”Pekerjaan itu jualah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku” (Yoh.5:36)
Kamis, 31 Maret 2022
Kel.32:7-14 ; Yoh.5:31-47
Prapaska IV
Perseteruan tak bisa dihindari. Pemimpin agama Yahudi dengan tegas menolak pengakuan Yesus bahwa Dia adalah Anak Allah.
Untuk meyakinkan mereka, dibutuhkan kesaksian. Namun tak mungkin Yesus bersaksi tentang diriNya. Ia juga tak butuh kesaksian manusia. Maka pekerjaan yang Ia lakukan akan jadi bukti bahwa Dia benar Anak Allah.
Kita tahu siapa Allah kita, dan yakin bahwa Allah mengasihi kita, justru dari seluruh karya cinta kasih dan pengorbanan Yesus. Kita bahkan mengalami dicintai Allah dengan cara yang begitu dahsyat, melalui penderitaan dan pengorbanan Yesus di kayu salib demi menyelamatkan kita.
Semua ini sudah menjadi bukti bagi kita. Tak ada alasan membuat kita bimbang dan meragukan iman kita.
Ucapan masih bisa diragukan. Tetapi tak mungkin membantah pekerjaan yang dilihat atau dialami kebenarannya. Yang dilihat adalah kinerja kita, tanggungjawab kita menjalankan setiap kepercayaan.
Setiap apa kita lakukan, akan menunjukkan kita mengasihi dengan tulus atau berpura-pura, kita bahagia atau tersiksa, kita sunguh-sungguh atau seadanya saja.
Lakukan yang terbaik sejauh mampu di setiap pekerjaan kita. Ingat pesan Yesus, “Siapa yang setia dalam perkara kecil, ia akan diberi tanggungjawab dalam perkara yang lebih besar”.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
Selamat Pagi Romo.
Pekerjaan adalah karya, tapi belum tentu karya adalah pekerjaan. Karya kita adalah bakti, bakti adalah berkat,
Memperoleh berkat tanpa karya iya jelas bukan kesaksian namanya.
😇😇Terima Kasih Romo
Amin..trimakasih tuan atas renungan hari ini.
Amin