Aksinews.id/Lewoleba – Menyambut Hari Minggu Panggilan Sedunia ke-59, Minggu (8/5/2022), anak-anak Serikat Kepausan Anak Misioner (Sekami) dan Serikat Kepausan Anak Remaja (Sekar) Paroki Kristus Raja Wangatoa (PKRW) menggelar karnaval pangglan, Sabtu (7/5/2022).
Karnaval kali ini berlangsung unik. Tidak seperti biasanya. Kali ini, anak-anak Sekami dan Sekar berjalan kaki atau menumpang pick up dari lingkungan tempat tinggalnya dan berbaris rapi memasuki halaman gereja. Mereka mengenakan pakaian sesuai cita-cita profesi yang hendak digapai di masa depannya.
Tampak 12 kelompok Sekami dan Sekar dari lingkungan masing-masing didampingi para animator dan animatrisnya. Ratusan anak usia TK/PAUD dan SD mengikuti acara karnaval dengan antusias. Ada yang mengenakan setelan pakaian pastor, suster, bahkan ada yang mengenakan pakaian kebesaran uskup. Di luar biarawan-biarawati, banyak juga anak-anak yang mengenakan setekan pakaian polisi dan tentara. Ada juga yang tampil ala dokter dan perawan atau bidan.
Ada juga yang berpenampilan sebagai guru, ASN atau anggota KORPRI. Menariknya, ada juga anak yang mengenakan pakaian putih-putih lengkap dengan topi bagai seorang bupati atau wakil bupati.
Selain itu, ada juga yang mungkin bercita-cita menjadi pesepakbola professional. Sehingga mereka mengenakan kostum pesepakbola lengkap dengan sepatu bola.
Di pintu gerbang pagar gereja, rombongan dari lingkungan langsung disambut Pastor Paroki Kristus Raja Wangatoa, RD Kristoforus Kristo Soge. Rombongan langsung berarak menuju tenda yang sudah disiapkan. Iringan music-musik khas sekami sekar yang mengiringi karnaval bikin suasana makin semarak. Apalagi, dukungan sound system yang amat memadai, bikin suasana makin meriah.
Pastor Paroki Wangatoa, RD Kristo Soge saat menyampaikan sambutan mengungkapkan kegembiraannya atas karnaval yang sangat meriah. Karenanya, ia menyampaikan ucapan terima kasih bagi para penyelenggara acara, animator dan animatris, pengurus KBG, pengurus lingkungan dan pengurus harian DPP KRW yang telah ikut mendukung acara tersebut. “Ini bentuk persahabatan untuk mendukung perkembangan anak-anak kita,” tandasnya.
Mantan ketua Yayasan Papa Miskin yang menangani pengelolaan Rumah Sakit Bukit Lewoleba ini, menjelaskan bahwa anak-anak Sekami dan Sekar sudah melakukan kunjungan ke biara-biara yang ada di Kota Lewoleba dan sekitarnya. “Ini merupakan cara-cara dalam menumbuhkan benih panggilan pada anak,” ujarnya.
“Panggilan menjadi pastor, suster atau profesi lainnya bertumbuh dari keluarga, pengalaman hidup dengan mendengar, melihat, mengalami secara langsung. Dengan itu benih-benih panggilan akan tumbuh,” tambahnya.
Setelah Romo Kristo menyampaikan sambutannya, anak Sekami Sekar dari masing-masing lingkungan tampil di panggung untuk memperagakan yel-yel khas dari lingkungannya. (AN-01)