Aksinews.id/Larantuka – Raibnya satu unit printer milik Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PKPP) Kabupaten Flores Timur beberapa waktu lalu menuai kontrovensi hebat di media sosial. Bahkan, bola panas terus bergulir di media sosial Facebook dan WhatsApp hingga menimbulkan kegaduhan publik.
Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Flotim, Abdul Razak Jakra kepada wartawan, Rabu (18/8/2021) mengatakan bahwa semua pihak sudah dipertemukan dan segala persoalan sudah ditangani secara baik. Bahkan, semua pihak yang pada awalnya bersitegang, kini saling berpelukan dan saling memaafkan.
“Saya pada hari ini (18/8/2021) memandang perlu untuk menyampaikan kepada teman-teman media, bahwa masalah internal yang dihadapi Dinas Perumaham, Kawasan Pemukiman, dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur sehubungan dengan hilangnya sebuah printer milik dinas ini, yang kemudian menjadi viral di media sosial, telah terselesaikan pada hari Senin, 16 Agustus 2021 di ruangan kerja saya. Alhamdulilah, semua mereka saling membuka diri dan saling mengungkapan permohonan maaf atas semua yang telah terjadi, dan puncak dari semuanya itu, mereka saling berpelukan dan saling memberi maaf satu sama lain. Persoalan ini pun dinyatakan selesai”, ujar Abdul Razak Jakra.
Kepada Kadis Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Flotim, Asisten Bidang Admnistrasi Pemerintahan dan Kesra Setda Flotim itu pun, Ia meminta agar hak-hak mereka yang karena persoalan ini lantas ditahan segera dibayarkan, serta melakukan pembinaan sembari merajut kembali kebersamaan sebagai teamwork yang baik sebagaimana tupoksi mereka. Dan kepada para tenaga pendukung teknis perkantoran itu, Abdul Razak Jakra pun meminta kepada mereka untuk kembali bekerja sebagaimana mestinya.
“Saya pun menegaskan kepada mereka, mari, belajar dari semua yang sudah terjadi. Karena untuk menjadi orang sukses di waktu yang akan datang, bukan dengan mencari masalah, tetapi melalui kerja yang baik dan benar sesuai kapasitas dan tanggung jawab yang diberikan. Jangan suka mencampur-campur urusan orang lain, yang semestinya kita serahkan kepada pihak yang mempunyai tanggung jawab untuk itu. Alhamdulilah, semuanya saling memaafkan, saling menyadari kekeliruan mereka, saling berpelukan, dan menyudahi persoalan ini. Dan, persoalan ini pun dinyatakan selesai”, tutup Asisten 1 Setda Flotim.(yup)