“Tuhan, datanglah sebelum anakku mati” (Yoh.5:48)
Senin, 28 Maret 2022
Yes.65:17-21 ; Yoh.4:43-53
Prapaska IV
Pegawai istana sedang bergumul melawan takdir. Terus berupaya menolong anaknya yang lagi bergulat antara hidup dan mati. Meski ia tahu, ia tak bisa melawan takdir. Namun ia tak putus asa, karena masih ada secercah harapan padaTuhan.
Maka ketika Yesus datang, ia segera berjumpa dan memohon. “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.”
Yesus melihat iman yang begitu besar dan langsung menjawab doa si pegawai istana. “Pergilah, anakmu hidup.”
Jawaban yang mengembalikan harapan yang hampir pupus dan hadirkan sukacita bagi kehidupan.
Ada rupa-rupa peristiwa atau problem dalam hidup bisa kita atasi sejauh mampu. Namun, ada saatnya, kita tidak berdaya dan hanya bisa berpasrah.
Itulah saat batas, dimana kita hanya bisa membuka kedua tangan dan menaruh harap hanya pada Tuhan.
Hendri J.M. Noumen mengatakan, “Kabar sukacita sesungguhnya adalah Allah bukan Allah yang jauh. Tetapi Allah yang hati-Nya tergerak oleh penderitaan kita dan ikut serta sepenuhnya merasakan perjuangan kita sebagai manusia”.
Tuhan tak pernah jauh dari kita. Ia hanya sejauh doa. Temui Dia dalam untaian doa-doa kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
Tuhan tak perna jauh dari kita. Amin… thanks tuan renungannya.