Selasa, 10 Mei 2022
Kis.11:19-21; Yoh.10:22-30
Paskah IV
“Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?” (Yoh.10:24)
Orang Farisi masih bimbang, apakah Yesus adalah Mesias atau bukan? Tetapi sampai kapan mereka terus bimbang? Padahal Yesus sudah bicara dengan terus terang, tentang siapa diriNya. Bahkan dari pekerjaanNya, Yesus sudah menunjukkan bukti dan jawaban bagi mereka. Bahwa Dia adalah Mesias yang dinanti.
Hanya saja mereka masih bimbang karena terganjal rasa ragu dan tidak percaya.
Tentang rasa ragu dan tidak percaya, William Shakespeare katakan, “Keraguan adalah pengkhianatan”.
Terlebih, pengkhianatan terhadap sebuah relasi. Ragu kepada Tuhan, membuat kita goyah dalam iman. Tak tahan uji, tak bisa berpasrah, dan akhirnya menjauh dari Tuhan.
Ragu kepada diri, membuat kita kehilangan keberanian dan kepercayaan diri. Tak mampu membuang langkah pertama untuk mencoba apapun. Jiwa jadi kerdil dan tak berkembang.
Ragu kepada sesama, menumbuhkan sikap penolakan. Tidak terima hadirnya. Tidak menyukai ucapannya. Tidak menghargai ide dan gagasannya. Semua dipandang dengan mata sebelah. Tak memberi pengakuan, terus mempertanyakan, karena masih didera bimbang.
Tetaplah menjaga relasi kita dengan Tuhan. Teguh dalam doa dan tak goyah dalam harapan. Karena yakin, Dia akan menjawab setiap doa dan harapan kita. Jadi prisai pelindung kita, sesulit apapun situasi yang kita hadapi.
Bagun pula relasi yang baik dan hangat dengan siapapun. Topanglah dengan rasa saling percaya. Maka hati akan damai dan nyaman. Dengan saling percaya, kita bisa saling menjaga dan saling membesarkan satu sama lain.
Tuhan memberkati. SALVE.***
Salam pagi Romo
Makasih Romo untuk renungan ini
“Teguh dalam doa” Amin … trimakasih tuan renungannya.
Amin. Mksh Romo. Renunganx. Selamat siang n ttp teguh teguh dlm panggilan🙏🙏
Amin
Terima kasih Romo🙏
Selamat Siang