“Beberapa orang di antara orang banyak yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang” (Yoh.7:40)
Sabtu, 02 April 2022
Yer.11:18-20 ; Yoh.7:40-53
Prapaska IV
“Tak ada teman atau musuh abadi. Yang abadi hanyalah kepentingan.” Gambaran miris tapi lumrah dalam dunia politik. Kondisi demikian juga menimpa Yesus karena kepentingan. Ia dikelilingi banyak sahabat, tapi juga tak sedikit musuh.
Banyak hati yang tulus mengakui Dia sebagai Mesias. Setia dan militan mengikuti Dia ke mana saja Ia pergi. Tetapi juga tak sedikit yang memusuhi dan membenciNya. Yang berusaha menyingkirkan Dia, karena resah dan takut kehilangan simpati orang banyak. Namun Yesus tegar, komit dan setia menjalani kehendak Bapa, dengan segala resikonya.
Pertentangan tentang pribadi Yesus tak pernah akan selesai. Apa lagi tentang kematianNya di salib. Tempat hukuman bagi penjahat. Kita bangga dengan salib, tetapi dipandang bodoh oleh orang yang tidak memahaminya.
Meski dipandang konyol, salib telah menjadi bukti cinta Tuhan bagi kita. Di saliblah, Tuhan telah menyelamatkan kita dengan darah yang amat mahal. Darah kudus yang telah membersihkan kita dari dosa.
Ingat, jalan iman menuju kemuliaan adalah jalan salib. Hal yang mengingatkan, bahwa kita tak mungkin lepas dari himpitan dan derita kehidupan. Tantangan, cobaan dan musibah, silih berganti mewarnai ziarah iman kita. Kita akan tetap memikul salib hidup kita sampai akhir hayat.
Kita akan putus asa jika mengandalkan kekuatan sendiri. Maka Nabi Yeremia mengajak kita, “Serahkanlah segala perkara hidup kita pada Tuhan”. Dialah yang akan meneguhkan kita. Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
Amin.
Terimakasih Romo. Selamat siang Romo