“Kita harus taat kepada Allah dari pada taat kepada manusia” (Kis.5:29)
Kamis, 28 April 2022
Kis.5:27-33 ; Yoh.3:31-36
Paskah II
Para rasul terus ditekan penguasa. Bahkan dilarang keras mengajar dalam nama Yesus. Tetapi semakin dilarang, mereka semakin berani. Karena didorong prinsip, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada taat kepada manusia”.
Takut kepada Allah, telah menghapus rasa takut yang mendera jiwa para rasul. Langkah mereka tak lagi gentar. Larangan atau ancaman, bahkan siksaan dan hukuman sekalipun, tak akan lagi bisa menghentikan mereka, karena nama Yesus.
Di sini terlihat, ketaatan mereka, bukanlah ketaatan buta. Sekedar upaya balik melawan penguasa yang telah membunuh Tuhan secara tak adil. Melainkan sebagai ungkapan iman kepada Tuhan yang hidup. Yang telah mengalahkan maut dan membawa tebusan bagi kita.
Ketaatan adalah bukti dari iman. Maka semakin beriman, hendaknya kita semakin merendah, taat dan takut kepada Allah. Meski dirundung kesulitan dan ujian hidup, iman kita tak boleh goyah. Tetaplah setia belutut di hadirat Allah.
Ironisnya, kadang kita masih menduakan Allah. Lebih tunduk kepada manusia, kepada penguasa, kepada kelaliman daripada taat pada jalan-jalan Allah.
Kadang pula mengesampingkan hukum kasih Allah karena lebih terikat adat istiadat yang dipandang sakral tetapi diam-diam membelenggu kehidupan. Semua dilakukan sebagai tanda bakti, meski itu membebani.
Maka injil mesti lebih menggarami dan membebaskan.
Ingat, orang yang setia berlutut menghadap Tuhan, akan selalu bisa berdiri menghadapi apapun.
Tuhan memberkati. SALVE.***