Aksinews.id/Lewoleba – Laga babak knock out 8 besar atau perempat final Liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXI Lembata 2022 benar-benar penuh kejutan. Tim terakhir dari daratan Timor, PSKK Kota Kupang berhasil dipaksa Perserond Rote Ndao untuk pulang bersama Persami Maumere yang lebih dulu disingkirkan Persebata Lembata, Kamis (22/9/2022).
Laga Perserond Rote Ndao versus PSKK Kota Kupang berlangsung sengit. Kedua tim bermain terbuka dan saling serang sejak menit pertama. Namun hingga pertengahan babak pertama belum ada satupun gol tercipta. Peluang yang didapatkan masing-masing tim tidak berhasil dikonversi menjadi gol.
Baru pada paruh kedua babak pertama, PSKK Kota Kupang mengdapat hadiah pinalti karena tangan pemain belakang Perserond Rote Ndao menyentuh bola dalam kotak pinalti. Bola dieksekusi dengan sempurna oleh punggawa PSKK Kota Kupang. Kedudukan berubah 1-0 untuk PSKK Kota Kupang.
Ketinggalan gol bikin Perserond makin menggila. Serangan dilancarkan bertubi-tubi dan berhasil menyamakan kedudukan. Kedua tim akhirnya menyudahi pertandingan waktu normal dengan skore 1-1, dan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Namun sepanjang 2X15 menit perpanjangan waktu, tidak ada gol yang tercipta. Sehingga penentu kemenangan dilakukan melalui adu pinalti.
Lima penendang pertama kedua tim sama-sama sukses menaklukan penjaga gawang. Penjaga gawang Perserond Rote Ndao, Melkior Doni dan penjaga gawang PSKK Kota Kupang, Petrus Sada, sama-sama dipaksa memungut bola dalam gawangnya oleh lima penendang pertama.
Lima eksekutor pinalti yang dipasang pelatih kepala Perserond Rote Ndao, Zeth Adoe adalah Patisari, Petrus Kopong, Markus Lobo, Ucok dan Putra Hurek. Sedangkan, pelatih PSKK Kota Kupang, Sukron menugaskan Fajrian Abubakar, Abdul Azis, Rahman Abubakar, Marsel Fanmakuni dan Herman Wadu Kaho, untuk menyepak dari titik putih. Karena skore sama, maka ditambah masing-masing satu penendang.
Perserond yang mendapat kesempatan pertama melakukan tendangan, menugaskan Leonardus Lebu Raya sebagai penendang ke-6. Sepakan kaki kanannya meluncur deras ke pojok kiri atas gawang Petrus Sada. Kedudukan berubah jadi 6-5 untuk Perserond Rote Ndao.
Pelatih kepala PSKK Kota Kupang, Sukron menunjuk strikernya, Yulens Ndun. Sayangnya, sepakan yang dilakukan ditengah gemuruh supporter Perserond Rote Ndao, ternyata gagal. Penjaga gawang Perserond, Melkior Doni berhasil memblok bola sepakannya. Seketika para pemain dan supporter Perserond pun bersorak sorai merayakan kemenangan timnya.
Ini merupakan semifinal ketiga yang berhasil dicapai Perserond Rote Ndao sepanjang mengikuti turnamen ETMC. Hari Minggu (25/9/2022) nanti, Perserond akan meladeni tuan rumah Persebata Lembata. Ini akan menjadi rematch dalam turnamen ETMC XXXI Lembata 2022 ini. Sebelumnya, kedua tim sudah bertemu di fase penyisihan Grup B.
Head to head keduanya di grup B, Persebata Lembata sukses menekuk Perserond Rote Ndao, dan memaksanya terbenam ke posisi ketiga klasemen. Perserond sempat melancarkan protes atas kekalahannya, karena gol keduanya untuk menyamakan kedudukan dengan Persebata Lembata dianulir wasit lantaran dinilai offside.
Karena itu, laga di babak semifinal nanti menjadi penentu, tim mana sesungguhnya yang lebih tangguh, Perserond Rote Ndao atau Persebata Lembata, untuk memperebutkan tiket ke final. Pelatih Persebata Lembata, Hasan Wahar menyatakan timnya sangat siap menghadapi tim manapun di laga semifinal ETMC kali ini. Dikatakan, kualitas bertanding anak asuhnya di atas rata-rata. Hanya saja, menurut dia, mereka kalah pengalaman bertanding.
Laga terakhir Persebata Lembata versus Persami Maumere memperlihatkan cara bermain anak-anak sembur paus yang berbeda dengan fase penyisihan di grup. Kendati tidak memiliki striker murni, coach Hasan Wahar mampu meracik timnya dengan duo kembar, Luis Aprilio dan Cesar Aprilio sebagai penyerang yang cukup mumpuni di lini depan.
Persebata tampil dengan stok pemain local. Tidak ada seorang pun pemain yang dibawa tim pelatih dari luar untuk memperkuat pasukan Sembur Paus dalam turnamen ini. Sedangkan, Perserond Rote Ndao masih memanfaatkan jasa beberapa anak tanah Lamaholot, seperti kakak beradik, Kristoforus Indrawan Boro Tura Tokan dan Leonardus Lebu Raya dari Adonara, serta Putra Hurek dari Lembata.
Anak-anak kedua tim memang punya skill mengolah si kulit bundar dengan apik. Tinggal sekarang strategi tim pelatih masing-masing. Ya, “Strategi adalah bagian dari pertandingan ini,” tandas Coach Persebata Lembata, Hasan Wahar, santai. (AN-01)