Aksinews.id/Larantuka – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur (Flotim) terus bergerak memenuhi kebutuhan untuk peningkatan profesionalisme guru. PGRI Flores Timur membangun sinergi dan kolaborasi dengan Duta Rumah Belajar Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur.
PGRI Flores Timur mengundang Irma Lismayani, M.Pd, Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Tenggara untuk memperkenalkan Rumah Belajar sebagai Platform Pendukung Pembelajaran Abad 21 kepada para guru di Kabupaten Flotim melalui zoom meeting, Senin (25/4/2022).
Narasumber adalah seorang Guru IPA di SMP Negeri 17 Kendari, Sulawesi Tenggara yang selalu semangat belajar, berbagi dan berkolaborasi. Menamatkan Pendidikan Sarjana Pendidikan Biologi di Universitas Haluoleo (2005) dan melanjutkan Magister Pendidikan IPA, Universitas Negeri Malang (2017).
Sejumlah prestasi yang telah ditorehkan, yakni penulis puisi dalam Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Puisi (Rekor MURI) (2018, Juara 2 Guruku Idolaku Sulawesi Tenggara (2018), Duta Rumah Belajar Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pusekkom Kemendikbud, Pengkaji Konten Materi di Portal Rumah Belajar Kemendikbud (2019), Instruktur Nasional Pembelajaran Bebasis TIK (2019), Google Certified Trainer (2021), Kapten Komunitas Belajar.id Sulawesi Tenggara. Pusdatin Kemendikbudristek (2021), Quizizz School Trainer (2022), Master Trainer Asah Digital (2022), Fasilitator Pembelajaran Digital Kominfo RI (2022), Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Kemendikbud (2022).
Adapun kemampuan yang dimiliki, yakni Pembelajaran Berbasis TIK (RPP-Penilaian Digital), Membuat Video Pembelajaran Interaktif Desain Konten Pembelajaran, Menulis Buku, Artikel, Puisi dan Blog.
Dalam sesi berbagi yang dipandu oleh Agnetis Da Noa, guru Bahasa Inggris SMPS Baipito, Watowiti, Irma Lismayani mengatakan, Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0.
“Rumah belajar dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA/SMK sederajat. Dengan menggunakan Rumah Belajar, kita dapat belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Seluruh konten yang ada rumah belajar dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis,” kata Irma.
Irma menjelaskan, Duta Rumah Belajar merupakan perpanjangan tangan dari Pusdatin Kemendikbudristek dalam melakukan pengembangan dan pendayagunaan Teknologi, Informasi Dan Komunikasi (TIK) untuk pembelajaran di masing-masing provinsi, terutama Portal Pembelajaran Gratis dari pemerintah yaitu Rumah Belajar.
Adapun fitur-fitur Portal Pembelajaran Rumah Belajar menurut penjelasan narasumber diantaranya, sumber belajar, bank soal, laboratorium maya, kelas digital, Buku Sekolah Elektronik, peta budaya, wahana jelajah angkasa, augmented reality, edu game, pengembangan keprofesian dan berkelanjutan.
“Bapa Ibu jika ada yang berminat syaratnya adalah guru PNS dari semua jenjang yang dibuktikan dengan SK PNS yang bersangkutan, Guru Tetap Yayasan yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan dari Yayasan, Guru Honorer di instansi pendidikan pemerintah atau swasta dari semua jenjang yang dibuktikan dengan keputusan pimpinan lembaga bersangkutan dan mengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya.”
“Tahapan pembantik dimulai dari Bimtek Daring Level 1 (Literasi), Bimtek Daring Level 2 (Implementasi), Bimtek Daring Level 3 (Kreasi), Bimtek Level 4 (berbagi dan berkolaborasi), tahap akhir menjadi Duta Rumah Belajar,” jelas Irma.
Pada akhir presentasi materi, Narasumber memberikan penguatan dan motivasi dengan mengatakan, hal-hal besar tidak pernah datang dari zona nyaman. “Hambatan tidak harus menghentikanmu. Jika kamu menabrak tembok, jangan berbalik dan menyerah. Tapi cari tahu cara memanjat, melewatinya atau mengatasinya,” ujarnya.
“Perjuangan itu bukan proses penderitaan menuju tujuan, tapi proses memantaskan diri untuk meraih tujuan. Jika siswa harus belajar maka guru harus belajar lebih banyak,” tegas Irma.
Ketua PGRI Kabupaten Flotim, Maksimus Masan Kian menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada narasumber, Duta Rumah Belajar Sulawesi Tenggara, yang tulus berbagi dengan guru-guru di Kabupaten Flotim.
“PGRI Flores Timur tentu tidak bisa sendiri bergerak mendongkrak profesionalisme guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Mesti ada gerakan bersama. Sinergi dan kolaborasi. PGRI akan terus menjaring orang-orang berkompoten untuk berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman dan gagasan untuk perubahan,” kata Maksi. (*/AN-01)