Aksinews.id/Lewoleba – Pemerintah dan DPRD Kabupaten Lembata bakal kembali melakukan realokasi atau refocusing terhadap APBD tahun anggaran 2022. Signal ini terlihat dari dukungan DPRD Lembata terhadap pagelaran El Tari Momorial Cup (ETMC) di Kabupaten Lembata.
Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero, S.Sos menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh agar Kabupaten Lembata menjadi tuan rumah turnamen El Tari Memorial Cup (ETMC) 2022.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Lembata, Petrus Gero usai menerima kunjungan silaturahmi Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, di gedung DPRD Lembata, Jumat (27/5/2022).
Dia mengakui bahwa dalam silaturahmi itu pimpin DPRD bersama penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa pun membahas kesiapan menyambut El Tari Memorial Cup (ETMC) tahun 2022.
“Di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2022 sebenarnya sudah tersedia anggaran namun karena defisit anggaran maka ada realokasi dan refocusing di pertengahan Februari 2022,” jelasnya.
Ketika itu, jelas dia, ada proyeksi PAD dan proyeksi Silpa yang perlu dikoreksi. Sehingga dilakukan realokasi dan refocusing anggaran.
“Tetapi kita melihat manfaat kita sebagai tuan rumah yang multiplayer efek akan terjadi di kabupaten Lembata dengan pelaksanaan El Tari Memorial Cup,” ungkapnya.
Petrus Gero memandang pelaksanaan ETMC di kabupaten Lembata harus tetap dilaksanakan karena akan berdampak pada sektor-sektor riil dari penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Maka tugas Pemerintah harus cari uang, ada celah dimana untuk dilakukan realokasi atau refocusing atau usulan mendahului perubahan sehingga tersedia anggaran guna mendukung pelaksanaan ETMC,” tandasnya.
Disampaikan, Lembaga DPRD bersama pemerintah kabupaten Lembata melalui penjabat bupati Marsianus Jawa juga berkomitmen agar event yang telah dipercayakan untuk digelar di kabupaten Lembata dapat terselenggara dengan baik.
“Tentu kita berupaya dan berjuang untuk menjadi tuan rumah yang baik. Kita akan berjuang agar menjadi tuan rumah yang baik pada ETMC 2022,” tutupnya.
Untuk diketahui, jadwal pelaksanaan ETMC yang ditentukan oleh Asprov NTT dan sesuai hasil kongres, ditetapkan kick off pada 1 Juli 2022.
Sementara itu, kondisi lapangan sepekbola yang dipersiapkan untuk menggelar event sepek bola bergengsi ini masih belum rampung sepenuhnya. Stadion utama Gelora 99 di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, masih belum memiliki lampu penerangan untuk menggelar pertandingan pada malam hari.
Lapangan lain yang diharapkan bisa digunakan seperti lapangan sepakbola di Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, dan lapangan sepakbola di Tanah Trekat, Desa Baopana, Kecamatan Lebatukan juga masih dalam taraf pembenahan. Satu lagi, lapangan yang diharapkan bisa digunakan adalah lapangan sepakbola Waipukang atau Muruona, Kecamatan Ile Ape.
Penyiapan lapangan hingga memenuhi standar nasional untuk even liga 3 sepakbola di NTT, tentu butuh biaya yang tidak sedikit.
Untuk lampu stadion saja, diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp.1,5 miliar. Belum lagi kebutuhan lainnya. Termasuk anggaran sebagai tuan rumah dalam menerima tamu dari 22 kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur.
Askab Lembata juga tidak lagi terlihat mempersiapkan tim Persebata menghadapi even ETMC. Padahal, tuan rumah bermimpi bisa menciptakan prestasi. Pelatih Persebata, Matias Bisinglasi sudah pulang dan tidak lagi terdengar kabar kapan akan kembali melakukan pemusatan latihan.
Pemerintah Lembata tentu tidak tutup mata terhadap penyiapan kesebelasan kesayangan anak Lembata itu. Artinya, butuh suntikan dana untuk mempersiapkan Persebata menjadi tim yang disegani.(*/AN-01)