Aksinews.id/Lewoleba – Ribuan warga Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata “menyerbu” pos pemberian vaksinasi massal. Namun terbatasnya quota antivirus, bikin sejumlah warga pulang dengan kecewa karena tidak bisa divaksin. Ada juga warga yang terjaring positif rapid test, dan harus melakukan isolasi mandiri tanpa divaksin.
Pantauan aksinews.id, warga Kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan sejak pagi sudah mendatangi pos pemberian vaksin. Lima titik lokasi pemberian vaksi, yakni di Bandara Wunopito, Kantor Camat Nubatukan, Kantor Lurah Lewoleba Barat, Kantor Lurah Lewoleba Tengah dan Kantor Lurah Lewoleba Timur, tampak dipadati pengunjung.
Sayangnya, quota yang tersedia sangat terbatas. Dinas Kesehatan Lembata hanya menjatah 800 dosis vaksin untuk Kota Lewoleba. Dimana, pos Bandara Wunopito misalnya, dijatah 130 dosis. Tapi, calon penerima vaksi yang datang lebih dari 200 orang. Sehingga yang lain terpaksa disuruh pulang.
Begitu juga di kantor camat Nubatukan, yang dijatah 150 dosis, tapi warga yang dating lebih dari 300 orang. Sempat terjadi ketegangan karena ada warga yang sudah menunggu sejak pagi tapi tidak bisa divaksi lantaran namanya tidak masuk dalam daftar penerima vaksin. Ada juga warga yang mengaku sudah mendaftarkan diri melalui kelurahan, tapi tidak bisa dilayani.
Yang menarik, di kelurahan Lewoleba Timur, sudah terdaftar 150 warga untuk menerima vaksin. Tapi, masih ada juga warga lain yang datang minta untuk divaksin. Mereka berusaha mendatangi pos-pos lainnya, tapi juga tidak bisa dilayani kecuali kalau ada yang positif rapid sehingga digantikan.
Sejumlah warga yang mengaku bekerja sebagai tukang ojek tampak kecewa karena tidak bisa divaksin. “Kami tetap bekerja sebagai tukang ojek walau tidak divaksin. Kalau bilang pelayan publik, maka kami ini juga pelayan publik yang tidak hari antar penumpang keliling kota Lewoleba. Jangan salahkan kami kalau kami jadi penyebar virus karena tidak divaksin”, ujar seorang tukang ojek.
Informasi yang diperoleh aksinews.id, menyebutkan bawah quota vaksin yang diberikan sebanyak 1.700 dosis. Dimana, kota Lewoleba dijatah 800 dosis, sedangkan 900 lainnya disebar ke delapan kecamatan lain. Dikabarkan bahwa quota vaksin masih bisa bertambah kalau sudah dibuka penerbangan Kupang – Lewoleba. “Barang itu sudah ada di Kupang. Kalau penerbangan sudah dibuka, semoga bisa dikirim untuk kita lanjutkan vaksinasi ini”, ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Lembata, Paulus Magun, kepada aksinews.id, ketika memantau pemberian vaksin di Bandara Wunopito, Lewoleba.(fre/prokompim Setda Lembata)