Aksinews.id/Larantuka – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur untuk gelombang pertama, Minggu (11/4/2021), hadir di tengah korban pengungsi banjir bandang di Pulau Adonara bagian timur. PGRI kali ini memberi donasi edukasi. Merasakan kondisi yang dialami anak-anak sekolah, bermain bersama, membangkitkan semangat, memberikan motivasi dan kepercayaan diri.
Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian menuturkan, anak-anak yang tertimpah musibah tentu merasakan trauma yang luar biasa. Mereka butuh motivasi dan pendampingan dalam membangun kembali kepercayaan diri untuk bangkit.
Di kamp pengungsian Lamanele, Kecamatan Ile Boleng dan pengungsian MAN 1 Flores Timur, Kecamatan Adonara Timur, PGRI Flores Timur berkolaborasi dengan relawan Albertus Marang, Skolastika Susanti Tufan, dan Maria Natalia, menciptakan Kelas Edukasi. PGRI menyebutnya dengan “Donasi Edukasi”.
Terciptalah Kelas Edukasi di dua titik pengungsian ini. Anak-anak didampingi untuk menyanyi bersama, mewarnai, dan melakukan permainan-permainan edukatif. Kebersamaan ini, mampu memberikan tetes-tetes penghiburan bagi anak-anak yang bukan saja saat banjir ini yang memisahkan mereka dengan kelas tetapi kerinduan akan kelas untuk belajar itu sudah berlangsung lama sejak menyebarnya Covid-19.
Ketua Relawan untuk Pengungsian MAN Lamahala, Muhammad Soleh Kadir sampai meneteskan air mata melihat keceriaan anak-anak di Kelas Edukasi di lokasi pengungsian. Kata Guru SMPN 1 Adonara Timur ini, ia sedih dan terharu melihat anak-anak yang walau dalam kondisi sulit dan rumit, masih tetap menunjukkan wajah yang semangat.
“Saya sedih sekali. Baru kali ini, saya menangis melihat anak-anak di Kelas Edukasi ini yang menunjukkan wajah ceria pertanda ketegaran yang luar biasa. Terima kasih PGRI Flores Timur. Berkenan bisa mendorong lebih banyak guru di Flotim menciptakan Kelas Edukasi seperti sore ini di titik pengungsian”, kata Soleh.
Skolastika Susanti Tufan, salah satu instruktur di Kelas Edukasi mengatakan, keceriaan anak-anak adalah kebahagiannya. “Saya melihat ada keceriaan di Kelas Edukasi sore ini. Dari pancaran wajah mereka, terbaca ada kerinduan yang luar biasa untuk sekolah. Bermain sambil belajar, benyanyi, membaca dan menulis untuk Anak-anak di lokasi pengungsian, memang sangat dibutuhkan. Kita mesti dorong lebih banyak donasi edukasi”, kata Susanti.
Proses donasi yang dilakukan oleh PGRI Flores Timur berjalan lancar di lima titik pada wilayah Adonara bagian timur, berkat kerja sama yang baik dengan PGRI Cabang Ile Boleng, Witihama, Kelubagolit, dan PGRI Adonara. Hadir bersama memberi aksi nyata diantaranya,Komunitas Guru Garis Depan (GGD), Guru SMPN 2 Larantuka, Guru SMPN 1 Larantuka, Guru SMPN 1 Lewolema. Termasuk juga dengan Karang Taruna Lamatou, dan relawan lainnya.
“Pekan depan, PGRI Flores Timur akan berkunjung dan memberikan donasi kepada korban bencana banjir di Adonara wilayah barat. Terima kasih tak terhingga PGRI Flores Timur ucapkan kepada semua sahabat, keluarga, kenalan dan PGRI Cabang, Ranting, Bapa Ibu Kepala Sekokah dan guru yang telah memberikan donasi pada gelombang pertama ini”, kata Maksi. (*/yup/fre)