Aksinews.id/Larantuka – Tahun pelajaran baru, 2021/2022 di depan mata. Sudah pasti, pembelajaran daring menjadi pilihan di tengah semakin merebaknya virus Covid-19. Amatan PGRI Kabupaten Flores Timur masih banyak guru di Kabupaten Flores Timur kesulitan menyiapkan alternatif pembelajaran di tengah pandemi dengan pola pembelajaran daring. Karena itulah, PGRI Flores Timur membuka ruang belajar bersama membuat video pembelajaran sederhana guna membantu para guru menerapkan pembelajaran secara daring.
Mengusung spirit paling sederhana pada setiap kegiatan PGRI Flotim yakni, menyibak potensi guru Flores Timur dan memfasilitasinya dalam membantu persoalan atau keterbatasan guru lain. Jumat (9/6/21), PGRI Flores Timur menggelar Bimtek Pembuatan Video Pembelajaran melalui zoom dengan menghadirkan narasumber kompeten, La Ode Yusman, Tim IT PGRI Kabupaten Flores Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 150 guru. Peserta tidak hanya dari Kabupaten Flores Timur, tetapi juga melibatkan guru dari Kabupaten/Kota se-NTT dan di luar NTT.
Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, perkembangan Covid-19 terus meningkatkan sehingga sudah pasti, keputusan pembelajaran pada tahun pelajaran baru adalah pembelajaran secara daring. Nah, tentang pembelajaran daring, Sumber Daya Manusia (SDM) Guru dalam mempersiapkan Pembelajaran secara Online/ Daring belum mumpuni. Maka hal penting yang perlu dipersiapkan adalah guru mesti didampingi, dibimbing hingga mahir dengan pola pembelajaran daring untuk mempermuda mendampingi siswa dalam pembelajaran secara daring. Salah satunya, adalah pembuatan video pembelajaran sebagai media belajar daring.
Menurut Maksimus, program PGRI sejauh ini adalah menyibak potensi guru, memfasilitasi potensi, dan membantu Guru yang lain dalam meningkatkan keterampilan dan profesionalismenya. “Setiap setiap bulan, rutin PGRI Kabupaten menyelenggrakan kegiatan edukatif dan hari ini adalah program kerja dari Sekretaris Bidang (Sekbid) Pengembangan Profesi, programnya Bapak Gregorius Talu Werang. Masing-masing Sekbid bertangungjawab dalam menyukseskan program dan mengawal tindak lanjutnya. Kiranya, kegiatan edukatif meningkatkan profesionalisme. Tentu bukan sertifikat penghargaan menjadi target utama, tetapi ilmu. Semoga PGRI Flotim selalu didukung dalam menuntaskan program kerja. Banyak waktu di rumah, kita manfaatkan untuk memperoleh informasi dan pengetahuan sebanyak-banyaknya”, ungksap Maksimus.
Narasumber La Ode Yusman, Guru pada SMPN 2 Larantuka, membawakan materi dari Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara, kebetulan sedang berlibur. Dengan sedikit teori, peserta langsung diarahkan untuk praktik memadukan antara aplikasi power point dan camtasia. Peserta sedikitnya terbantu dalam penyiapan bahan ajar. Peserta langsung diberikan kesempatan untuk praktik.
Selanjutnya, PGRI Kabupaten Flores Timur menjadwalkan untuk turun ke semua Cabang di 19 kecamatan, termasuk pada satuan pendidikan sesuai permintaan. Agussalim Bebe Kewa, salah satu peserta sangat antusias dan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi untuk narasumber atas ilmu baru yang ia peroleh.
“Materinya sederhana, tidak muluk-muluk dengan teori tetapi langsung masuk pada inti dan kami peserta langsung praktik. Jika workshop ini digelar tatap muka, kami akan lebih cepat mahir dan harapannya demikian. Melalui zoom saja, sebagian besar petunjuk teknisnya kami sudah bisa mengerti. Narasumber hebat”, ungkap Agussalim.(*/fre)