Aksinews.id/Lewoleba – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Nubatukan mulai menunjukkan hasil penyelenggaraan pendidikannya. Berbagai produk karya para siswa dari berbagai jurusan dipamerkan di Pantai Wulen Luo, kawasan Pelabuhan Laut Lewoleba, sejak Jumat (9/9/2022).
Stand pameran dan hiburan anak maupun kuliner yang digelar untuk mendukung turnamen El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXI 2022 Lembata ini rencananya digelar hingga tanggal 7 Oktober mendatang, sepanjang perhelatan ETMC. SMKN 1 Nubatukan memamerkan produk dari enam (6) jurusan yang ada di sekolah, baik pertanian, perikanan, mesin, dan jurusan lainnya.
Kepala SMKN 1 Nubatukan, Kristina Dudeng, ST yang ditemui di stand pameran, Jumat malam, menjelaskan bahwa seluruh barang yang dipamerkan merupakan hasil karya para siswanya. “Barang-barang ini juga dijual. Ada harga yang sudah dipajang, kalau mau ambil silahkan,” ujarnya, sembari mempromosikan karya siswa sekolahnya itu.
Jurusan pertanian misalnya, memamerkan pupuk bokasi. “Ini satu kilo Rp 3.000. Ada yang sudah dalam kemasan 20 kilogram,” paparnya.
Yang menarik, SMKN 1 Nubatukan juga mempertontonkan foto yang dicetak di atas papan berukuran 10R. “Ini dikerjakan oleh siswa di semua jurusan. Karena kami menerapkan keterampilan ini sebagai mulok (muatan lokal). Harganya, Rp 70 per buah,” jelasnya, sembari menjelaskan kalau pajangannya sudah dibelanja oleh Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, anggota DPR RI, yang juga istri Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Jurusan perikanan dan perkapalan memamerkan hasil pembuatan pukat dan simpul tali kapal. “Kami sedang mengembangkan perikanan air tawar dengan memelihara ikan lele. Sayang, tidak bisa dibawa untuk dipamerkan disini,” ucap jebolan jurusan teknik mesin Undana Kupang ini.
Ditanya mengapa tidak membuka warung pecel lele di lokasi pameran, salah seorang staf pengajar menjelaskan bahwa ikan lele yang dibudidaya di sekolahnya masih belum mencapai usia panen. “Kalau sudah sanpai usia panen tentu akan kita bukan pecel lele. Tapi, sekarang ini belum bisa,” jelasnya.
Kristina Dudeng menuturkan bahwa stand pameran yang disiapkan untuk sekolahnya harus dibagi dua dengan pihak lain. “Padahal, saya sudah sampaikan ke Dinas Kopperindag dan UKM bahwa kami punya enam jurusan di sekolah, sehingga butuh ruangan yang agak besar. Tapi terlanjur dibagi dua sehingga kami perlebar sendiri dengan menyewa tenda sendiri,” ujarnya.
Dia berharap kegiatan serupa ini dapat terus diadakan agar memotivasi para siswa untuk terus berkreasi. Juga, semakin memperkenalkan sekolah kepada masyarakat.(AN-01)