ADVERTISEMENT
Aksinews
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Polkam
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World
    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Dinilai Salah Paham, Komisi II Minta Menpan-RB Revisi Edaran Tunda Pengangkatan CPNS : Tak Perlu Tunggu Oktober

    Dinilai Salah Paham, Komisi II Minta Menpan-RB Revisi Edaran Tunda Pengangkatan CPNS : Tak Perlu Tunggu Oktober

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Ekbis
    • All
    • Gadget
    • Mobile
    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    SP Flobamoratas Desak Menteri ESDM Cabut SK Penetapan Flores sebagai Pulau Panas Bumi

    SP Flobamoratas Desak Menteri ESDM Cabut SK Penetapan Flores sebagai Pulau Panas Bumi

    Tanggapi Usul Jhon Batafor, Bala Wukak: Parang Sudah di Tangan 25 Anggota Dewan

    Tanggapi Usul Jhon Batafor, Bala Wukak: Parang Sudah di Tangan 25 Anggota Dewan

    Guru Besar Manajemen Perusahaan Unair Bicara Danantara: Jangan-jangan Ada Agenda Tersembunyi

    Guru Besar Manajemen Perusahaan Unair Bicara Danantara: Jangan-jangan Ada Agenda Tersembunyi

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
    • All
    • Business
    • Politics
    • Science
    • World
    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Korpri Usul Kenaikan Usia ASN Pensiun Umur 70 Tahun, Komisi II DPR: Ganggu Sistem Meritokrasi

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Presiden Didesak Batalkan Penundaan Pengangkatan PPPK 2024, Wapres Gibran: Sudah Solusinya

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Akhirnya, Presiden Prabowo Turun Tangan Urus Masalah Waktu Pengangkatan CPNS dan PPPK

    Dinilai Salah Paham, Komisi II Minta Menpan-RB Revisi Edaran Tunda Pengangkatan CPNS : Tak Perlu Tunggu Oktober

    Dinilai Salah Paham, Komisi II Minta Menpan-RB Revisi Edaran Tunda Pengangkatan CPNS : Tak Perlu Tunggu Oktober

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    Trending Tags

    • Trump Inauguration
    • United Stated
    • White House
    • Market Stories
    • Election Results
  • Ekbis
    • All
    • Gadget
    • Mobile
    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Desa Peduli Buruh Migran, Desa Hadir Memberi Melayani dan Melindungi Pekerja Migran

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Banyak Makan Korban, Ekowi: Betapa Zalimnya Pejabat Negara Ini

    SP Flobamoratas Desak Menteri ESDM Cabut SK Penetapan Flores sebagai Pulau Panas Bumi

    SP Flobamoratas Desak Menteri ESDM Cabut SK Penetapan Flores sebagai Pulau Panas Bumi

    Tanggapi Usul Jhon Batafor, Bala Wukak: Parang Sudah di Tangan 25 Anggota Dewan

    Tanggapi Usul Jhon Batafor, Bala Wukak: Parang Sudah di Tangan 25 Anggota Dewan

    Guru Besar Manajemen Perusahaan Unair Bicara Danantara: Jangan-jangan Ada Agenda Tersembunyi

    Guru Besar Manajemen Perusahaan Unair Bicara Danantara: Jangan-jangan Ada Agenda Tersembunyi

    Trending Tags

    • Nintendo Switch
    • CES 2017
    • Playstation 4 Pro
    • Mark Zuckerberg
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi
No Result
View All Result
Aksinews
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Headline

Mengenang Statement 7 Maret 1954: Sudah Saatnya Dibangun Monumen dan Museum Perjuangan Rakyat Lembata di Hadakewa

aksinews by aksinews
7 Maret 2022
in Headline, Humaniora, Polkam
1
Mengenang Statement 7 Maret 1954: Sudah Saatnya Dibangun Monumen dan Museum Perjuangan Rakyat Lembata di Hadakewa

Thomas B. Ataladjar

0
SHARES
956
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Thomas  B.Ataladjar

Anak Kampung Lembata tinggal di Bogor

Jangan Biarkan Tanah Sakral Itu Kosong

ADVERTISEMENT

Di  tengah malam  menjelang 7 Maret 2022 ini,  saya kembali terkenang  akan semua Pejuang Rakyat Lembata dan para Tokoh Pencetus STATEMENT 7 MARET 1954, serta begitu banyak orang yang telah ikut berjuang bersama memperjuangkan tercapainya Otonomi Lembata.

Saya terkenang akan Bapak-bapak Petrus Gute Betekeneng, Mas  Abdulsalam Sarabiti,  S.Ambarak Badjeher, Stanislaus Lela Tufan, J. Bumi Liliweri. Theodorus Touran Layar, Yohanes  Baha Tolok, Paulus Ributoran Tapoona, Bernardus Boli Krova, B.Sanga Kei, Antonius Fernandez, Fransiskus Paji Letor, Bernardus Bala Klide, Petrus Wuring Beding, Lambertus Kelake Kedang, P.Nuba Mato, Daton Keraf, S.M.Betekeneng, Jan Notan  Da  Proma, J. Emi Pureklolon, Johanes Lasan Bataona  dan Sio Amuntoda. Saya juga teringat akan Bapak Yan Kia Poli, Pemegang Amanat Rakyat Lomblen.

ADVERTISEMENT
Petrus Gute Betekeneng
Stanislaus Lela Tufan

Saya teringat akan para Kakang dan Kapitan, para Kepala Kampung dan Temukung, para guru kepala dan guru bantu sekolah rakyat serta seluruh Rakyat Lomblen yang mendukung perjuangan dan terlibat dalam peristiwa akbar dan monumental di Hadakewa saat itu dan sesudahnya.

S. Ambarak Bajeher

Mereka telah menghasilkan sebuah produk sejarah politik Lembata yang luar biasa,yakni Statement 7 Maret 1954. Pertanyaannya, mengapa di atas tanah sakral tempat dicetuskannya Statement 7 Maret 1954 itu masih kosong? Ini pertanyaan pernah saya ajukan lewat tulisan di  tengah malam  menjelang 7 Maret 2017 Lima tahun yang silam. Malam ini tengah malam menjelang 7 Maret 2022, pertanyaan itu muncul kembali.

Rasanya tidak cukup sekedar  kata Terima Kasih buat segala perjuangan  tulus para pejuang Lembata  nan ikhlas ini  demi Lembata. Sambil mengenang perjuangan para pejuang Lembata ini, lamunan saya terlempar jauh ke zaman nirleka.

Sejak Zaman Purba

Sejak ribuan tahun silam manusia telah membuat monumen yang kini telah jadi monumen purbakala  dan menjadi situs arkeologi penting. Sebut saja Piramida  dan Sphinx  lambang abadi peradaban Mesir Kuno yang dibangun sejak tahun 2.611 sebelum Masehi, sebagai makam para firaun.  Patung Moai di Pulau Paskah-Hawai 1.250 S.M dan 1500 SM. Stonehenge, monumen prasejarah di Inggris yang dibangun sekitar 2.500 tahun sebelum Masehi. Tembok Besar Cina sepanjang 2.414 km karya Kaisar Qin Shihuang pada tahun  221 SM yang juga menjadi salah satu keajaiban dunia termasuk Taj Mahal di Agra, India.

Di zaman modern, dikenal Menara Eiffel ikon Perancis dan Arc de Triomphe di Paris. Jepang memiliki Monumen Perdamaian Hiroshima untuk mengenang korban pengeboman bom atom 6 Agustus 1945. Patung Liberty lambang kemerdekaan sekaligus kebanggaan Amerika Serikat. Brasil memiliki Patung Kristus Penebus di Rio de Janeiro, salah satu monumen religius tertinggi di dunia.

Yan Kia Poli, Pemegang Amanat Rakyat Lomblen

Monumen dalam arsitektur berarti sifat perancangan tinggi yang dapat dicapai oleh perancang untuk dapat membangkitkan kenangan atau kesan yang tak mudah terlupakan. Pendirian monumen bertujuan untuk mengenang peristiwa besar yang terjadi di tempat tersebut, juga dipergunakan sebagai tanda untuk menyampaikan pesan kepada generasi penerus bangsa yang tidak pernah mengalami peristiwa seperti ini. Monumen juga  dibuat untuk mengenang atau memperingati pertempuran atau pahlawan-pahlawan yang telah gugur untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negaranya.

Monumen Perjuangan Rakyat Indonesia

Indonesia dikenal memiliki sejarah panjang tentang perjuangannya merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Semuanya melalui perjuangan para pahlawan dan rakyat yang rela mengorbankan segalanya demi melawan penjajah. Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, dapat disaksikan monumen-monumen yang dibangun khusus. Beberapa diantaranya, Monumen Nasional (Monas) di Jakarta yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Monumen Proklamator di Jakarta, dibangun untuk mengenang momen proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 10.00 WIB. Monumen Bandung Lautan Api di Bandung dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946.Monumen Palagan Ambarawa di Jalan Mgr. Sugiyopranoto, Panjang Lor, Panjang, Kecamatan Ambarawa, Semarang yang merupakan simbol mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada 12-15 Desember 1945.

Monumen Yogya Kembali di Yogyakarta yang khusus dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan, memperingati peristiwa ditariknya tentara Belanda dari Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949. Patung Pangeran Diponegoro di Lapangan Monas dan di berbagai daerah di Indonesia. Tugu Pahlawan di Surabaya, yang  dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10 November 1945 antara arek-arek Suroboyo dengan tentara sekutu.

Monumen Bajra Sandhi atau Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Jalan Raya Puputan No.142, Kota Denpasar, yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Bali melawan penjajahan.Patung Jenderal Sudirman, sama seperti Pangeran Diponegoro, Patung Jenderal Sudirman di Jl. Sudirman Jakarta juga bisa ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Patung Sultan Hasanuddin, berdiri tegak dan gagah di kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Patung Martha Christina Tiahahu yang berlokasi di Karang Panjang, Kota Ambon. Di bagian bawah patung tertulis, “Martha C. Tijahahu, mutiara Nusa Laut, Pahlawan Nasional RI, yang berjuang untuk mengusir penjajah Belanda dari Maluku”.

Dan, masih banyak lagi monumen perjuangan rakyat di berbagai tempat di Indonesia yang dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Mereka tokoh yang punya andil dan berjasa bagi perjuangan tersebut. Hal ini sengaja divisualisasikan secara luas kepada masyarakat agar dijadikan contoh dan teladan masyarakat. Semoga perjuangan para pahlawan menginspirasi kita.

Monumen dan Museum Perjuangan Rakyat Lembata Sudah Saatnya Dibangun

Pada tanggal 7 Maret 2011, sebagai Pemimpin Redaksi majalah Suara Lembata saat itu, saya meluncurkan majalah Suara Lembata edisi 7 Maret 2011 di hadapan ribuan massa di lapangan Hadakewa.

Sebelum acara itu, saya bertemu dengan seorang bapak tua yang mengaku  ikut menyaksikan peristiwa Statement 7 Maret 1954. Namanya Yohanes Pati Hidalabi. Saya tanya kepadanya, “Bapak bisa tunjukkan kepada saya tempat di mana Bapak Petrus Guru Gute berdiri mencetuskan Statement 7 Maret 1954 bersama tokoh Pencetus lainnya?”

Bapak tua itu menghantar saya ke pinggir lapangan luas terbuka Hadakewa, dekat bangunan sekolah. Beliau mengambil  sepotong kayu lalu membuat sebuah lingkaran. Ia lalu menyuruh saya maju ke titik tengah lingkaran tersebut dan berdiri di situ. Ia lalu katakan, “Nah di tempat Ama berdiri itulah Bapak Guru Gute dulu berdiri mencetuskan Statement 7 Maret 1954”.

Saya terpaku merinding di atas tanah “sakral” itu. Hati kecil bertanya, “Mengapa tanah ini kosong? Sama sekali tak ada sebuah tanda pun yang menunjukkan bahwa lokasi itu sesungguhnya sangat bersejarah bagi Lembata. Tak ada sebuah tugu, patung, monumen apalagi museum atau sekedar sebuah prasasti.”

Keesokan harinya tanggal 8 Maret 2011, saat wawancara dengan Bapak Guru Gute di rumahnya di Berdikari Lewoleba, saya sampaikan bahwa kemarin saya ada di Hadakewa, dan berdiri di tempat dulu Bapak Guru Gute berdiri mencetuskan Statement 7 Maret 1954. Dan, saya cuma sampaikan kepadanya bahwa tanah itu masih kosong, dengan bilang, “Ternyata di atas tanah sakral itu Lembata kosong, Pak”. 

Bapak Guru Gute memandang saya dengan pandangan tajam tak berkedip. Beliau kemudian lalu hanya mengangguk-anggukan kepalanya… lantas diam, tanpa komentar apapun. Saya hanya bisa menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan beliau saat itu.

Usai wawancara saya kembali ke Jakarta dengan membawa serta sebuah pertanyaan tak terjawab, “Kenapa tanah sakral” itu masih kosong?

Malam 7 Maret 2022 ini, saya kembali berkhayal dan berharap. Sudah saatnya dibangun MONUMEN dan MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT LEMBATA di lokasi dicetuskannya Statement 7 Maret 1954 di Hadakewa. Kenapa harus di Hadakewa? Pertama, Hadakewa secara historis adalah Ibukota Lomblen di zaman kolonial. Betapapun kolonial sifatnya, Hadakewa merupakan bagian dari catatan panjang sejarah Lomblen (Lembata).

Kedua, dari segi perdagangan, Hadakewa dulu adalah sebuah bandar atau kota pelabuhan bagi Lomblen selain Balauring. Bahkan, sebuah kota pendidikan sebelum beralih ke Lewoleba.

Ketiga, Hadakewa adalah kota dicetuskannya Statement 7 Maret 1954 yang monumental itu. Sebagai kota bersejarah dan kota Perjuangan, layak kiranya di Hadakewa dibangun sebuah Monumen dan Museum Perjuangan Rakyat Lembata.

Saat ini, Lembata memiliki begitu banyak anak tanah berpendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu dan bergelut di berbagai profesi dan pakar dari berbagai bidang. Ada Guru Besar, dosen, akademisi, intelektual. Lembata memiliki banyak intelektual, konseptor dan pemikir, baik yang ada di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia. Hemat saya, sudah saatnya semua duduk bareng satukan pikiran dan membuat sebuah konsep dasar pembangunan sebuah Monumen dan Museum Perjuangan Rakyat Lembata di Hadakewa.

Membangun monumen bersejarah, perlu sebuah konsep yang matang. Tidak sekedar punya semen berapa sak, dan sejumlah bahan bangunan lalu asal bangun, dengan hasil bangunan asal jadi.

Terlepas dari permasalahan yang masih melilit Lembata, banyak nilai-nilai sejarah yang dapat mengingatkan kita pada perjuangan masa lalu. Perjuangan membangun Lembata ini perlu juga ditandai dengan berbagai pembangunan Monumen dan Museum Perjuangan  Rakyat Lembata itu sendiri.

Keinginan pembangunan ini tak lain untuk mengenang dan melestarikan perjuangan Rakyat Lembata masa silam dalam memperjuangkan kemandiriannya. Tujuannya, untuk mengabadikan dan mengenang jasa para tokoh pejuang Lembata yang begitu banyak, yang telah menyumbangkan jasanya hingga tercapainya otonomi Lembata, sekaligus mengenang peristiwa penting perjuangan tersebut. Sehingga diharapkan dapat terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Lewat Monumen dan Museum Perjuangan Rakyat Lembata serta aneka diorama dan kelengkapannya, pengunjung khususnya generasi muda dapat mengetahui dan memahami sejarah Perjuangan Rakyat Lembata tersebut.

Inisiatif dari Pemda Kabupaten Lembata, peran serta dari para seniman atau pengamat seni, pengamat sejarah, arkeolog, arsitek, budayawan, para pakar serta peran serta segenap Rakyat Lembata sangat diharapkan untuk memikirkan perwujudan berdirinya sebuah monumen dan Museum Perjuangan Rakyat Lembata tersebut, sekaligus mengelola dan merawatnya, sebagai bentuk  tanggungjawab bersama.

Dengan adanya monumen tersebut, juga dapat menjadi ornamen yang dapat menambah keindahan dan daya tarik Hadakewa tempat dicetuskannya Statement 7 Maret 1954 yang pada gilirannya akan menjadi salah satu destinasi Wisata Sejarah utama Lembata. Semoga khayalan dan impian malam 7 Maret 2022 ini, kelak jadi kenyataan terwujud. SELAMAT MEMPERINGATI STATEMENT 7 MARET 1954 DI TAHUN 2022. SALAM HORMAT BUAT SEMUA PEJUANG LEMBATA.***

Tags: HadakewaMonumenMuseumPerjuangan Rakyat LembataStatement 7 Maret 1954
Previous Post

Pemerintah Pusat Minta Bupati Thomas Ola Batalkan Mutasi Policarpus Pito Kaona

Next Post

Diduga Terhempas Gelombang, Bocah 5 Tahun Ditemukan Sudah tak Bernyawa di Bibir Pantai Wuakerong Lembata

aksinews

aksinews

Next Post
Diduga Terhempas Gelombang, Bocah 5 Tahun Ditemukan Sudah tak Bernyawa di Bibir Pantai Wuakerong Lembata

Diduga Terhempas Gelombang, Bocah 5 Tahun Ditemukan Sudah tak Bernyawa di Bibir Pantai Wuakerong Lembata

Comments 1

  1. Johanes Kans Betekeneng says:
    3 tahun ago

    Ide cenerlang dari seorang penulis anak kampung dari Lembata, Ama Thomas Ataladjar akan terwujud dalam satu saat
    Semoga Tuhan membuka jalan bagi kita semua utk dapat mewujudkannya.
    Hadakewa akan.menjadi destinasi sejarah otonomi Lembata dan tujuan wisata.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 139 Followers
  • 205k Subscribers
  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pemerintah Segera Buka Tes CPNS 2023 dan PPPK Besar-Besaran, Ini Tahapan Proses Seleksi

Pemerintah Segera Buka Tes CPNS 2023 dan PPPK Besar-Besaran, Ini Tahapan Proses Seleksi

13 Maret 2023
Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

5 Mei 2021
Pembunuhan Sadis Di Komak, Penggal Kepala Korban Disaksikan Istri dan Anaknya

Pembunuhan Sadis Di Komak, Penggal Kepala Korban Disaksikan Istri dan Anaknya

28 Oktober 2021
Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Korban ‘Penculikan’ di Boru, Kapolsek: Setiap Jam Pulang Sekolah Kita Akan Patroli

Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Korban ‘Penculikan’ di Boru, Kapolsek: Setiap Jam Pulang Sekolah Kita Akan Patroli

1 Februari 2023
Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

Di Balik Kisah Anak Kandung Gugat Ibunya di PN Atambua; Mama Kristina Lazakar : Saya Kecewa dan Sakit

18
Sejumput Cinta dari Kota Pancasila untuk Lomblen Mania

Sejumput Cinta dari Kota Pancasila untuk Lomblen Mania

13
Bank Indonesia Luncurkan Beasiswa untuk Mahasiswa, Dibuka Pendaftaran Hingga 10 Maret 2023

Bank Indonesia Luncurkan Beasiswa untuk Mahasiswa, Dibuka Pendaftaran Hingga 10 Maret 2023

13
Surat Cinta Pater Kopong untuk Ustad Abdul Somad Soal Valentine Day

Surat Cinta Pater Kopong untuk Ustad Abdul Somad Soal Valentine Day

10
Idul Adha, Solidaritas Kemanusiaan dan Ruang Dialog Antaragama

Idul Adha, Solidaritas Kemanusiaan dan Ruang Dialog Antaragama

6 Juni 2025
Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

2 Juni 2025
Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

2 Juni 2025
Kajian Ilmu Komunikasi pada Peringatan Hari Komunikasi Sedunia 2025

Kajian Ilmu Komunikasi pada Peringatan Hari Komunikasi Sedunia 2025

1 Juni 2025

Recent News

Idul Adha, Solidaritas Kemanusiaan dan Ruang Dialog Antaragama

Idul Adha, Solidaritas Kemanusiaan dan Ruang Dialog Antaragama

6 Juni 2025
Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

2 Juni 2025
Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

Survei Partai Terpopuler di Indonesia, PDIP Masih Tertinggi, Disusul Gerindra, Dua Partai Islam Bersaing di 5 Besar

2 Juni 2025
Kajian Ilmu Komunikasi pada Peringatan Hari Komunikasi Sedunia 2025

Kajian Ilmu Komunikasi pada Peringatan Hari Komunikasi Sedunia 2025

1 Juni 2025
ADVERTISEMENT

Follow Us

Browse by Category

  • Business
  • Dunia
  • Ekbis
  • Entertainment
  • Fashion
  • Gadget
  • Headline
  • Health
  • Hukrim
  • Humaniora
  • Lifestyle
  • Mobile
  • Movie
  • Music
  • Nasional
  • OPINI
  • Politics
  • Polkam
  • REDAKSI
  • Sapa Firman Pagi
  • Science
  • SPORT
  • Sports
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Recent News

Idul Adha, Solidaritas Kemanusiaan dan Ruang Dialog Antaragama

Idul Adha, Solidaritas Kemanusiaan dan Ruang Dialog Antaragama

6 Juni 2025
Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

Utang Negara RI Tembus Rp 9.105 Triliun, Setiap Warga Tanggung Utang Rp 32 Juta

2 Juni 2025
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi

Copyright @ 2020 aksinews.id All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Polkam
  • Ekbis
  • Hukrim
  • Nasional
  • Dunia
  • Humaniora
  • Sapa Firman Pagi
  • Olahraga
  • Travel
  • Redaksi

Copyright @ 2020 aksinews.id All right reserved