Sabtu, 16 Juli 2022
Yes.7:1-9 ; Mat. 12:14-23
Pekan Biasa XV
“Buluh yang patah terkulai tidak diputuskanNya dan sumbuh yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya” (Mat. 12:20)
Opsi Yesus jelas. Membela yang miskin dan tak berdaya. Bagai menjaga buluh yang terkulai. Agar bisa ditegakan kembali. Atau melindungi sumbuh yang pundar nyalanya. Agar tak padam di tengah hempasan badai kehidupan.
Itulah gambaran, bahwa Tuhan hadir membawa harapan. Menjaga dan membela yang lemah dan tak berdaya. Bahkan demi misinya itu, Ia rela berada dititik yang paling lemah yakni, tergantung tak berdaya di kayu salib. Supaya Ia memenangkan kita dari kuasa dosa dan maut.
Opsi Tuhan ini hendak memurnikan pilihan nurani kita. Agar tidak hanya terpikat pada kegermelapan dan kemewahan. Atau dekat dan nyaman dengan yang kuat dan berkuasa. Lalu mengabaikan sesama yang lemah dan tak berpunya.
Karena kehidupan saat ini keras. Penuh persaingan dan manipulasi. Kadang kita seperti buluh yang terkulai. Sudah jatuh ditimpa tangga pula. Melawati setiap perjuangan dalam hampa. Tanpa harapan. Bagai sumbuh yang terus redup. Terpuruk dan terus terpuruk. Asa kita hilang karena tak dipeduli dan tak dihiraukan.
Buanglah keangkuhan dan ego diri. Agar lebih peduli dengan kehidupan. Menghargai yang sederhana. Membesarkan yang kecil. Menopang yang tak berdaya. Membela yang terpinggirkan. Dan, menyembuhkan yang terluka dan terkulai. Dengan cinta kasih, kepedulian dan keberpihakan yang tulus.
Hadirlah untuk menumbuhkan harapan. Menegakan kembali yang terkulai. Janganlah mematahkannya.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
“Hadirlah untuk menumbuhkan harapan karena Tuhan telah hadir membawa harapan membela yang lemah.” Amin… trims tuan renungannya.
Amin Romo
Terimakasih Romo🙏
Salve