Taman Doa Pater Beeker, SVD terletak di depan Gereja Katolik Watuwawer, Stasi Santu Kondrardus Watuwawer, Paroki Lerek, Dekenat Lembata, Keuskupan Larantuka. Taman doa ini dibangun untuk menghormati dan menghargai karya misi Pater Henricus Condrarus Beeker, SVD. Dia adalah misionaris SVD asal Belanda yang berkarya di Paroki Lerek sejak tahun 1940.
Pater Beeker tewas terbunuh seorang warga setempat, Bernardus Baha, di Watuwawer, Kamis, 19 April 1956, silam. Jenazah Pater Beeker dibawa dan dimakamkan di pekuburan Katolik Postoh, Larantuka, tanggal 21 April 1956. Namun rangka tubuh Pater Beeker dibawa kembali ke Watuwawer dan dimakamkan kembali di halaman depan Gereja Stasi Watuwawer, tempat dimana nyawanya dihabisi. Makam itu ditetapkan menjadi Taman Doa oleh Uskup Larantuka Mgr. Frans Kopong Kung, Pr.
Disitu juga didirikan sebuah patung Pater Beeker berukuran besar. Tampak patung berdiri megah di depan gereja. Dan, lokasinya dijadikan taman doa.
Untuk memperindah wajah Taman Doa tersebut, Pengelola Taman Doa Pater Beeker meminta Komunitas Bonsai Lembata (KBL) untuk menatanya. Berbagai persiapan dilakukan oleh KBL seperti menyiapkan tanaman hias dan pilar yang dibutuhkan untuk taman doa tersebut. Setelah persiapan dirasa cukup, pada Minggu, 15 Mei 2022, rombongan KBL melakukan ziarah dan sekaligus menata Taman Doa Pater Beeker.
Rombongan KBL berangkat dari Lewoleba sekitar pukul 10.00 Wita menggunakan kendaraan roda dua dan satu unit dump truck. Berbagai jenis bahan untuk menghias taman dibawa. Antara lain 60 pohon tanaman hias, 12 pilar dan 12 pot plastik.
Tanaman hias yang dibawa dari berbagai jenis seperti cemara, bogenfile, asoka, pucuk merah, gelodok maupun pinang hias baik di pot maupun masih di polybag. Semua bahan yang dibawa merupakan hasil patungan dari anggota KBL.
Rombongan KBL tiba di Desa Watuwawer sekitar pukul 13.00 dan diterima oleh Simon Bulet, selaku ketua pengelola Taman Doa. Perjalanan yang cukup melelahkan karena harus menyusuri jalan yang belum sempurna alias jalan berlubang.
Rombongan KBL dijamu dengan makan siang sederhana yang disiapkan oleh pengurus stasi dan pengurus Tanam Doa Pater Beeker. Setekah santap siang bersama, BKL bersama umat mulai melakukan penataan dan penanaman yang dipimpin langsung oleh Ketua KBL, Herman Ola Egy. Penataan dan penanaman dilaksakan sampai pukul 16.00 Wita.
Di sela-sela kegiatan, Ketua Pengelola Taman Doa Pater Beeker, Simon Bulet menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada KBL atas kegiatan penamanan dan sumbangan tanaman hias untuk Taman Doa. Dia juga mendoakan perkembangan KBL kedepan.
“Untuk kegiatan hari ini saya sangat berterima kasih. Saya memberikan apresiasi setiinggi-tingginya kepada KBL. Bahwa dalam hal ini mereka datang membantu saya di taman doa, memberikan sumbangan baik bunga dan fasiitas lain sekaligus kerja bakti untuk penataan. Ini suatu hal yang luar biasa, di luar dugaan kami. Kami sangat mengharapkan bahwa ini untuk Pater Beeker tentunya semua yang datang itu dengan keikhlasan hati. Kami turut mendoakan perkembangan komunitas bonsai ke depan. Semakin bagus, berkembang baik, menjamah titik-titik yang seperti hari ini kami alami. Kami tidak puya sesuatu yang lebih untuk KBL, hanya ucapan terima kasih,” ungkap Simon.
Ketua KBL, Herman Ola Egi dalam sambutannya setelah kegiatan penanaman menyampaikan permohonan maaf kepada umat stasi dan pengelola taman doa karena kegiatan ini sempat tertunda beberapa kali dan baru bisa dilaksanakan. Dia juga memperkenalkan semua pengurus dan anggota KBL serta keluarga yang hadir.
Di akhir sambutannya, Herman juga menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar KBL terutama kepada pada istri yang juga hadir. “Jadi kami ini semua didukung oleh keluarga. Padahal kami ini untuk mengurus satu tanam ini berjam-jam, tapi mereka bersabar dan hari ini mereka juga sampai di sini di Watuwawer ini,” ungkap Herman.
Herman juga menyampaikan permnohonan maaf dari KBL atas kekurangan KBL dan juga permohonan maaf dari teman-teman anggota KBL yang tidak hadir pada kesempatan ini karena berbagai kesibukan. “Mereka tidak hadir saat ini, tapi mereka mengirim mereka punya tanaman kesini,” ungkap Herman.
Tak lupa pula, Herman mengucapkan terima kasih kepada sopir dum truck, Om Dosi yang rela menghantar tanaman ke Watuwawer dengan imbalan seadanya sesuai hasil patungan anggota KBL.
Ketua Dewan Stasi Santu Kondrardus Watuwawer, Erni Wawin menyampaikan terima kasih atas kehadiran KBL di Stasi Watuwawer. “Mewakili umat Stasi Watuwawer, saya mengucapkan terima kasih atas kehariran bapa mama di tempat ini dan sudah memberikan lebih dari yang kami harapkan,” ujarnya.
Erni juga menyampaikan permohonan maaf kepada KBL saat penerimaan dan suguhan makan siang yang menurutnya sangat sederhana dan memohon maaf jika ada kekurangan saat kebersamaan saat kegiatan. Sebelum mengakhiri sambutan, Erni menyerahkan kenang-kenangan kepada KBL berupa dua buah buku doa yang diterima oleh ketua KBL, Herman.
Hambur Atacore, anggota KBL yang merupakan putra Desa Watuwawer menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas kegiatan KBL di Taman Doa Pater Beeker. Dengan kegiatan ini Taman Doa semakin indah. “Sebagai putra Watuwawer, saya sangat bersyukur dan terima kasih atas kegaitan KBL hari ini. Taman ini semakin indah dan semoga kami bisa merawat tanaman ini agar bisa bertahan dan menambah keindahan taman,” ujar Hambur.
Dalam kegiatan penanaman dan penataan taman, KBL dibantu oleh pengurus taman dan umat Stasi Santu Kondrardus Watuwawer. Hadir pula Babim Kamtibmas Atadei Timur, Ardi Namang yang juga merupakan salah seorang anggota KBL
Semua rangkaian kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh istri magun Niko Luon salah satu anggota KBL. (Humas KBL)
Terimakasih kepada Komunitas Bonsai Lembata ( KBL) atas kontribusi anda untuk mempercantik Taman Doa Pater Hendricus Kondradus Beeker SVD.semoga komunitas ini diberkati Dan usahanya semakin maju. Salam sukses Dari Kota hujan. Tuhan Yesus memberkati,bunda Maria dan Pater Beeker melindungi KBL.(Ola Nara Lejap L’Tadak.