Aksinews.id/Larantuka – Romo Evensius Dewantoro Daton, Pr merayakan pesta perak Imamat yang ke-25 di Flores Timur dengan berbagi kaca mata dan operasi katarak bagi masyarakat Flores Timur secara gratis.
Kegiatan Bakti Sosial yang didukung langsung oleh Komunitas Cinta Kasih (KCK) Denpasar, bekerja sama dengan John Fawcett Foundation Giving Gift Of Sight, Nine People Links Foundation, Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) itu berlangsung di Biara Susteran PRR Lebao dari tanggal 7-11 Mei 2022 jam 08.00 Wita.
Pastor kelahiran Riangkemie, Flores Timur, NTT, 2 Mei 1969 tersebut memilih merayakan ulang tahun imamat dengan karya karitatif yang bernuansa biblis-kontekstual.
“Saya Romo Venus, Pastor Paroki F.X Kuta Bali. Pada waktu merencanakan Perak 25 Tahun Imamat itu, mendapat input atau masukan dari Komunitas Cinta Kasih Keuskupan Denpasar. Lalu mereka mengusulkan bagaimana kalau kita melakukan operasi katarak di Larantuka. Lalu saya mengiyakan bahwa perak saya ini bukan saya sendiri karena ada Romo Thomas Darang Labina, Pr dan Romo Marsel. Kami bertiga dithabiskan pada 13 Juni 1986,” ungkap Romo Venus Daton, Pr.
Selain itu, pastor yang menyelesaikan studi Islamologi di Pontificio Instituto di Studi Arabi E D’Islamistica (PISAI) itu mengatakan, kegiatan Bhakti Sosial Pemeriksaan Mata, Pemberian Kaca Mata, dan Operasi Katarak merupakan rangkaian syukur atas 25 tahun imamat.
“Dan kegiatan ini terbuka untuk seluruh umat dan masyarakat tanpa membeda-bedakan golongan. Dan saya sebagai imam yang 25 tahun ini menjadi momentum yang pas untuk berbagi syukur. Tentu didukung oleh banyak pihak,” ungkap Romo Venus Daton lebih jauh
Pastor yang mahir bahasa Arab tersebut, ketika ditanya mengapa harus operasi katarak menjadi alternatif dari pesta imamatnya yang ke-25. Ia pun menyebutnya dalam sebuah landasan biblis yang jernih.
“Seperti Yesus bertanya kepada Bartimeus, apa yang kau kehendaki aku perbuat bagimu? Ia spontan ya Tuhan semoga aku bisa melihat. Dan ketika ia bisa melihat, ia merasa gembira. Pesannya, mari kita saling berbagi kesulitan hidup, berbagi di tengah Covid-19,” tukas pastor yang pernah menjalani studi di Dar Comboni for Arabic Studies Cairo bidang Bahasa Arab.
Selain itu, Romo Thomas Darang Labina, Pr juga menyentil hal yang sama. Baginya, tak selamanya pesta perak imamat dirayakan dengan pesta pora tetapi juga pesta iman.
“Bartimeus dia buta mata kepala. Tetapi di sisi lain, saat ini harus buka mata hati. Dengan berbagi kita, mereka bisa melihat dan terbuka mata hatinya,” tandas Romo Thomas.
Lusia Matutina Parera, Warga Kelurahan Lokea, Flores Timur mengaku merasa bahagia atas kacamata yang ia terima.
“Setelah pemeriksaan lalu kita antrian. Dan saya tunggu resep ambil kaca mata. Saya kira nanti dikirimi dari Denpasar. Eh, ternyata bisa dapat langsung hari ini. Aduh, betapa bahagianya saya,” ujar Lusia senang.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Romo Venus Daton dan tim dari Denpasar yang bisa memfasilitasi sehingga dirinya memperoleh kaca mata.
“Terima kasih kepada para dokter dan semua yang berperan,” ujarnya.
Helena Cundawan, ketua KCK menyebut bahwa Komunitas Cinta Kasih (KCK) Denpasar sudah bergerak dalam bidang pelayanan selama 22 tahun untuk operasi katarak.
“Kenapa harus operasi katarak? Hal itu karena banyak saudara-saudara kita kalau operasi kan biayanya mahal. Operasi besar ke luar Bali ini yang keempat,” katanya.
Ia bilang, yang tergabung di KCK adalah orang-orang yang punya hati, yang selalu setia memberi, yang tergabung dari ibu-ibu sekitar 130- an donatur.
“Untuk Katarak minimal 3000. Untuk kaca mata gratis 2500 biji dan obat-obatan,” beber Helena, merincikan.
Sementara itu, Komang Wardhana, Project Manager JFFG berharap penting baksos operasi katarak dan pembagian kaca mata karena ini soal kesehatan.
“Harapan kami pemda bisa melakukan paling kurang lebih setahun sekali,” paparnya.
Pantauan wartawan, ribuan masyarakat membeludak sepanjang area Biara Susteran PRR, Lebao, hingga menjuntai di Paroki San Juan dan Aula di Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka, Flores Timur. Warga terlihat antusias mengikuti kegiatan setempat.(AN-02)