Aksinews.id/Lewoleba (NTT) – Upaya penyidik Reskrim Polres Lembata untuk menyingkap misteri kematian Agustinus Leyong Tolok alias Gusto terus berlanjut. Kali ini, saksi yang berusaha mencari dan menemukan mayat Gusto yang memberikan keterangan. Diungkapkan bahwa pencairan di bantaran kali mati dipandu Kormas dan Us Wuwur. Dan, Us Wuwur yang pertama kali melihat mayat Gusto.
Salah satu saksi yang diperiksa adalah Paulus Samung Sarahutu, yang mengikuti prosesi pencarian Gusto. “Saya dipanggil untuk memberi keterangan sebagai saksi pada hari Kamis, 27 Januari 2022 bersamaan dengan saksi lain. Saya diperiksa Penyidik David, saya jelaskan sesuai yang saya tahu waktu pencarian korban. Saya diperiksa kurang lebih 5 (lima) jam. Sebelum saya tandatangan keterangan saya dalam BAP, saya baca terlebih dahulu, setelah baca baru saya tandatangan. Keterangan saya sekitar 5 (lima) lembar dalam BAP”, ungkap Paulus Samung Sarahutu saat dikonfirmasi Minggu (6/2/2022) melalui telp seluler dan WhatsAap.
“Yang menunjuk jalan ke kali mati hingga menemukan korban, saudara Kormas dan Us Wuwur. Kami lain ikut saja. Dalam rombongan yang berjalan paling depan saudara Kormas, Us Wuwur diikuti teman-teman lain. Ketika mendekati kali mati saudara Kormas berada di sebelah kiri tempat dimana saudara Gusto terbaring. Saudara Us Wuwur berteriak pak Gusto ada di bawah, ketika mendengar teriakan saudara Us bahwa pak Gusto ada di bawah. Kami pun kaget dan berlari menuju lokasi tersebut”, ujar Paulus Samung Sarahutu.
“Setelah berlari menuju (lokasi), saudara Us menerangkan bahwa pak Gusto ada di bawah tidur. Kami pun memberanikan diri untuk mendekat. Di saat kami mendekat, kami melihat kondisi saudara Gusto tidak bergerak dengan wajah yang sudah membengkak dikerumuni binatang (lalat).”
“Saat itu, kami pun berteriak sehingga warga yang berada di kampung mendengar teriakan kami. Setelah dari itu, saya menegaskan agar jangan ada yang mendekat sebelum pihak berwajib tiba di lokasi (sekitar pukul 19.45 Wita). Warga yang mendengar teriakan kami mulai datang”, jelas Paulus Samung Sarahutu.
Paulus Samung Sarahutu juga mengisahkan ikhwal mula dirinya memperoleh informasi “hilangnya” Gusto. “Pada hari Sabtu tanggal 14 November 2020, sekitar mendekati pukul 15.00 Wita, saya menerima telepon dari saudari saya bahwa ada informasi dari grup facebook ‘Bicara Lembata” bahwa permohonan untuk mencari saudara Gusto Tolok. Waktu itu, saya berada di tempat upacara adat saudari saya”, jelasnya.
Ketika mendengar berita tersebut, sambung Paulus Samung Sarahutu, “Saya langsung menuju rumah saudara Kormas Duan guna menanyakan informasi tersebut dengan pemikiran bahwa saudara Kormas mungkin bersama Gusto Tolok berada di lokasi pesta hari Jumat (13/11/2020) di desa Ile Kerbau, Atadei”.
Ketika sampai di rumah Kormas, informasi dari Kormas bahwa di tempat pesta dia tidak menemukan saudara Gusto Tolok. “Dari situ, saya dan Kormas langsung menuju rumah seorang guru bernama Adnan untuk menanyakan keberadaan Gusto. Setelah tiba di rumah saudara Adnan, beliau mengatakan bahwa tidak pernah tahu soal keberadaan Gusto”, tutur Paulus.
“Dari situ saya dan Kormas menuju rumah saudara Ola Sege. Beliau juga tidak mengetahui keberadaan Gusto. Sekitar pukul 16.00 wita saya dan saudara Kormas menuju sekolah SMKN 1 Atadei, ketika sesampai di lokasi sekolah ada seorang siswa (Novo) sedang menyiram tanaman sayur, di dekat situ juga terparkir motor milik saudara Gusto Tolok. Saya dan saudara Kormas menuju ke tempat dimana motor saudara Gusto Tolok di parkir. Saya dan saudara Kormas memilih untuk mengecek setiap ruangan melalui kaca jendela (meloi melalui kaca jendela).”
Saat itu, papar Paulus, “Kami tidak menemukan Saudara Gusto Tolok. Kami berdua memilih untuk menuju ke kantor PLTD Peternakan dan KB untuk mengcek keberadaan saudara Gusto, namun kami tidak menemukan keberadaanya. Kami berdua memilih untuk kembai ke rumah, setelah sampai rumah ada informasi bahwa tadi malam ada bunyi-bunyian musik dari lokasi permukiman sekitar sekolah. Setelah mendengar informasi tersebut kami berdua menuju lokasi tersebut, dalam perjalanan menuju lokasi kami bertemu dengan beberapa siswi SMKN 1 Atadei, kami sempat berhenti dan bertanya soal keberadaan Saudara Gusto Tolok, siswi-siswi tersebut menerangkan bahwa saudara Gusto sempat meninggalkan lokasi sekolah melalui jalan yang menuju ke kantor pertanian. Setelah mendapat informasi tersebut kami berdua langsung menuju kantor pertanian.”
Setelah mengecek ruangan-ruangan kantor pertanian, Paulus mengatakan, “Kami tidak menemukan keberadaan saudara Gusto. Setelah dari kantor pertanian kami berdua langsung menuju salah satu penduduk (Watugolok), di situ informasi yang kami terima bahwa mereka tidak melihat dan mengetahui keberadaan saudara Gusto. Setelah dari lokasi itu, kami berdua kembali ke rumah.”
“Kami disarankan untuk meminta bantuan pendoa dan membuat serimoni adat, kami berkomunikasi dengan pendoa dan mendapat petunjuk bahwa saudara Gusto berada dalam satu ruangan bersama dua orang lainnya, saudara Gusto dalam keadaan tidak sadarkan diri (mungkin tidur mungkin pingsan dan mungkin meninggal).”
Ketika sedang melakukan ritual adat, warga-warga sekitar sudah berkumpul untuk mencari keberadaan saudara Gusto. “Sekitar jam 18.10 Wita, kami bersama warga sekitar menuju ke sekolah SMKN 1 Atadei.”
Ketika tiba di kantor pertanian, mereka semua sama-sama memeriksa semua ruangan. Hasilnya nihil pula. Mereka tidak menemukan Gusto.
“Setelah dari itu, kami bersepakat untuk membagi dalam 2 kelompok, yang mana 1 kelompok mencari menuju puskesmas, kantor camat, Pospol lama, puskesmas lama, UPTD, Pospol baru, kantor kehutanan, KB, Peternakan, PLTD dan sekolah. Kelompok yang ke-2 termasuk saya dan saudara Kormas, bersama teman-teman menyisiri kali mati menuju sekolah. Ketika menyisiri kali mati tersebut ada salah satu akses jalan menuju sekolah, kami melalui jalan tersebut menuju belakang gedung laboratorium”, jelas Paulus Samung Sarahutu.
Ketika sampai di depan gedung laboratorium ada seorang guru (Kristo) menghampiri kami. “Dan, saya menanyakan kunci ruangan LAB. Namun guru tersebut mengatakan bahwa dia tidak mengetahui siapa yang memegang kunci LAB. Saat yang bersamaan ada suara barang yang jatuh di dalam rumah mes guru tersebut (guru tersebut kebingungan). Guru tersebut tiba-tiba berlari menuju mes guru untuk mengecek asal suara tersebut, tiba-tiba kami melihat ada seseorang di dalam rumah mes guru tersebut kami bertanya ke guru tersebut, siapa yang ada dalam rumah tersebut ? Guru tersebut menjawab, Ow adik saya”, ungkap Paulus.
Selanjutnya, kata dia, Kristo mengarahkan mereka untuk sama-sama mencari di lokasi belakang mes guru menuju asrama. “Sebelum sampai rumah pupuk, kami mencium bau bangkai. Namun guru tersebut membantah bahwa bau tersebut merupakan bau pupuk. Setelah itu, saudara Kormas dan teman-teman lain langsung masuk kedalam rumah pupuk untuk mengecek sumber bau, tetapi bau tidak sama seperti yang kami cium”, ujarnya.
Setelah Kormas dan teman-teman keluar dari ruangan pupuk, kami menuju ke asrama, ruang praktek, ruang guru. “Kami mengecek lewat kaca jendela (meloi) kami tidak menemukan keberadaan saudara Gusto”, ucapnya, lagi.
Kristo kembali ke mes guru. “Kami sepakat menuju ke gedung BMKG, di gedung tersebut kami mengecek melalui kaca jendela namun kami tidak menemukan. Setelah itu, kami menuju ke rumah penjaga sekolah untuk menanyakan keberadaan saudara Gusto, namun istri penjaga sekolah mengatakan tidak melihat saudara Gusto, sedangkan suaminya berada di Waiteba.”
“Kami menanyakan bahwa adakah jalan di belakang rumah menuju sekolah. Di belakang rumah penjaga sekolah ada rumah adik dari istri penjaga sekolah. Kami pun menuju ke rumah tersebut untuk bertanya apakah mereka mengetahui keberadaan saudara Gusto, tapi mereka pun tidak mengetahui keberadaannya. Mereka menunjuk jalan yang berada di belakang rumah menuju sekolah. Kami pun mengikuti jalan tersebut”, urai Paulus. (*/AN-01)
Oknum guru (Kristo) mesti dicaritau infonya lebih jauh. Karena ada hal yg putus dari pernyataan dy.
*) siapa adiknya yg ada dalam mess guru (yg menimbulkan suara seperti barang jatuh itu)
*) Kenapa dy (Kristo) membantah bau busuk dan memastikan bhw itu bau pupuk. Namun ketika dalam gudang pupuk (yg semestinya menjadi sumber bau busuk itu menurut versi Kristo) tidak ada bau yg serupa???
##Ini kejanggalannya##
Perdalam Keterangan Saksi dan Konfrontir keterangan Pa Kristo.
Perdalam juga hubungan Pa Kristo dangan Korban selama menjadi Guru di SMK Atadei.
Sepakat dengan Yos Ladjar, Apakah Rumah Kristo terletak di Belakang Sekolah??
Siapa yang menjatuhkan barang tersebut dan terdengar bunyi.
Apakah Pa Kristo juga ikut melakukan pencarian korban??
Jika Pa Kristo Ikut mencari di sekitar Kali, ketika korban ditemukan Apakah Kristo juga mendekat??
Saat Korban dievakuasi posisi Kristo, Us dan Kosmas di Mana.
Selama Proses Penyelidikan sebelumnya apakah Kristo juga di pangggil memberikan keterangan??
Apakah ada hubungan darah Kristo dan Korban???