Aksinews.id/Larantuka – Seri berbagi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memasuki seri ke-empat dengan topik pengenalan Math City Map (MCM). Materi ini disampaikan Ninik Wijiningsi, M.Pd, Kepala SD Negeri Gading 1, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (28/4/22) melalui zoom meeting.
Ninik Wijiningsi merupakan Finalis Guru Inspiratif 2020 tingkat nasional yang diselenggarakan Direkrtorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI. Mantan guru pada SDN Sonorejo 1 Padangan, Bojonegoro ini, pernah menjadi Juara 1 Lomba Video Pembelajaran Tahun 2020 tingkat Kabupaten yang diselenggarakan PGRI Kabupaten Bojonegoro. Ia juga menjadi finalis Olimpiade Guru Nasional (OGN) Tahun 2019 yang diselenggarakan Dirgen GTK Kemendikbud RI.
Acara yang dipandu oleh host Fandy Setiyanto dengan moderator Vinsensius Lado ini, diikuti oleh sedikitnya ada 65 guru.
Dalam pengantarnya sebelum menyampaikan materi, Ninik Wijiningsi mengatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Berkualitas dalam konteks bermakna, bahwa proses pendidikan harus mampu meningkatkan hasil belajar berupa kompetensi kognitif maupun non kognitif.
Kompetensi kognitif diukur dari literasi dan numerasi yang merupakan modal dasar individu untuk mengakses pendidikan dan memungkinkan untuk mengarungi kehidupan sosial, ekonomi, bahkan politik. Kompetensi non kognitif diukur dari karakter atau perilaku, yaitu perilaku sesuai prinsip-prinsip pancasila
Sebelum memaparkan materi inti, Pemrasaran Terbaik Seminar Nasional Guru Dikdas Berprestasi Tahun 2019 ini, membangun motivasi kepada peserta dengan quis melalui aplikasi kahoot. Peserta diajak secara bersama-sama search www.kahoot it.
Selanjutnya, ia memberikan petunjuk untuk mengoperasikannya. Peserta diberi kesempatan beberapa detik sesuai durasi yang telah diatur untuk menjawab pertanyaan yang telah disiapkan seputar literasi numerasi dan peserta menjawab benar atau salah. Setiap pertanyaan yang dijawab benar, ada skor nilai yang diberikan.
Permainan ini membuat peserta sangat antusias menjawab hingga soal terkahir. Puncak sesi ini, terbaca peserta yang juara 1, 2, 3 berdasarkan jumlah skor yang terkumpul.
Setelah peserta fokus dan termotivasi, narasumber melanjutkan ke materi Math City Map.
Math City Map adalah sebuah program yang awalnya dikembangkan di Jerman untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui proses eksplorasi obyek-obyek yang menarik di sekitar sekolah, di taman, di mana saja di semua sudut kota. Di Indonesia menurut Ninik, MCM dikembangkan di area penjelajahan yang berada di dalam sekolah, permasalahan yang lebih spesifik, tersedia LKPD, soal dan bantuan serta tersedianya layanan MCM offline dan online.
Sedikit teori dan langsung praktik. Memang, semakin tinggi jam terbang seorang narasumber dapat terukur dari bagaimana mengatur waktu prestasi dengan keseimbangan teori dan praktik langsung. Ninik tidak bicara banyak teori, tetapi langsung ada ruang praktik.
Peserta diarahkan untuk search MCM, membuat akun, mendaftar, download aplikasi di Play Store dan MCM dalam waktu yang tidak lama langsung terinstal di perangkat handphone. Peserta dalam dampingan narasumber langsung membuka aplikasi MCM dan secara pelan dalam panduan menjelajahi aplikasi MCM hingga melakukan uji coba dalam menggunakan MCM dalam pembelajaran.
Sambil mencoba, narasumber terus memberikan petunjuk. Ia melayani dengan senang hati, setiap pertanyaan yang diberikan oleh peserta.
Menurut Ninik, penggunaan MCM sangat cocok diterapkan dalam menciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif.
“Jika tidak ingin monoton dalam pembelajaran, silahkan dicoba untuk menggunakan MCM dalam pembelajaran. Pasti menarik. Anak-anak akan senang diberikan tantangan dalam pembelajaran. Bagaimana mereka terjun langsung mendapatkan pembelajaran yang sangat berkesan di ruang terbuka,” kata Ninik.
Pada sesi closing, Ninik Wijiningsi mengaku bangga mendapat kesempatan berbagi untuk guru-guru se Kabupaten Flores Timur. “Suatu kehormatan dan kebanggaan bisa berbagi dengan Guru-guru di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dalam Webinar Seri Berbagi PGRI Flotim Jelang Hardiknas 2022. Terima kasih atas undangan dari PGRI Flores Timur dan sahabat guru hebat Maksimus Masan Kian yang terus bergerak dan menginspirasi. Kesempatan dan pengalaman yang luar biasa bertemu dengan guru-guru hebat Flores Timur,” ujarnya.
“Melihat antusias teman-teman, semangatku semakin membara. Memang secuil cerita yang kita punya akan sangat bermanfaat bagi orang lain. InsyaAllah. Alirkan air dalam tampungan, agar tidak meluber sia-sia dan juga agar tidak keruh karena terlalu lama tertampung. Prestasi bukanlah seberapa tinggi yang engkau raih, melainkan seberapa banyak yang dibagikan kepada orang lain,” ungkap Ninik, menambahkan.
Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada narasumber Ninik Wijiningsih yang telah ikhlas berbagi ilmu, pengetahun dan keterampilan yang dimiliki. “Rasa bangga yang tinggi dan apresiasi untuk narasumber hebat Ibu Ninik. Sangat interaktif dan inspiratif. Rasa-rasanya kita tidak sedang dalam ruang zoom, tetapi saling berhadapan langsung,” ujar Maksi.
“Narasumber sangat mengusai materi dan cara membawakan sangat menarik. Peserta sangat antusias. Kiranya, kolaborasi dan sinergi terus berlanjut dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru,” tambah Maksi. (*/AN-01)