Jumad , 17 Juni 2022
2Kor.11;18.21b-30 ; Mat.6:19-29
Pekan Biasa XI
“Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga” (Mat.6:21-22)
Harta menunjang kehidupan. Agar hidup lebih baik dan terjamin. Jika tak punya, melaratlah hidup. Tak heran manusia bekerja keras, agar tercukupi keperluan hidupnya. Tetapi semuanya sementara adanya. Akan hancur binasa. Ngegat dan karat akan memakan dan merusaknya.
Olehnya Yesus ingatkan, “Jangan kumpulkan harta di bumi”. Sebab semua akan berlalu dan binasa. “Kumpulkan bagimu harta di Surga.” Harta iman yang teguh, perbuatan amal kasih, kemurahan hati, solidaritas dan kesalehan hidup. Inilah harta, yang menjamin hidup abadi.
Harta bisa jadi simbol kesuksesan dan berkat dalam hidup. Namun antara harta dan hati, ada kelekatan yang bisa menyesatkan. Sebab “Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada”, tandas Yesus.
Jika berlebihan melekat pada harta duniawi, orang jadi rakus dan materialistis. Meluluh mengejar hal duniawi. Ujungnya mengabaikan iman, kesampingkan hal rohani, larut dalam persaingan, dan korbankan persaudaraan. Hancurlah hidup.
Kata orang bijak, “harta, umur dan popularitas, seperti minum air dari lautan asin. Makin kau minum, makin haus yang kau dapatkan”. Terus merasa kurang, tak puas dan tak cukup.
Syukuri apa yang ada. Karena hidup hanya anugerah. Gunakan harta sebagai tanda kasih. Agar tak egois, hanya menumpuk untuk diri, tetapi rela berbagi dengan murah hati.
Jaga pula harta imam kita. Agar hidup tak silau oleh harta dunia. Tetap jadikan Tuhan harta terindah dalam hidup.
Tuhan memberkati. SALVE. ***