semata wayang Perse Ende sudah cukup untuk memupus ambisi pasukan Motang Rua.
Dengan hasil itu, Persim Manggarai akan meladeni Perserond Rote Ndao untuk memperebutkan posisi ketiga ETMC kali ini. Laga kedua tim ini akan digelar Rabu, 28 September 2022 petang di Gelora 99 mulai pukul 14.30 Wita.
Sementara, babak grand final antara tuan rumah Persebata Lembata versus Perse Ende akan digelar di lapangan yang sama pada Kamis, 29 September 2022 pada jam yang sama. Ribuan supporter Persebata Lembata bakal datang dari sembilan (9) kecamatan untuk menyaksikan laga ini. Dari Kedang, kecamatan Omesuri dan Buyasuri saja diperoleh informasi bahwa 44 kendaraan roda empat akan mengangkut para Lomblen Mania ke Gelora 99 dengan tagline: Uyelewun untuk Persebata Lembata.
Begitu pula desa-desa di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur serta kecamatan lainnya. Jika setiap desa datang dengan satu truk per desa, maka aka nada 144 truk yang masuk ke Gelora 99. “Tapi kemungkinan satu desa lebih dari satu mobil. Bisa dua atau tidak truk per desa,” ujar sumber aksinews.id, Senin malam.
Perse Ende bakal menghadapi tekanan hebat supporter Persebata Lembata. Ambisinya untuk menghapus tradisi tuan rumah juara, sekaligus membuktikan diri sebagai tim yang tidak hanya jago kandang, mendapat tantangan yang serius dengan banjir suporter Persebata ini.
Perse Ende memang pernah dua kali menjadi juara ETMC. Namun kedua-duanya diperoleh saat Ende menjadi tuan rumah ETMC, yakni tahun 1999 dan 2017.
Dan, tradisi tuan rumah selalu menjadi juara ETMC ini tampaknya mulai terjadi saat Kota Kupang menjadi tuan rumah ETMC. Ketika itu, partai final terjadi antara PSKK Kota Kupang vs Perseftim Flores Timur. PSKK Kota Kupang unggul 1-0 atas Perseftim Flores Timur di Stadion Oepoi, Kota Kupang dalam laga final, Senin, 4 Oktober 2010.
Setahun kemudian, ETMC digelar di Sumba Barat Daya. Dan, Persedaya SBD (kini Persada), menjadi juara sejak menjadi peserta tahun 2007. Begitu juga, Persamba Manggarai Barat menjadi juara ETMC 2013, ketika dipercayakan sebagai tuan rumah. Persamba membobol gawang kesebelasan PSN Ngada 3-1 melalui adu pinalti dalam laga final, Jumat, 11 Oktober 2013.
Dua tahun kemudian, ETMC digelar di Maumere, Kabupaten Sikka. Dan, Persami Maumere menang 2-1 atas Perse Ende di Stadion Gelora Samador Maumere, Jumat, 13 November 2015.
Tahun 2017, ETMC digelar di Kota Pancasila, Ende. Laskar Kelimutu mengalahkan PSN Ngada 1-0 dalam laga final yang hanya berlangsung selama 61 menit di Stadion Marilonga Ende, Rabu 9 Agustus 2017, walau diwarnai kericuhan yang memaksa pertandingan dihentikan dan tidak dapat dilanjutkan lagi.
Dua tahun kemudian, ETMC digelar di Kabupaten Malaka. PS Malaka gemilang setelah memimpin juara pool A dalam babak penyisihan dengan poin tertinggi dari semua tim yang berlaga. Menumbangkan Persap Alor di babak 8 besar, ‘Laskar Manu Meo’ melaju ke babak semifinal dan mulus ke final.
Partai puncak terjadi antara PS Malaka vs Persamba Manggarai Barat dalam laga yang berlangsung di Lapangan Umum Betun, Malaka, Rabu, 24 Juli 2019. PS Malaka menekuk Persamba dengan skor 2-3, dan keluar sebagai juara ETMC.
Mestinya, ETMC XXXI digelar tahun 2021 silam. Namun karena dilanda pandemic Covid-19, ETMC baru digelar tahun 2022 ini. Dan, tuan rumah Persebata Lembata sudah mencapai babak grand final. Akankah Persebata Lembata mempertahankan tradisi tuan rumah menjadi juara ETMC? Masih menjadi tanda tanya. Tapi satu hal yang pasti, Persebata Lembata sudah berada di ujung dan menanti laga partai final.
Perse Ende tampak sudah pulih dari trauma kericuhan di babak 8 besar ketika menghadapi Perseftim Flores Timur. Perse Ende yang sudah unggul 1-0 atas Perseftim tidak dapat menuntaskan pertandingan hingga akhir laga waktu normal 2X45 menit gara-gara ricuh, dimana supporter Perseftim Flores Timur merupakan fasilitas stadion Gelora 99. Pertandingan dihentikan, dan Komisi Disiplin Asprop PSSI NTT memutuskan tetap memenangkan Perse Ende. Dan, kini Perse Ende pun telah mencapai babak final.
Skuat Perse Ende tidak cuma diisi pemain lokal Ende. Ada juga pemain yang dipinjam dari PSN Ngada dan juga anak-anak yang didatangkan dari luar NTT, termasuk seorang striker dari PS Banyuasin. Laskar Kelimutu ini akan menguji ketangguhan anak-anak Sembur Paus yang 100 persen diperkuat pemain lokal yang didukung penuh supporter fanatiknya sendiri.
Manajer Perse Ende Julius Cesar Nonga menuturkan bahwa timnya akan berjuang habis-habisan untuk bisa merebut trophy ETMC. “Tentu di partai puncak semua tim akan punya kans untuk bisa menangkan pertandingan. Persebata tim yang bagus dan solid. Kami akan berjuang untuk bisa menangkan laga pamungkas lawan Persebata,” tegasnya. Lalu?
Sabar dulu. Pelatih kepala Persebata Lembata, Hasan Haju Wahar, yang baru menangani pelatihan lima hari sebelum kick off laga ETMC dimulai, pun optimis kalau anak asuhnya mampu meladeni Perse Ende. Dia menegaskan bahwa anak asuhnya siap berlaga menghadapi tim manapun sampai waktu pertandingan berakhir, 2X45 menit plus tambahan 2X15 menit hingga babak adu pinalti. Dan, Persebata Lembata sudah membuktikan itu dengan mencetak hatrick tiga kali lolos dari fase knock out dengan drama adu pinalti.
“Saya menyiapkan tim untuk bermain, termasuk melakukan adu pinalti,” tandasnya. (AN-01)