Tampil pada laga pertama menghadapi Bintang Timur FC, penampilan anak-anak Persebata Lembata tidak terlalu menggembirakan. Mereka cuma mampu bermain imbang tanpa gol. Mereka sepertinya baru memulai bermain sebagai sebuah tim. Kerjasama antara lini masih tampak rapuh, walau masing-masing individu mempertontonkan kepiawaian mengelola si kulit bundar.
Tapi, di laga kedua dan terakhir di fase Grup B, anak-anak laskar sembur paus mulai memperlihatkan kemajuan yang berarti. Kedua laga menghadapi Platina FC dan Perserond Rote Ndao disapu bersih. Sehingga klasemen akhir menempatkan Persebata Lembata sebagai juara Grup B dengan total 7 poin, hasil sekali seri dan dua kali menang. Peringkat kedua ditempati Platina FC dengan 6 poin, dua kali menang dan sekali kalah. Sedangkan Perserond Rote Ndao terperosok ke peringkat 3, tapi ikut lolos ke fase knock out 16 besar sebagai peringkat 3 terbaik keempat, dengan 3 poin, hasil sekali menang dan dua kali kalah.
Di babak 16 besar, Platina FC disingkirkan Persarai Sabu Raijua. Sedangkan, Persebata dan Perserond sukses mempecundangi lawannya. Keduanya masuk babak 8 besar atau perempat final.
Di babak perempat final, Persebata bertemu tim tangguh juara ETMC 2019 PS Malaka. Persebata yang berlaga tanpa striker murni mampu memaksa PS Malaka untuk main bertahan. Bahkan, kesebelasan berjuluk Manu Meo tampak tidak bisa mengembangkan permainan lantaran ditekan habis-habisan. Namun lini depan Persebata masih belum terlalu tajam. Keduanya bermain imbang hingga babak perpanjangan waktu 2X15 menit usai. Kemenangan ditentukan melalui adu pinalti. Penjaga gawang pengganti Persebata, Marianus Namang mampu menepis satu sepakan, sedangkan satu lagi sepakan PS Malaka tidak mencapai target gawang.
Persebata sukses memulangkan sang jawara ETMC sebelumnya, dan terus merangsek masuk babak 8 besar. Tidak banyak orang yang optimis kalau Persebata Lembata akan mampu melewati hadangan Persami Maumere. Maklum saja, Persami yang diperkuat beberapa punggawa asal Ngada, termasuk striker haus gol, Yoris Nono, diyakini akan mampu menghentikan langkah Persebata Lembata.
Tak dinyata, Persebata Lembata justeru tampil memukau. Persami Maumere yang difavoritkan jadi juara ETMC XXXI 2022 ini, ternyata mati kutu. Yoris Nono dikawal ketat defender Persebata Lembata, Denis. Bahkan, beberapa waktu, Persami Maumere pun dipaksa untuk main bertahan. Strategi yang diterapkan coach bertangan dingin, Hasan Haju Wahar, cukup ampuh. Persebata mampu menahan imbang Persami hingga ujung babak perpanjangan waktu, 2X15 menit. Maka penentu kemenangan dilakukan melalui adu pinalti.
Dan, kembali coach Hasan Haju menggantikan Yucius Betekeneng dengan Marianus Namang untuk menghadapi sepakan dari titik putih berjarak 12 meter dari mulut gawang. Seperti adu pinalti dengan PS Malaka, Marianus mampu menepis satu sepakan, dan satu lagi sepakan yang melenceng dari mulut gawang. Persebata sudah tidak mampu dihadang. Dan, kini kembali rematch dengan Perserond Rote Ndao.
Langkah Perserond hingga tahap semifinal ini pun tidak mudah. Di babak 16 besar, Perserond malah melibas juara Grup D, Persewa Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Sedangkan, di babak perempat final atau 8 besar, Perserond kembai sukses memulangkan PSKK Kota Kupang.
Jagat sepakbola NTT benar-benar dibikin terperangah. Lolos dari fase grup dan mendapatkan seat terakhir dari 16 seat yang diperebutkan, Perserond Rote Ndao ternyata mampu mencapai babak semifinal. Tinggal selangkah lagi mencapai babak final. Ini sebuah sejarah baru bagi anak-anak terselatan Indonesia.
Berbeda dengan Persebata Lembata yang tidak memiliki striker murni, Perserond Rote Ndao justeru punya seorang striker yang amat berbahaya didalam kota pinalti, Desmon Nenobais. Dia bahkan berpeluang menambah pundi-pundi golnya untuk menjauhi Yohanes Kristoforus Nono (Persami), Ronaldus Yaundi Sambi (Persami), Yohanes Yoko Jehaman (PS Malaka), Josclin Jemmy Ketsna (Persisteng), dan Robinson Mage Ata (Persarai Sabu Raijua) yang sama-sama sudah mengoleksi 3 gol. Hanya mereka lain tidak punya peluang menambah pundi-pundi gol karena timnya sudah tersingkir.
Persebata Lembata punya Cesar Aprilio Making yang berpeluang menyamai Desmon Nenobais, jika mampu menceploskan bola ke gawang Perserond Rote Ndao. Dan, jika mampu mencetak lebih dari satu gol, maka ia melampaui para pencetak gol dari tim lainnya. Lalu, bagaimana peluang kedua tim pada laga semifinal Minggu (25/9/2022) petang ini?
Sabar dulu. Kedua tim sama-sama ingin menciptakan sejarah untuk pertama kalinya tembus ke babak final ETMC, dan sekaligus merengkuh trophy ETMC. Tapi, melihat cara bermain anak-anak asuhnya yang kian berkembang, coach Persebata, Hasan Haju optimis timnya akan mencapai final. Begitu juga, dengan pelatih Perserond Rote Ndao, Zeth Adoe. Apalagi, Rote Ndao punya beberapa pemain anak tanah Lamaholot yang diyakini tidak akan terganggu dengan membludaknya supporter Persebata Lembata nantinya.
Adu taktik dan strategi kedua pelatih akan menentukan mana tim terbaik yang akan lolos. Hasan Haju sudah secara terbuka menyampaikan bahwa tim asuhannya tidak punya striker murni. Tapi, lini tengah Persebata Lembata tidak bisa dipandang enteng. Sekalipun tidak menyiapkan seorang pemain yang khusus menjalankan peran playmaker, toh Hasan Haju mampu menerapkan pola menyerang secara spartan. Sampai-sampai lini belakang sering kecolongan dan terlambat mengantisipasi counter attach lawan. Ini yang harus diwaspadai, karena Perserond Rote Ndao punya seorang Desmon yang piawai mendribel bola dan melepaskan tembakan sambil berlari.
Jika kedua tim sama-sama menerapkan permainan terbuka dan saling menyerang, bisa saja, kemenangan sudah bisa dilihat pada waktu normal, 2 X 45 menit. Tapi, bila Perserond Rote Ndao berhasil dikurung dan menerapkan pola main bertahan, maka bisa jadi penentu kemenangan kembali dilakukan melalui adu pinalti.
Kedua kesebelasan tentu sudah mengevaluasi kelemahan dan keunggulan masing-masing saat head to head, ataupun dengan melihat kembali rekaman pertandingan dengan tim lainnya. Perserond akan mewaspadai serangan yang dibangun duet kembar, Cesar dan Luis Aprilio dari lini tengah Persebata. Pun, Persebata akan berusaha mematikan langkah Desmon, sebagaimana mereka mengunci Yoris Nono saat menjamu Persami Maumere di babak 8 besar. Kedua tim tentu akan sama-sama meminimalisir kesalahan di dalam kotak pinalti.
Persebata Lembata memiliki stok pemain yang masih dalam kondisi bugar sehingga memudahkan tim pelatih yang dipimpin Hasan Haju dibantu 3 orang asisten, Subhan Goran Tokan, Erminus Duli, dan Markarius Goni, untuk meracik line up yang diturunkan pada babak semifinal ini.
Di bawah mistar gawang, tersedia tiga orang : Yucius Bale Betekeneng, Marianus Ama Labi Namang, dan Konradus Kartino Lawe. Lini belakang, ada Arsenius AS Ola, Abdul Kadir Mahmud, Pankrasius Sanga Pureklolon, Wilhelmus Sanga Kobun, Affandi Abdullah, Rustam Abdullah, Ahmad Dore, dan Sebastianus Wetu.
Di tengah ada Yohanes Sole Ihing, Petrus Sili Dulimaking, Karolus Kapitan Domaking, Luis Aprilio Making, Yosep Aur, Habib S Alfathani, Yoakim Goran Sulaona, Jonathan Fredly Radja, Cesar Aprilio Burak Making, Muh Hajir Suryana, Wali Nazaruddin, Yohanes Kerong, dan Mabrul Muhammad Pua Lopi.
Sedangkan posisi striker ada pilihan: Ulrikus Mas Pati, Imran Hamsi, Muhammad Sabri, Jikran Alwiansa, Muhammad Irwanto F Hayon, Krisantus Alviano Bahi, dan Yolandinus Lai.
Semifinal bukan lagi babak ujicoba pemain. Racikan komposisi pemain harus benar-benar sesuai dengan karakter lawan yang dihadapi. Coach Hasan Haju optimis mampu melewati anak-anak Selatan Indonesia. Tapi, pelatih sarat pengalaman seperti Zeth Adoe yang mendampingi Perserond Rote Ndao juga tidak boleh dipandang enteng.
Nah, kita lain yang ingin menyaksikan pertandingan di Gelora 99, Pada, Lembata, Minggu (25/9/2022) petang nanti pun harus bisa menjaga diri agar tidak menjadi biang keladi kericuhan. Salam sepakbola. Sukses ETMC 2022. (AN-01)