“Bagi Allah tidak ada yang mustahil”
(Luk.1:37)
Jumat, 25 Maret 2022
Yes.7:10-14;8-10b;Ibr.10:4-10;Luk.1:24-38
HR. Kabar Sukacita
KABAR SUKACITA terbesar bagi dunia adalah bahwa Allah telah memenuhi janjiNya menyelamatkan manusia. Ia berkenan menjadi manusia, melalui rahim Bunda Maria. Meski awalnya ia bingung karena ia belum bersuami. Tetapi kuasa Allah telah telah memungkinkan segalanya terjadi.
Maria akhirnya berujar pasrah, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu”.
Itu adalah kabar bahwa Allah peduli dengan kita. Allah hendak merasakan pergumulan kita, dan mengangkat kita dari lumpur dosa.
Allah mau terlibat, memberi diri, hingga mengorbankan hidup PutraNya demi selamat kita.
Allah sudah datang, dekat dengan kita, dan Ia akan terus menyertai kita dalam suka dan duka.
Di sini, kita belajar menjadi saudara, selalu berada dekat, peduli dan sepenanggungan.
Saudara sejati, selalu bersama ketika baik, sukses dan bahagia, dan tidak menjauh dan meninggalkan yang seorang, ketika musibah, gagal, kecewa dan terluka menimpa.
Dalam dan bersama Tuhan tidak ada yang mustahil.
Itulah keyakinan yang membesarkan harapan kita. Meski banyak hal yang kita alami sungguh menguji kesabaran kita. Kadang kita merasa putus asa, menyerah, tak berdaya, dan semua terasa buntu.
Namun seperti Maria, ketika kita bertelut pasrah. Keajaiban bisa terjadi karena kehendak Tuhan.
Di tengah problem, tak mungkin tak ada jalan keluar.
Di tengah pertikaian dan permusuhan, tentu ada jalan damai.
Di tengah benci dan dendam menyiksa, tak mungkin tak ada pengampunan.
Yakinlah, tak ada yang mustahil bagi yang hidup dalam Tuhan.
Tuhan memberkati. SALVE.***
“Bagi Allah tidak ada yang mustahil” Amin…trimakasih tuan renungannya.