Aksinews.id/Lewoleba – Polemik seputar alihkelola Sekolah Dasar Katolik (SDK) I Santu Tarsisius Lewoleba dari Yayasan Persekolahan Umat Katolik Lembata (YAPENDUKLEM) kepada Kongregasi Suster-suster CB Regio Indonesia Timur, berujung sudah. Uskup Larantuka, Mgr. Yang Mulia Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung resmi menyerahkan pengelola kepada para suster CB di bawah naungan Yayasan Maria Bintang Samudra.
Kamis (14/7/2022), Yang Mulia Monsigneur Fransiskus Kopong Kung secara resmi menyerahkan Surat Keputusan Pengalihan Pengelolaan SDK 1 Tarsisius Lewoleba kepada Kongregasi suster-suster CB Regio Indonesia Timur di bawah Yayasan Maria Bintang Samudera. Acara ini berlangsung di aula Paroki Sta. Maria Banneux Lewoleba.
Selain Uskup Frans, hadir pula Ketua YAPENDUKLEM, Drs. Petrus Toda Atawolo, M.Si., Deken Lembata, RD Philipus Sinyo da Gomez, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lembata, Dewan Pendidikan Kabupaten Lembata, serta unsur Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata. Yayasan Maria Bintang Samudera, diwakili Suster Mary Grace, CB, SPd.
Monsigneur Frans Kopong Kung saat menyampaikan sambutan, menegaskan agar kualitas pendidikan sekolah-sekolah Katolik perlu ditingkatkan. Sehingga menjadi model bagi sekolah-sekolah lain.
“Saya berterima kasih kepada Kongregasi CB Regio Indonesia Timur, yang telah bersedia menerima tanggung jawab untuk mengelola SDK 1 Santu Tarsisius ini. Saya juga berterima kasih kepada Ketua YAPENDUKLEM, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Kementerian Agama Kabupaten Lembata, dan pihak sekolah yang telah bekerja sama, sehingga cita-cita anak bangsa bisa diwujudkan dengan baik,” ucap Uskup Larantuka.
Yang Mulia Uskup Larantuka juga mengharapkan kerjasama dan dukungan yang baik dari semua pihak, baik Dinas Pendidikan, Yayasan di bawah naungan Keuskupan maupun di luar naungan Keuskupan agar lembaga pendidikan Katolik harus benar-benar tetap menjalankan fungsinya untuk mencerdaskan generasi bangsa dan gereja, demi terwujudnya visi generasi dua puluh tahun yang akan datang.
Suster Mary Grace, CB, SPd yang hadir sebagai Dewan Pimpinan Kongregasi CB Regio Indonesia Timur, mengucapkan terima kasih kepada Uskup Larantuka dan Ketua YAPENDUKLEM yang telah memberikan kepercayaan dan tanggung jawab untuk mengelola sekolah SDK 1 Santu Tarsisius. “Saya mewakili Kongregasi CB Regio Indonesia Timur mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan kepada kami. Kami akan berkomitmen bersama untuk mengembangkan kualitas pendidikan, khususnya di SDK Santu Tarsisius Lewoleba,” ujarnya
Kepala SMPK Santu Pius X Lewoleba ini juga mengatakan bahwa pihak yayasan tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan oleh Uskup Larantuka.
Ya, “Kami akan berusaha dari waktu ke waktu untuk memberikan yang terbaik demi masa depan generasi Lembata yang cemerlang yang akan berguna bagi bangsa dan gereja. Kepercayaan yang diberikan menyadarkan dan memampukan kami untuk bertanggungjawab, meningkatkan loyalitas kerja, totalitas serta berkomitmen untuk melayani yang terpinggirkan,” tandasnya.
“Dengan semangat cinta kasih tanpa membedakan suku, agama dan ras, dengan berpijak pada semangat hidup pendiri Kongregasi CB (Bunda Elisabeth) yakni membangun dasar baik dalam diri anak-anak, untuk menjadikan generasi cerdas yang akan memperkuat kehidupan gereja dan masyarakat,” tambah Suster Mary Grace, CB.
Dia mengharapkan dukungan dan kerja sama yang baik dari semua pihak untuk menjadikan generasi zaman sekarang yang semakin beriman dan berkarakter menuju terbentuknya sumber daya manusia Lembata yang unggul.
Acara penyerahan SK alihkelola ini tidak dihadiri Komite Sekolah maupun perwakilan orang tua siswa. Padahal, sebelumnya sempat merebak ancaman kalau sampai terjadi pengalihan, bakal ada eksodus siswa dari SDK I Santu Tarsisius ke sekolah lain. Namun sampai saat ini, situasi di sekolah masih kondusif. (ML/AN-01)