Aksinews.id/Larantuka – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Linus Lusi, S.Pd, M.Pd menegaskan bahwa pendidikan akan maju jika harkat dan martabat guru dimuliakan. Karenanya, dinas yang dipimpinkan terus berupayakan peningkatan harkat dan martabat guru melalui beberapa program strategis.
“Jangan berharap lebih untuk tingkat kemajuan pendidikan, jika kita belum memulaikan harkat dan martabat guru. Kewenangan Dinas PK Propinsi dalam melakukan Tata Kelola di antaranya pengangkatan Kepala Sekolah, mutasi guru SMA/K, upaya untuk meningkatkan kesehjateraan dengan memprogramkan Tambahan Penghasilan (Tamsil), memberikan pendapatan bagi Guru Honor sesuai Upah Minimal Regional, pemetaan mutu, dan lain-lain. Memang, saat ini masih ditemukan gaji guru honor yang yang mesti perlu ditingkatkan. Kita terus berupaya untuk hal ini”, tandas Linus Lusi ketika menjadi berdialog dengan para guru melalui zoom meeting yang digelar pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, Rabu (18/2/2021) pekan lalu.
PGRI Flores Timur memang sengaja mengundang Kadis P dan K NTT untuk berdialog mengenai tata kelola SMA dan SMK mengingat kewenangan penanganan sekolah lanjutan tingkat atas sudah menjadi tanggungjwab propinsi menyusul berlakunya Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. PGRI Flotim memandang pengalihan kewenangan ini berdampak pada beberapa persoalan, antara lain soal efektivitas pelayanan, letak geografis dan kesulitan urusan administrasi akibat ketiadaan kantor di kabupaten sebagai unit pelayanan.
Linus Lusi menuturkan bahwa anggaran 20% yang dialokasikan pada pos belanja Anggaran Pendidikan NTT adalah langkah cerdas, urgen dan penting yang secara umum memenuhi hak setiap orang untuk memperoleh pendidikan. Sehingga dia bertekad untuk memajukan pendidikan di NTT dengan mendahulukan peningkatan harkat dan martabat guru, baik kesejahteraan maupun profesionalitasnya.
Kepada 300 lebih peserta zoom meeting, mantan Ketua API Reinha Rosari Mahasiswa Katolik Dioses Larantuka – Kupang ini juga mengingatkan mengenai pentingnya berorganisasi. Dia memotivasi para guru untuk terlibat aktif dalam organisasi PGRI. Dikatakan, PGRI adalah wadah yang strategis. Sehingga, para guru dan tenaga kependidikan wajib bergabung dengan organisasi PGRI.
“Bangun motivasi dan ambil peran dalam menghidupkan organisasi. Wadah PGRI adalah organisasi yang strategis dalam memperjuangkan nasib guru, meningkatkan profesionalisme dan kesehjateraan. Penuhi kebutuhan-kebutuhan para guru. Sebab jika tidak, organisasi akan ditinggalkan oleh anggotannya. Kiranya selalu menciptakan kerja sama dan berkolaborasi”, ungkap Linus Lusi.
Dia mengapresiasi pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur yang bergerak cepat menggelar berbagai kegiatan, baik dilaksanakan secara langsung maupun melalui aplikasi zoom meeting. “Teruslah bergerak dengan kegiatan-kegiatan yang walau kecil, tetapi memberi dampak positif yang besar dalam memenuhi kebutuhan guru. Sebut saja urusan kenaikan pangkat, mesti menjadi perhatian bersama. Anggota PGRI boleh bergabung dengan organisasi profesi lainnya dalam meningkatkan kompotensi dan keterampilan. Tidak harus keluar dari PGRI sebagai induk organisasi, jika bergabung ke organisasi profesi lainnya. Ruang demokrasi tercipta di kalangan bapak ibu guru dalam memilih organisasi profesi untuk meningkatkan profesionalisme guru. Masuk dan bergabunglah bersama wadah PGRI, wadah ini sudah teruji”, tandas Linus Lusi.
Sebelum menutup pemaparan materinya, Kepala Dinas PK Propinsi NTT menyampaikan satu mimpinya yakni Propinsi NTT sebagai Propinsi Literasi. “Melihat geliat literasi di NTT, saya punya mimpi dan menjadi mimpi kita bersama yakni Propinsi NTT sebagai Propinsi Literasi. Salah satu program konkrit terdekat yakni pada bulan Mei 2021 bertepatan dengan Perayaan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) akan dilakukan peluncuran 1000 buku karya Guru NTT. Kiranya, PGRI Flores Timur turut berkontribusi dan menukung penuh perealisasian mimpi ini”, ucap Linus Lusi.
Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi NTT yang sudi berbagi informasi seputar Tata Kelola SMA/K dan memberikan motivasi kepada guru dalam wadah PGRI. Menurutnya, komunikasi dan jejaring mesti terbentuk sejak dini untuk kerja kolaborasi dalam mengembangan dan meningkatkan citra dan eksistensi organisasi.
“Semua elemen siap digandeng PGRI Flores Timur untuk meramu pikiran positif hingga aksi-aksi nyata bermanfaat untuk kepentingan guru Flores Timur. Siapa saja, dari lembaga manapun, jika punya niat baik dalam membangun, kita siap berkolaborasi”, tandas Maksi Masan Kian.(*/fre)