Aksinews.id/Larantuka – Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH, MH mendukung kampus Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) menjadi pusat rizet dan laboratorium Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur, kedepan.
Menurut Wabup Agus Boli –yang meraih gelar summa cumlaude dua kali berturut-turut pada progam strata satu dan program magister hukum, kehadiran Perguruan Tinggi sangat penting bagi suatu negara dan wilayah ketika Perguruan Tinggi menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Wabup Agus Boli juga meminta kampus terlibat aktif dalam penelitian dan pengembangan fenomena dan potensi daerah seperti kelautan dan perikanan, peternakan, pertanian dan perkebunan, dan lain-lain, agar menjadi rekomendasi kemajuan daerah ini.
Hal ini disampaikan Wabup Agus Boli ketika membawa materi kuliah umum di Kampus IKTL di hadapan rektor, para dosen dan pegawai serta ratusan mahasiswa secara online melalui aplikasi zoom. Dia menyampaikan materi ‘Motivasi Pencapaian Kesuksesan Masa Depan dengan Metode Ansos SWOT Problem Solving’ dengan sub thema: Who Am I?
Dalam materi tersebut Wabup Agus Boli memaparkan metode pemecahan masalah dengan metode Analisis Sosial berbasis SWOT untuk menarik akar masalah dari setiap masalah sosial yang dialami oleh lembaga negara, Lembaga Non Pemerintah dan sektor Swasta. Agus Boli yang dijagokan oleh Partai Golkar sebagai bakal calon Bupati Flores Timur dari partai Golkar ini mengingatkan bahwa mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan mesti memiliki kemampuan Analisis Sosial berbasis SWOT agar mampu memecahkan masalah-masalah sosial ke depan dan sebagai agen problem solving.
Para mahasiswa berebutan bertanya tentang pengalaman praktis Wabup Agus Boli yang sukses di bidang politik dan pemerintahan sejak usia muda di legislatif dan eksekutif. Wabup Agus Boli yang oleh berbagai sumber survei menempati posisi tertinggi sebagai calon Bupati Flores Timur 2024 ini kemudian menceritakan kerja kerasnya sewaktu masih di bangku sekolah menjadi loper koran, buruh kasar dan terakhir menjadi perantau di negeri Jiran, Malaysia, bekerja sebagai buru kasar mencari uang untuk membiayai kuliahnya hingga sukses sampai hari ini.(*/yup)