Oleh: Fransiska Babus
Mahasiswa PBSI 2021, Unika Santu Paulus Ruteng
Bumi adalah tubuh kita. Yah, bumi itu kita. Bumi dan segala isinya adalah tanggung jawab kita. Melihat kondisi bumi yang sekarang ini mulai memprihatinkan, mendorong kita untuk terus menjaga dan melestarikanya, seperti hutan, air, dan masih banyak lainya. Kaum milenial sebagai generasi pembawa perubahan harus membuka mata lebar-lebar melihat situasi dan kondisi bumi yang mulai tercemar.
Di Indonesia, pencermaran lingkungan sudah terjadi sejak inovasi-inovasi yang dianggap membantu malah perlahan akan merusak bumi.
Kerusakan bumi akibat ulah manusia ternyata sangat besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan akibat faktor alam. Kekayaan dan keindahan alam yang dulunya sangat bervariasi perlahan mulai langkah dan susah didapatkan kembali. Flora dan fauna yang sebenarnya dijaga, malah manusia hancurkan hanya untuk kepeningan komersial. Dampak kerusakan bumi perlahan membunuh spesies atau mahkluk lainnya, termasuk perlahan memutus sendi-sendi kehidupan manusia.
Dalam konteks bumi, hutan, air, dan tanah menjadi nadi bumi dan darah kehidupan manusia.
Peran Hutan
Hutan memiliki peranan penting sebagai pengahasil oksigen untuk kita bernapas. Hutan dianggap sebagai paru-paru dunia yang harus dijaga. Manfaat hutan bisa kita rasakan saat hutan mampu menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah serta sebagai tempat tinggal berbagai macam mahluk hidup yang berdiam di dalamnya.
Hutan bisa menjadi sumber keanekaragaman hayati yang didalamnya terdapat berbagai jenis tumbuhan serta tanaman yang bisa dijadikan obat-obatan untuk kita manusia. Manfaat hutan juga bisa rasakan, saat hutan mampu menyimpan dan mengatur kesedian air, menjaga keseimbangan air dan tanah, mengurangi polusi, mencega erosi, serta sebagai penghasil bahan mentah untuk kita olah menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat. Contohnya, bahan dasar pembuatan kertas serta dan masih banyak lainnya.
Berdasarkan tinjauan teori, hutan dan hukum kehutanan merupakan suatu ekosistem yang berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya alam dan didominasi oleh perpohonan dalam persekutuan alam lingkungan sekitarnya. Dan, menurut pengertian hukum kehutanan tampaknya sama seperti hukum itu sendiri. Akan tetapi, ada beberapa para ahli mendefinisi hutan sebagai :
Black (1979) mengatakan bahwa kehutanan adalah suatu sistem atau tatanan hukum lama yang mengatur dan berhubungan dengan hutan-hutan kerajaan (the system or body of old law relating to the royal forest).
Sementara, Idris Sarong AL Mar (1993) hukum kehutanan merupakan serangkaian kaidah-kaidah dan norma-norma dan peraturan-peraturan tertulis yang hidup dan dipertahankan dalam hal hutan dan kehutanan.
Kerusakan hutan karena ulah manusia menjadi hal sangat memprihatinkan, ketika kita melihat banyak sekali hewan dan tumbuhan langkah yang terancam punah. Hutan adalah rumah bagi berjuta-juta spesies yang hidup di dalamnya, namun kerusakan hutan akan menjadi neraka bagi setiap makhluk ketika mereka melihat rumah mereka perlahan hancur.
Berdasarkan laju deforestasi di Indonesia menurut perkiraan Word Bank bahwa 700.000 sampai 1.200.000 per tahun peladang berpindah ditaksir mencapai setengah atau separuhya. Akan tetapi, data FAO menyebutkan bahwa kerusakan hutan mencapai 1.315.000 per tahun. Dan, LSM Peduli Lingkungan mengungkapkan kerusakan hutan mencapai 1.600.00 – 2.000.000 per tahun.
Tercatat bahwa kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh kebakaran hutan, dan pembukaan lahan baru, serta penebangan hutan secara liar. Kasus kebakaran hutan yang terjadi beberapa tahun terakhir ini menyebabkan polusi udara serta hilangnya berjuta-juta spesies yang hidup didalamnya. Missalnya, kasus kebakaran hutan yang pernah terjadi di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan. Dari fenomena itu terdapat beberapa daerah yang terdampak terpapar kabut asap dan menyebabkan gangguan saluran pernapasan seperti sesak napas dan masih banyak penyakit lainya.
Peran Air
Air menyimpan banyak kekayaan. Air merupakan salah kebutuhan pokok untuk keberlangsungan hidup setiap mahluk hidup yang ada di bumi. Fungsi air bagi kehidupan sangat berkaitan erat bagi setiap makhluk hidup. Kekayaan air menjadi komponen besar bagi setiap ekosistem didalamnya. Seperti ekosistem air laut misalnya, terdapat berjuta-juta jenis biota yang berdiam didalamnya. Namun sayang, keindahan dan kekayaan itu perlahan hilang karena pencemaran oleh limbah-limbah, seperti sampah plastik, limbah-limbah industri, hingga pengeboman yang dilakukan oleh nelayan.
Kasus pencamaran air dapat merusak keseimbangan ekosistem dan dapat menyebabkan menurunnya jumlah oksigen didalam air, serta punahnya biota air.
Pencemaran lingkungan air karena sampah plastik juga menjadi tolak ukur untuk mengarahkan kita bahwa segala sesuatu yang kita makan semua berasal dari bumi. Ketika kita sesekali mencemari, sama halnya kita perlahan meracuni diri melalui limbah-limbah yang secara tak sadar kita makan melalui hasil alam. Contoh ikan misalnya.
Sampah plastik, sudah menjadi pusat perhatian dalam pencemaran lingkungan yang menimbulkan toksit, dan bersifat karsinogenik, yang membutuhkan waktu lama untuk bisa terurai secara alami.
Kasus sampah plastik di Indonesia menurut (KLHK) menyebut total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton. Dan dari jumlah itu penyumbang sampah terbanyak yaitu sampah plastik, dan sangat disayangkan bahwa penghasil sampah plastik terbanyak berasal dari kegiatan limbah rumah tangga.
Bertolak dari kasus pencemaran air mengajak kita bahwa mari memelihara alam agar kita bisa merasakan keindahannya.
Peran Tanah
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Peran tanah sangat vital bagi semua kehidupan, karena tanah menyediakan unsur hara serta air.
Bagi kehidupan tanah memiliki peran yang sangat penting. Melalui tanah, kita bisa mendapatkan air, melalui tanah juga tumbuhan-tumbuhan yang bisa kita makan, tumbuh secara subur di atas tanah yang kita pijak.
Akan tetapi pencemaran tanah karena ulah manusia mengakibatkan hilangnya kualitas tanah itu sendiri serta membawa kerugian bagi manusia.
Secara garis besar pencemaran lingkungan mulai dari air, udara, dan tanah merupakan ulah manusia yang tidak pernah menyadari bahwa semua itu akan berdampak buruk bagi kehidupan. Hutan yang seharusnya kita jaga, malah dihancurkan tanpa pernah berpikir bahwa itu adalah bagian dari hidupnya.
Hutan yang menyimpan banyak keindahan flora dan fauna sepatutnya kita jaga layaknya tubuh kita, yang harus kita rawat dan harus kita lestarikan. Menjaga keseimbangan hutan sama halnya kita menyelamatkan berjuta-juta spesies yang hampir punah.
Begitu pula dengan air. Air menyimpan begitu banyak manfaat. Keindahan alam di air akan terus kita nikmati ketika kita masih bisa menjaga keseimbangan air itu sendiri. Sekali mencemari maka secara tak sadar kita membunuh sebagian dari biotanya. Air menyimpan banyak keindahan yang menjajikan bagi manusia. Kekayaan alam air seperti laut menampung berjuta-juta spesies yang menetap didalam.
Banyak keindahan alam yang akan terus kita nikmati selagi kita mampu menjaga setiap apa yang ada didalamnya. Hutan menyimpan banyak keunikan, keindahan serta peran bagi keberlangsungan hidup. Begitu pula air yang menyimpan berjuta-juta kekayaan alam yang ada didalamnya. Tanpa hutan, air, dan tanah manusia tidak bisa hidup. Kerena segala sesuatu yang kita dapat, atau yang kita nikmati semua berasal dari bumi. Jadi tetap jaga kelestarian alam layaknya kita menjaga tubuh kita, karena bumi adalah kita, dan bumi adalah tubuh kita.***