Aksinews.id/Lewoleba – Birokrasi Lembata mulai digoyang. Disinyalir ada pihak tertentu yang mulai mengobok-obok dengan memanfaatkan situasi dan kondisi pasca mangkatnya almarhum Eliaser Yentji Sunur, S.T, M.T. Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Lembata, Thomas Ola, S.E., M.Si., diduga berhasil diprovokasi untuk “menohok” PLT Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Paskalis Yoseph Setet.
Sinyalemen itu dilontarkan Sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Lembata, Petrus Bala Wukak, SH ketika berdiskusi dengan sejumlah wartawan di Lewoleba, Rabu (4/8/2021). Dia melontarkan itu terkait pernyataan PLT Bupati Lembata, Thomas Ola bahwa PLT Kadis PMD mengintimidasi. Hanya Wabup Lembata ini tidak menyebut siapa yang diintimidasi.
“Jangan takut dengan bupati, sekda, kadis. Saya dengar PLT kadis PMD mengancam-mengancam orang. Hebat sekali. Bagus itu, hentikan. Hentikan semua yang mengintimidasi masyarakat, staf dan masyarakat kita. Kalau diantara kita sudah tidak saling menghargai, siapa lagi yang menghargai kita”, ungkap Plt. Bupati Lembata, Thomas Ola di hadapan para Kades dari dua kecamatan, Ile Ape dan Ile Ape Timur, Selasa (3/8/2021).
Pernyataan itu didengar sendiri oleh Paskalis Yoseph Setet yang akrab disapa Pace Punang. Namun dia tidak melakukan interupsi untuk memberikan klarifikasi. Dia tampak tenang, dan kelihatan bingung dengan “tuduhan” PLT Bupati Lembata. Pasalnya, Pace Punang dikenal sebagai pejabat yang “pelit” bicara. Sejumlah pihak pun ikut heran dengan tohokan Wabup Lembata itu.
Petrus Bala Wukak pun tidak percaya kalau Pace Punang melakukan intimidasi. “Kepentingan dia untuk intimidasi orang itu untuk apa? Orang pendiam macam Pak Pace tuh tidak mungkinlah melakukan sesuatu yang tercela model begitu. Saya kira, pak PLT Bupati ini terprovokasi oleh orang-orang yang ingin memperkeruh keadaan. Ini jelas pak plt bupati terprovokasi”, tandas Bala Wukak.
Dia meminta PLT Bupati Lembata agar lebih fokus menyelesaikan sisa masa kepemimpinannya untuk menuntaskan RPJMD 2017-2022. “Waktu tersisa sembilan bulan harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai target-target RPJMD 2017-2022 yang sudah ditetapkan. Tidak ada program baru lagi. Ini sisa masa jabatan almarhum pak Yentji yang harus diselesaikan Pak Thomas. Programnya sudah masuk semua dalam sistem. RKPD juga sudah ditetapkan. Sehingga kita tinggal masuk ke KUA PPAS Tahun Anggaran 2022”, terang anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Lembata ini.
Bala Wukak menyayangkan sinyelemen yang dilontarkan PLT Bupati Thomas Ola. Pasalnya, PMD di bawah kepemimpinan Pace Punang sedang fokus mempersiapkan Pilkades serentak pada akhir tahun ini. “Tahapannya (Pilkades-Red) sudah sedang berjalan. Pak Pelaksana Tugas Bupati harus bisa memfilter informasi yang masuk. Kalau dari birokrasi, tentu ada maunya. Ini menyangkut nasib 144 desa yang ada di Lembata”, tandasnya.
Sebagai partai terbesar yang mengusung paket Sunday (Yentji Sunur – Thomas Ola), lanjut Bala Wukak, Golkar sangat berkepentingan mengawal kepemimpinan ini sampai akhir masa jabatan. Ya, “Kami (Golkar-Red) sangat berkepentingan mengawal kepemimpinan ini. Pak Yentje sudah meninggal dunia, dan kepemimpinannya dilanjutkan oleh Pak Thomas Ola sampai akhir masa jabatannya”, tandasnya.
Bala Wukak juga meminta agar kepemimpinan Thomas Ola bisa dijaga semua pihak hingga akhir masa jabatan. “Janganlah memprovokasi pak Thomas Ola. Tolong beri masukan yang baik untuk daerah kita ini”, ujarnya berharap.
Dia juga berharap Pace Punang dan stafnya di Dinas PMD bisa bekerja dengan tenang dan tidak termakan adu domba yang sedang dimainkan. “Sebagai manusia, saya yakin, Pak Pace pasti kecewa berat. Tapi, coba untuk tenang sambil terus membangun komunikasi dengan semua pihak agar tidak saling mencederai”, ucap Bala Wukak.
Sejumlah wartawan di Lembata pun tercengang dengan statemen Wabup Thomas Ola. Mereka tak menyangka kalau Pace Punang disinyalir oleh Wabup telah melakukan intimidasi. “Pak Pace tuh kalau kita tidak tanya, dia hanya diam saja. Mana mungkin dia ancam, intimidasi orang. Kepala desa mana yang diintimidasi. Jangan sampe ada staf yang jual nama kepala dinas?”, gerutu wartawan.(*/fre)