Aksinews.id/Jakarta – Musisi legendaris Iwan Fals rupanya mendukung sikap tegas Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Sehingga setelah resmi dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Rabu (17/11/2021), Iwan Fals pun menyampaikan pesannya.
“Selamat bertugas jenderal”, cuit Iwan Fals di akun Twitternya yang diposting dengan foto Jenderal Dudung dan Jenderal Andika Perkasa, sesaat setelah pelantikan, Rabu (17/11/2021).
Jenderal Dudung menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa. Andika sendiri diangkat menjabat Panglima TNI.
Tidak hanya mengucapkan selamat, Iwan Fals juga menyampaikan pesan untuk Jenderal Dudung.
Sepertinya Iwan Fals berharap Jenderal Dudung bersikap tegas terhadap oknum-oknum yang susah diatur dan ingin merusak persatuan dan kesatuan, yang pernah dilakukan Dudung saat menjabat Pangdam Jaya dahulu.
“Yang blangsak-blangsak tabokin aja, ya”, kata Iwan Fals, serperti dikutip wartakota.com.
Seperti diketahui Dudung sebelumnya menjabat Pangkostrad. Sebelum itu pula, ia menjabat Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya atau Pangdam Jaya.
Saat ia menjabat Pangdam Jaya inilah namanya diperbincangkan karena terang-terangan menyerukan pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Ia juga menantang ormas itu jika dianggapnya membandel dan ingin melawan TNI.
Dudung merupakan pria kelahiran Bandung, Jawa Barat. Ia lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada 1988 dari kecabangan Infanteri.
Dudung dilantik menjadi Pangdam Jaya oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa. Kemudian pada Juni 2021, Dudung diangkat menjadi Pangkostrad.
Nama Dudung ramai diperbincangkan saat ia menyerukan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pada 2020 silam.
“Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari”, kata Dudung di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat, 20 November 2020, lalu.
Pernyataan Dudung menuai kontroversi dan dianggap tidak mewakili TNI. Belakangan Dudung menjelaskan bahwa seruan bubarkan FPI merupakan sikap pribadi dan bukan representasi institusi.
Dudung juga memerintahkan anggotanya melucuti baliho yang mendukung pimpinan FPI Rizieq Shihab beserta segala atribut berbau FPI di kawasan DKI Jakarta.
Sebagian mengkritik bahwa tindakan Dudung sudah melampaui tupoksi TNI. Namun, adapula sebagian masyarakat yang mendukung Dudung.
Nama Dudung Abdurachman mencuat tak terlepas dari pernyataan tegasnya terhadap Front Pembela Islam (FPI).
Tak hanya menyatakan bertanggung jawab atas penurunan baliho dukungan terhadap Imam Besar FPI, Rizieq Shihab, namun Dudung juga dengan lantang siap melawan jika FPI mulai berbuat yang meresahkan.
Saat menjabat Pangdam Jaya, Dudung Abdurachman juga mengerahkan personil TNI ikut dalam pengamanan perayaan Paskah dan Jumat Agung. Pengamanan ini juga bersinergi dengan Polri.
Biodata Dudung Abdurachman
Dudung Abdurachman masih memiliki darah Cirebon keturunan Sunan Gunung Jati dari P. Sumbu Mangkurat Sari/Pangeran Trusmi (Syarif Wilayatullah) dari jalur putra “Pangeran Syeikh Pasiraga” Depok, Cirebon dari jalur cicitnya yang bernama Kuwu Muharom Wira Subrata Kepuh. Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra dari pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam VI/Siliwangi.
Ia termasuk dari keluarga yang baik dan dermawan, dari keluarganya yang mewakafkan tanah untuk Pondok Pesantren Majaalis Al-Khidhir di Klapanunggal Bogor yang diasuh oleh Asy-Syaikh Muhammad Al-Khidhir.
Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972—1985). Ia lulus SMA Negeri 9 Bandung pada tahun 1985 dan kemudian ia mendaftarkan diri di Akademi Militer Magelang.
Lulus Akmil (1988) dan Sesarcabif (1988), selanjutnya ia mengikuti sejumlah pendidikan kemiliter. Diklapa-I, Dik PARA, Diklapa-II, Seskoad, Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI, dan Lemhannas.
Riwayat Jabatan
Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989—1992)
Danton II Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1992—1993)
Danton I Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1993—1994)
Kasi 2 Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1994—1995)
Dankipan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995)
Dan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995—1998)
Wadan Yonif 410/Alugoro (1998—1999)
Wadan Yonif 401/Banteng Raider (1999—2000)
Kasdim 0733/BS Semarang (2000—2002)
Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya (2002)
Dan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya (2002—2004)
Dandim 0406/Musi Rawas (2004—2006)
Dandim 0418/Palembang (2006—2008)
Pabandya 2/Lurjahril Mabesad (2008—2009)
Pabandya 3/Diaga Mabesad (2009—2010)
Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)
Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya (2011—2012)
Paban 1/Ren Spersad (2012—2013)
Paban 1/Ren Spers TNI (2013—2014)
Pamen Denma Mabes TNI (2014—2015)
Dandenma Mabes TNI (2015)
Wagub Akmil (2015—2016)
Staf Khusus Kasad (2016—2017)
Wakil Asisten Teritorial Kasad[7] (2017—2018)
Gubernur Akmil (2018—2020)
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta (2020—2021)
Letnan Jenderal
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2021) Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2021—Sekarang) (AN-01)