“Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus” (Mat. 26:16)
Rabu, 13 April 2022
Yes.50:4-9a;Mat.26:14-25
Pekan Suci
Tentang uang, saya teringat ungkapan ini, “Uang itu hamba yang baik, tetapi juga tuan yang jahat”. Cukup uang tentu menjamin dan mensejahterakan kehidupan. Tetapi uang bisa menjadi pelicin sebuah rencana jahat. Bahkan membungkam keadilan dan kebenaran.
Hal demikian yang dialami Yudas. Uang telah jadi tuan yang jahat baginya. Mengubah dia jadi pecundang. Karena tiga puluh keping perak, ia rela menggadai dan menyerahkan Gurunya kepada musuh-musuhnya.
Uang, telah membutakan nurani Yudas. Tidak lagi mengakui Yesus sebagai Guru yang mesti dijaga dan dihormati. Malah dengan sebuah ciuman pengkhianatan, telah dimulai lembar penderitaan Gurunya hingga kepatianNya di Kayu Salib.
Dari kisah ini kita diingatkan, bahwa :
Tanpa uang hidup akan merana. Tetapi bergelimangan uangpun, hidup bisa hancur berantakan. Benarlah uangkapan ini, “Apabila didewakan, maka uang akan mengganggu seperti setan”.
Uang penting untuk menopang kehidupan kita, tetapi tak boleh menjadi segalanya, sampai membutakan nurani dan menghancurkan kehidupan kita.
Uang adalah tanda berkat dari Tuhan. Maka pakailah pula sebagai berkat dalam kehidupan bersama.
Sisihkan dan berbagilah dengan sesama sebagai berkat dan solidaritas. Dermakan kepada Tuhan sebagai tanda syukur dan terima kasih.
Hidup lebih berharga dari materi atau uang sejumlah berapapun. Maka tidak boleh mengorbankan diri atau mengadai nyawa siapapun, hanya karena uang. Mari berbenah!
Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
Amin
Terima kasih Romo untuk siraman rohani pagi hari ini
Aminnnnn.. makasih Romo.. salam pagi
Amin…makasih Tuan…Slmt pagi..🙏🙏🙏
” Sisikan dan berbagilah” Amin.. trimakasih tuan renungannya.